Author Topic: JIKA Indonesia menjadi Daulah Islamiyah  (Read 14624 times)

0 Members and 17 Guests are viewing this topic.

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: JIKA Indonesia menjadi Daulah Islamiyah
« Reply #45 on: November 02, 2012, 04:16:50 PM »
mungkin negara2 yg sdh maju duluan itu mungkin gak berdasarkan pancasila kale mas..  :)
Betul. Mereka bukan berdasar Pancasila. Kemajuan mereka adalah karena berani konsisten melaksanakan kesepakatan bersama. Mayoritasnya tidak munafik.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: JIKA Indonesia menjadi Daulah Islamiyah
« Reply #46 on: November 02, 2012, 04:19:35 PM »
kita cuma bangga dengan dasar pancasila kita, tapi tak pernah tahu maknanya dan cara mengamalkannya.
Kalau striker dan kelompok striker tidak tahu dan tidak mau kooperatif melaksanakan Pancasila secara murni dan konsekuen, jangan samakan dengan kelompok selain kelompokmu dong. Masih banyak kelompok yang Pancasilais sejati.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: JIKA Indonesia menjadi Daulah Islamiyah
« Reply #47 on: November 02, 2012, 04:24:09 PM »
kalau dlm islam kan dikenal system syariah, kalau di kristen disebut apa ya mas?
Dan ingatlah, bahwa negara ini didirikan bukan berdasarkan syariah yang berlaku hanya untuk golongan tertentu, tetapi didirikan berdasarkan hukum yang berlaku bagi semua golongan.

Striker pernah mendapat pendidikan dari sekolah Kristen bukan? Selain itu, dengan Silancah, seingat saya, kita pernah membahas ajaran Jesus Kristus tentang sikap bernegara. Jesus Kristus mengajarkan kepada para pengikutNya agar pengikutNya memberikan kepada kaisar (negara) apa yang menjadi hak kaisar (negara), dan memberikan kepada Tuhan apa yang menjadi hak Tuhan. Semoga masih ingat.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline striker

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1093
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Isa Ibnu Mariam
Re: JIKA Indonesia menjadi Daulah Islamiyah
« Reply #48 on: November 02, 2012, 05:02:28 PM »
Betul. Mereka bukan berdasar Pancasila. Kemajuan mereka adalah karena berani konsisten melaksanakan kesepakatan bersama. Mayoritasnya tidak munafik.

jadi kalau yg syariah itu mayoritasnya munafik gitu mas?

Dan ingatlah, bahwa negara ini didirikan bukan berdasarkan syariah yang berlaku hanya untuk golongan tertentu, tetapi didirikan berdasarkan hukum yang berlaku bagi semua golongan.

Striker pernah mendapat pendidikan dari sekolah Kristen bukan? Selain itu, dengan Silancah, seingat saya, kita pernah membahas ajaran Jesus Kristus tentang sikap bernegara. Jesus Kristus mengajarkan kepada para pengikutNya agar pengikutNya memberikan kepada kaisar (negara) apa yang menjadi hak kaisar (negara), dan memberikan kepada Tuhan apa yang menjadi hak Tuhan. Semoga masih ingat.

kan saya cuma tanya kalau di Islam systemnya disebut syariah, atau Daulah Islamiyah (malah baru denger yg ini saya.. hehehe).

Nah kalau di kristen itu adakah system serupa yg berdasarkan kekristenan, dan disebut apakah system tersebut? alkitabiyah, bibleiyah, atau apa gitu lho mas..

kan gak mungkin to disebut Daulah Kristeniyah.. hehehehe...

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: JIKA Indonesia menjadi Daulah Islamiyah
« Reply #49 on: November 02, 2012, 05:10:06 PM »
masalah kedudukan wanita dalam struktur sosial masyarakat, ada yg salah dlm system syariah mas?

Ini yg aku tahu bgm kedudukan wanita dalam masyarakat Saudi Arabia yg menerapkan sharia law:

Women in Saudi society
Every adult woman has to have a close male relative as her "guardian". As a result, Human Rights Watch has described the position of Saudi women as like that of a minor, with little authority over their own lives. The guardian is entitled to make a number of critical decisions on a woman's behalf.  These include giving approval for the woman to travel, to hold some types of business licenses, to study at a university or college and to work if the type of business is not "deemed appropriate for a woman."  Even where a guardian’s approval is not legally required, some officials will still ask for it.

Women also face discrimination in the courts, where the testimony of one man equals that of two women, and in family and inheritance law.

Polygamy is permitted for men, and men have a unilateral right to divorce their wives (talaq) without needing any legal justification. A woman can only obtain a divorce with the consent of her husband or judicially if her husband has harmed her. In practice, it is very difficult for a Saudi woman to obtain a judicial divorce.

With regard to the law of inheritance, the Quran specifies that fixed portions of the deceased's estate must be left to the Qu'ranic heirs. Generally, female heirs receive half the portion of male heirs.A Sunni Muslim can bequeath a maximum of a third of his property to non-Qu'ranic heirs. The residue is divided between agnatic heirs.
 
Cultural norms impose restrictions on women when in public,  and these are enforced by the religious police, the mutawa. They include requiring women to sit in separate specially designated family sections in restaurants, to wear an abaya (a loose-fitting, full-length black cloak covering the entire body) and to conceal their hair.

There is also effectively a ban on women driving.
 
Men marry girls as young as ten in Saudi Arabia. Child marriage is believed to hinder the cause of women's education. The drop-out rate of girls increases around puberty, as they exchange education for marriage. Roughly 25% of college-aged young women do not attend college, and in 2005–2006, women had a 60% dropout rate. Female literacy is estimated to be around 70% compared to male literacy of around 85%.

Leading Saudi feminist and journalist, Wajeha al-Huwaider, has said "Saudi women are weak, no matter how high their status, even the 'pampered' ones among them, because they have no law to protect them from attack by anyone. The oppression of women and the effacement of their selfhood is a flaw affecting most homes in Saudi Arabia."

http://en.wikipedia.org/wiki/Saudi_Arabia#Women_in_Saudi_society


IMHO, ini tidak sesuai dengan prinsip demokrasi dan emansipasi wanita. :)

Kalau saya yg jadi pemimpinnya, pasti tdk akan ada deskriminasi, tdk tahu kalau pemimpin yg lain  :)

Mau jadi muslim, non Muslim, gak beragama, itu mah tdk ada urusan dengan negara, itu urusan manusia dengan Allahnya, bukan begitu?  :)

AFAIK, dalam thread ini kita membahas ttg sharia law, bukan ttg bagaimana pemimpin yg ideal.
Harusnya, dengan Pancasila, kita bisa memperoleh pemimpin yg ideal.
Jadi mengapa harus diganti ke syariah?

Kan disini juga belajar mas.  :D

nah kalau system kekristenan disebut apa mas?  suer saya tdk tahu   :blush:

Justru karena sedang belajar, maka kami sangat mengharapkan bahwa dari pihak Anda dapat membagikan seperti apa syariah itu sebenarnya, bagaimana implementasinya bagi NKRI, dan apa keunggulan dan kekurangan dibanding Pancasila yg telah dipegang oleh NKRI selama 67 tahun ini.

Btw, dalam Kekristenan tidak memiliki hukum yg mengatur negara, jadi tidak ada yg namanya syariah kekristenan.
Kristen memberikan ajaran  moral dan iman bagi umat dalam hidup sehari2, utk menuju kepada Sang Khalik.
Bahkan Yesus sendiri mengajarkan utk memisahkan hak/kewajiban kepada negara dengan hak/kewajiban kepada Allah (Mrk 12 : 17), dan tidak mencampur-adukkannya...
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline striker

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1093
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Isa Ibnu Mariam
Re: JIKA Indonesia menjadi Daulah Islamiyah
« Reply #50 on: November 02, 2012, 05:17:21 PM »
Ini yg aku tahu bgm kedudukan wanita dalam masyarakat Saudi Arabia yg menerapkan sharia law:

Women in Saudi society
Every adult woman has to have a close male relative as her "guardian". As a result, Human Rights Watch has described the position of Saudi women as like that of a minor, with little authority over their own lives. The guardian is entitled to make a number of critical decisions on a woman's behalf.  These include giving approval for the woman to travel, to hold some types of business licenses, to study at a university or college and to work if the type of business is not "deemed appropriate for a woman."  Even where a guardian’s approval is not legally required, some officials will still ask for it.

Women also face discrimination in the courts, where the testimony of one man equals that of two women, and in family and inheritance law.

Polygamy is permitted for men, and men have a unilateral right to divorce their wives (talaq) without needing any legal justification. A woman can only obtain a divorce with the consent of her husband or judicially if her husband has harmed her. In practice, it is very difficult for a Saudi woman to obtain a judicial divorce.

With regard to the law of inheritance, the Quran specifies that fixed portions of the deceased's estate must be left to the Qu'ranic heirs. Generally, female heirs receive half the portion of male heirs.A Sunni Muslim can bequeath a maximum of a third of his property to non-Qu'ranic heirs. The residue is divided between agnatic heirs.
 
Cultural norms impose restrictions on women when in public,  and these are enforced by the religious police, the mutawa. They include requiring women to sit in separate specially designated family sections in restaurants, to wear an abaya (a loose-fitting, full-length black cloak covering the entire body) and to conceal their hair.

There is also effectively a ban on women driving.
 
Men marry girls as young as ten in Saudi Arabia. Child marriage is believed to hinder the cause of women's education. The drop-out rate of girls increases around puberty, as they exchange education for marriage. Roughly 25% of college-aged young women do not attend college, and in 2005–2006, women had a 60% dropout rate. Female literacy is estimated to be around 70% compared to male literacy of around 85%.

Leading Saudi feminist and journalist, Wajeha al-Huwaider, has said "Saudi women are weak, no matter how high their status, even the 'pampered' ones among them, because they have no law to protect them from attack by anyone. The oppression of women and the effacement of their selfhood is a flaw affecting most homes in Saudi Arabia."

http://en.wikipedia.org/wiki/Saudi_Arabia#Women_in_Saudi_society


IMHO, ini tidak sesuai dengan prinsip demokrasi dan emansipasi wanita. :)

AFAIK, dalam thread ini kita membahas ttg sharia law, bukan ttg bagaimana pemimpin yg ideal.
Harusnya, dengan Pancasila, kita bisa memperoleh pemimpin yg ideal.
Jadi mengapa harus diganti ke syariah?

Justru karena sedang belajar, maka kami sangat mengharapkan bahwa dari pihak Anda dapat membagikan seperti apa syariah itu sebenarnya, bagaimana implementasinya bagi NKRI, dan apa keunggulan dan kekurangan dibanding Pancasila yg telah dipegang oleh NKRI selama 67 tahun ini.

Btw, dalam Kekristenan tidak memiliki hukum yg mengatur negara, jadi tidak ada yg namanya syariah kekristenan.
Kristen memberikan ajaran  moral dan iman bagi umat dalam hidup sehari2, utk menuju kepada Sang Khalik.
Bahkan Yesus sendiri mengajarkan utk memisahkan hak/kewajiban kepada negara dengan hak/kewajiban kepada Allah (Mrk 12 : 17), dan tidak mencampur-adukkannya...

sayang pake bahasa enggris, hehe gak begitu paham   :blush:

mungkin menurut kita itu tdk sesuai dengan emansipasi, tapi menurut wanita Arab sana, saya rasa mereka enjoy2 aja mas dengan system syariah disana.
tuh liat gak ada wanita yg demo disana to?   :D

Kalau gak mau diganti ke syariah ya gak usah diganti to  :)

Oo jadi dlm kristen tdk terdapat system yg dapat utk mengatur masyarakatnya ya mas, ok deh kalau begitu  :)


Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: JIKA Indonesia menjadi Daulah Islamiyah
« Reply #51 on: November 02, 2012, 06:30:13 PM »
sayang pake bahasa enggris, hehe gak begitu paham   :blush:

Eh... ini beneran Striker yg log in, kan? Bkn orang lain yg pake id nya Striker?
Kok benar2 berbeda dengan Striker yg aku temui di diskusi2 sebelumnya?
Maaf kalo pertanyaannya kurang berkenan, hanya sekedar penasaran saja. :)

Untuk memudahkan, berikut aku terjemahkan point2 yg aku keberatan ttg praktek syariat di Arab Saudi:
1.   Wanita harus memiliki seorang wali, dan wali ini lah yg mengambil keputusan2 penting berkaitan dgn si wanita itu. Dengan kata lain, wanita tidak memiliki otoritas atas hidupnya sendiri, alias menjadi ”objek”/hak milik dari orang lain (walinya).
2.   Diskriminasi bagi wanita di pengadilan, 1 suara pria setara dengan 2 suara wanita.
3.   Poligami, pria diperbolehkan poligami dan menceraikan istri sekalipun tanpa alasan. Wanita hanya bisa cerai jika disetujui suaminya. Kalo tanpa persetujuan suami, wanita dapat mengajukan cerai melalui pengadilan misal dalam kasus ada kekerasan rumah tangga, dan biasanya tetap sulit bagi wanita utk bercerai meskipun melalui pengadilan.
4.   Mengenai warisan, lagi2 ada ketidak adilan bahwa wanita hanya berhak menerima separoh dari jumlah warisan bagi pria.
5.   Wanita dipisahkan dari pria di tempat2 umum seperti rumah makan, diharuskan memakai kerudung yg menutupi seluruh tubuh dan juga rambut mereka.
6.   Wanita dilarang mengendarai kendaraan bermotor.
7.   Wanita dinikahi di usia dini, mulai dari usia 10 tahun. Akibatnya banyak wanita yg tidak mengenyam pendidikan dgn layak krn mereka keluar sekolah setelah menikah.
8.   Ada tokoh wanita Arab, Wajeha al Huwaider, menyatakan bahwa kedudukan wanita di sana sangat lemah, tidak peduli setinggi apapun statusnya, karena tidak ada hukum yg melindungi mereka.

mungkin menurut kita itu tdk sesuai dengan emansipasi, tapi menurut wanita Arab sana, saya rasa mereka enjoy2 aja mas dengan system syariah disana.
tuh liat gak ada wanita yg demo disana to?   :D

IMHO, terlalu naif utk utk menyimpulkan demikian.
Tidak ada demo, bukan berarti mereka enjoy2 aja.

Kalo aku justru menganalisanya tidak ada demo dikarenakan system yg ada tidak memungkinkan bagi wanita utk demo.
Lihat saja, wanita tidak dapat mengambil keputusan sendiri melainkan harus diputuskan / melalui walinya, kedudukan wanita dalam pengadilan itu didiskriminasi (2 suara wanita setara dengan 1 suara pria), kebanyakan wanita tidak mengenyam pendidikan yg layak karena kebanyakan menikah di usia dini (10 tahun) dan keluar dari sekola, dsb.
Bagaimana mungkin mereka bisa demo kalo keadaannya demikian?
Logisnya mereka tidak demo BUKAN karena mereka enjoy2 aja dgn keadaan sekarang, tapi dikarenakan memang tidak memungkinkan bagi mereka utk demo.
Tuh lihat, masih ada yg menyuarakan ketidak-puasannya, misal Wajeha alHuwaider.

Kalau gak mau diganti ke syariah ya gak usah diganti to  :)

Oo jadi dlm kristen tdk terdapat system yg dapat utk mengatur masyarakatnya ya mas, ok deh kalau begitu  :)

IMHO, thread ini bukan dilanjutkan utk memutuskan Pancasila utk diganti ke syariah atau tidak.
Aku tawarkan sekali lagi, mari kita diskusikan dan kita pelajari bersama ttg syariah itu sendiri.
Mungkin bisa kita bandingkan dgn Pancasila yg telah dipegang NKRI sejak proklamasi.
Dari sini kita DISKUSIKAN apakah memang baik jika dasar negara diganti menjadi syariah.

Sekali lagi, untuk DIDISKUSIKAN, bukan utk diputuskan utk diganti atau tidak. :)
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Pecinta Ibadah

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 271
  • Reputation Power:
  • Laa Ilaha Ilallah
  • Denominasi: MUSLIM
Re: JIKA Indonesia menjadi Daulah Islamiyah
« Reply #52 on: November 02, 2012, 10:05:29 PM »
KEBERATAN........!!!!

Karena orang non-muslim akan berstatus dzimmi, harus membayar pajak perlindungan dan keamanan, dan diperlakukan sebagai warga kelas dua. Padahal kami lahir dan dibesarkan di negeri ini. Kami berhutang kepada tanah air kami, tetapi tidak berhutang kepada Islam, jadi tidak selayaknya diperlakukan sebagai warga yang numpang/kontrak.....!!!!

sepertinya ada yang kurang tepat dari pemahaman anda, menjadi negara SYARIAT bukanlah menjadi Negara TAKLUKAN KILAFAH.. ketika anda ditaklukan maka pendapat tersebut dapat diterima, namun siapakah yang menaklukan Indonesia?? pergantian Ideologi tentu saja tidak bisa di samakan dengan jaman dulu bro.. penerapan Hukum syariat yang saya maksud dimana ketika DEMOKRASI yang kita anut memayoritaskan pendapat terbanyak dari masyarakat yang ingin diterapkanya sistem syariat sehingga terbentuklah negara yang berlandaskan Syariat islam.
Yesus adalah "GURU", Muhammad adalah "Pemimpin" mereka adalah "Manusia-manusia terbaik"

Offline Pecinta Ibadah

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 271
  • Reputation Power:
  • Laa Ilaha Ilallah
  • Denominasi: MUSLIM
Re: JIKA Indonesia menjadi Daulah Islamiyah
« Reply #53 on: November 02, 2012, 10:11:56 PM »
Aku pribadi ga setuju kalo Indonesia dijadikan negara syariat Islam, simply karena bertentangan dengan dasar2 dan latar belakang didirikannya NKRI..  :)

Atau mungkin bro PI bisa menjelaskan dulu mengapa ideologi Pancasila perlu diganti ke syariat Islam, supaya diskusinya bisa berkembang dan lebih terarah?

masa sih bro bertentangan, kira2 dibagian mana bertentanganya??

saya tidak mengatakan perlunya DIGANTI, tetapi ketika kemungkinan diganti maka apakah mas bro keberatan, nah alasanya kan katanya bertentangan dengan dasar NKRI, coba mas bro ambil satu saja yang bertentangan..
Yesus adalah "GURU", Muhammad adalah "Pemimpin" mereka adalah "Manusia-manusia terbaik"

Offline Pecinta Ibadah

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 271
  • Reputation Power:
  • Laa Ilaha Ilallah
  • Denominasi: MUSLIM
Re: JIKA Indonesia menjadi Daulah Islamiyah
« Reply #54 on: November 02, 2012, 10:15:10 PM »
Lebih baik lihat dulu propinsi yg menerapkan syariah, nggak usah langsung secara nasional.

Bro liat di aceh itu rakyatnya bagaimana....., ladang ganja dimana2, jadi tempat latihan teroris pula.

Bagaimana ekonomi sosial disana ? apakah lebih baik dari tempat2 yg lain ?

mas bro, bukankah ini SUBJEKTIF?? apakah dengan adanya Syariat Islam maka manusia yang diatur didalamnya DIJAMIN menjadi baik??

dan untuk aceh sendiri, apakah Mas bro bisa mengetahui berapa persentase hukum syariat yang diambil, dan bagaimana penerapanya??
Yesus adalah "GURU", Muhammad adalah "Pemimpin" mereka adalah "Manusia-manusia terbaik"

Offline Pecinta Ibadah

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 271
  • Reputation Power:
  • Laa Ilaha Ilallah
  • Denominasi: MUSLIM
Re: JIKA Indonesia menjadi Daulah Islamiyah
« Reply #55 on: November 02, 2012, 10:21:04 PM »
Perhatikan baik2....
Jika ada banyak tipe orang seperti yang di atas ini (bukan agamanya, tapi pola pikirnya)kira kira apa yang terjadi?
Jika ada banyak orang Buddha yang bertanya,"Mengapa negara ini gak diatur saja dengan aturan agama kami?"
dan
Jika ada banyak orang Hindu yang bertanya,"Mengapa negara ini gak diatur saja dengan hukum kami?"
dan
Jika ada banyak orang Kristen yang bertanya,"Mengapa negara ini gak diatur saja dengan Kitab kami?"
dan juga agama agama lainnya, bahkan orang atheis, skeptis, penganut sinkritisme, Kejawen, Animisme, sosialis, ikut berpikir demikian,

Pikirlah, apa yang akan terjadi di republik ini?
negara ini didiami oleh penduduk yang heterogen, jadi hukum sebaiknya tidak dibentuk oleh sekelompok orang saja.

Mungkin anda akan bilang, Oh, Islam agama yang baik, mengatur segala hal, bla bla, satu buku bisa anda ceritakan

hei, itukan opini anda

orang Buddha juga bisa bilang gitu, atheis, Kristen, semua juga bisa bilang begitu
menurut mereka ya kepercayaan mereka yang terbaik.

Mengapa harus pake syariah?
Pikir dalam koridor kebangsaan, lupakan dulu fanatisme.
(Kita Kristen juga bisa bilang, aturan kasih aja beres dah, tidak harus ribet, jangan jangan nati kita masuk WC umum dengan kaki kanan duluan bisa didenda? WTH!!!)

Okelah, anggaplah, per impossible, usul anda diterima, syariah diterima Indonesia dengan senyuman tulus dan lapang dada

Kira2 apa yang akan terjadi? Pikirlah, saya kira anda mampu berpikir.

Kemudian tiba2 ada golongan mayoritas yang menafsirkan ayat ayat Quran anda dan mengajukan perubahan lagi,

10 tahun, ada kejadian seperti itu lagi,

terus berulang

lalu mau jadi apa bangsa ini mas????

Saya tidak mebahas dan menyerang agama anda

Saya mempertanyakan idealisme destruktif disintegratif anda :whistle:


Saya



Mempertanyakan



Pemikiran



Anda

Salam
Semoga pendidikan bangsa ini semakin baik dari hari ke hari

sekali lagi, menyerang pandangan saya lalu menyimpulkan apa yang menjadi pandangan saya adalah hak anda. adakah pernyataan saya yang menunjukan bahwa saya mengharuskan Syariat Islam??

ketika wacana didirikannya negara syariat saya komitmen SETUJU, namun adakah indikasi bahwa pandangan saya mengharuskan berdirinya Syariat Islam di Indonesia??

nah kembali lagi ke negara Syariat, setahu saya negara Syariat tidak MENGHARUSKAN masyarakat yang HETEROGEN menjadi HOMOGEN, kebanyakan mengambil kesimpulan yang terlalu dini yang menganggap ketika Syariat Islam diberlakukan adalah suatu ANCAMAN dari keyakinan Non Is-, bukankah kita mengkaji terlebih dahulu sebelum benar2 yakin akan kesimpulanya..
Yesus adalah "GURU", Muhammad adalah "Pemimpin" mereka adalah "Manusia-manusia terbaik"

Offline Pecinta Ibadah

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 271
  • Reputation Power:
  • Laa Ilaha Ilallah
  • Denominasi: MUSLIM
Re: JIKA Indonesia menjadi Daulah Islamiyah
« Reply #56 on: November 02, 2012, 10:23:57 PM »
Semoga kejernihan pikiran dan damai menyelusup ke sanubarimu PI.Meninjau akar kata saja, sudah jelas Pancasila berakar pada kata Sanskerta yang sudah membumi di NKRI sejak masih belum bernama sampai bernama Nusantara seterusnya ke Indonesia. Mengapa pula setelah lebih dari 60 tahun menggunakan Pancasila, tanpa hujan tanpa angin, PI menginginkan sesuatu (syariah) yang tidak berakar ke bumi Indonesia? Dari negeri mana pula itu PI adopsi?

Aneh, PI memposting ini, (terutama yang ditebalkan dan digarisbawahi)Periksa lagi batinmu PI, kelihatannya ada kontradiksi yang akut bercokol di sana. Di satu sisi PI tidak keberatan dengan ideologi Pancasila, di sisi lain PI mengusulkan penggantian Pancasila. Alur logika mana yang PI gunakan? Apakah PI merupakan seorang antek terotris yang sedang berkecamuk di Poso sekarang ini? Mereka yang di Poso bertugas di dunia nyata, dan PI bertugas di dunia maya?

Pikir lagi dengan nalar sehat.

Damai, damai, damai.

mengusulkan pergantian apakah salah?? lalu menuduh saya antek Teroris untuk menyudutkan dan mengaitkan usulan tersebut DIBENARKAN??

tenang saja , hati dan pikiran saya "masih sehat".. bagaimana dengan anda Masbro??
Yesus adalah "GURU", Muhammad adalah "Pemimpin" mereka adalah "Manusia-manusia terbaik"

Offline Pecinta Ibadah

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 271
  • Reputation Power:
  • Laa Ilaha Ilallah
  • Denominasi: MUSLIM
Re: JIKA Indonesia menjadi Daulah Islamiyah
« Reply #57 on: November 02, 2012, 10:26:55 PM »
Jee.. si Abah ini gimane..?
Ya jelas aje maksudnya ane itu poligami.. masak kaga tau sih...?

ngemeng-ngemeng...striker,... itu nanya apa nodong..?

sama aja perampok nanya gini apa pak haji yg rumahnya didatengin: "pa aji,, .. elo mau gue rampok,.. atau gue curi aje nih..?"

nyang bener aja dong bleh..

Kalu bini striker ditanya begitu,.. ya tentu aja dia akan jawab : JANGAN DIPOLIGAMI AMA JANGAN SELINGKUH DONG BANG... TETAP AMA AYE AJEEE!

pigimanee striker ini..

yang ini namanya udah berpikiran lintas dimensi, coba deh mas bro pikir. ketika HUKUM negara membolehkan poligami lalu agama anda melarangnya, APAKAH hukum negara tersebut memaksa anda BERPOLIGAMI?? lalu jika dengan dalih NEGARA memperbolehkan tetap anda lakukan, maka SIAPA YANG ANDA SALAHKAN??
Yesus adalah "GURU", Muhammad adalah "Pemimpin" mereka adalah "Manusia-manusia terbaik"

Offline Pecinta Ibadah

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 271
  • Reputation Power:
  • Laa Ilaha Ilallah
  • Denominasi: MUSLIM
Re: JIKA Indonesia menjadi Daulah Islamiyah
« Reply #58 on: November 02, 2012, 10:33:57 PM »
Nahh kalau dalam undang2 negara syariat,... ada ngga pen-syarat-an dalam mendirikan gereja.
Apa di syariat mendirikan gereja ngga perlu ada syarat2-an,.. ?

mas bro Islam mengajarkan KEBEBASAN beragama, namun jangan disalah artikan menjadi SEBEBAS-BEBASNYA.. kalau bebas tanpa syarat bukankah itu bisa kita sebut menjadi MAIN HAKIM SENDIRI..

nah ketika anda diatur oleh PANCASILA apakah anda BEBAS sekarang mendirikan tempat Ibadah?? bukankah sudah ada aturan UU kebebasan beragama??

boleh saya TAHU, ketika umat Kristen berkomuni, maka HUKUM apa yang dipakai?? Timur, Utara, selatan, barat?? sejarahnya adakah ideologi yang bersumber dari KS yang dijadikan HUKUM NEGARA??
Yesus adalah "GURU", Muhammad adalah "Pemimpin" mereka adalah "Manusia-manusia terbaik"

Offline Pecinta Ibadah

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 271
  • Reputation Power:
  • Laa Ilaha Ilallah
  • Denominasi: MUSLIM
Re: JIKA Indonesia menjadi Daulah Islamiyah
« Reply #59 on: November 02, 2012, 10:36:39 PM »
Menambahkan pertanyaan bro John
Dan apakah syarat mendirikan Gereja sama dengan syarat mendirikan mesjid  :think1:

mas bro tau ga kenapa mendirikan Mesjid kebanyakan lancar2 aja dibanding gereja?? karena memang pendirian tersebut disetujui oleh MASYARAKAT SEKITAR terlebih dahulu, saya aja buat usaha mesti ijin sama tetangga 25 kk baru lurah mau tanda tangan surat ijin domisili usaha.. apalagi tempat IBADAH..
Yesus adalah "GURU", Muhammad adalah "Pemimpin" mereka adalah "Manusia-manusia terbaik"