Jakarta, Menurunkan berat badan adalah hal yang sulit dan melelahkan karena fluktuasinya, sesekali turun kemudian naik lagi, begitu seterusnya. Menurut ahli, sebelum berniat menurunkan berat badan, yang perlu dipelajari adalah cara mempertahankannya agar tidak naik turun.
Para peneliti di Stanford University menemukan cara agar pelaku diet dapat terbebas dari lingkaran setan fluktuasi berat badan ini. Menurut hasil penelitian, berat badan akan bertahan lama jika jika pelaku diet memahami kebiasaan sehat seperti menjaga pola makan dan membiasakan diri berjalan-jalan sebelum menerapkan program penurunan berat badan.
Penelitian yang dimuat Journal of Consulting and Clinical Psychology ini melibatkan 267 orang wanita obesitas yang dibagi menjadi 2 kelompok secara acak. Kelompok pertama diminta langsung melakukan metode penurunan berat badan, sedangkan kelompok kedua diminta menjalani program penyesuaian pola hidup dan belajar menstabilkan berat badan selama 8 minggu sebelum memulai metode penurunan berat badan.
Seluruh peserta dalam kedua kelompok akhirnya sama-sama berhasil memangkas berat badannya sekitar 7 kg atau 9 persen dari berat badan awal. Tapi pada tahun berikutnya, berat badan balik lagi 7 kg pada peserta yang langsung melakukan metode penurunan berat badan. Sedangkan wanita yang mengikuti program 8 minggu rata-rata hanya balik 3 kg.
Program penurunan berat badan dalam penelitian dilakukan selama 20 minggu berisi berbagai metode-metode konvensional yang terbukti manjur. Peserta setiap minggu bertemu dengan instruktur terlatih, menulis jurnal makanan, banyak berolahraga dan memperbanyak konsumsi buah-buahan dan sayuran.
Pada program 8 minggu, para peserta tidak hanya diinstruksikan untuk menurunkan berat badan, tetapi juga diberitahu bahwa berat badan akan kembali lagi setelah berhasil diturunkan. Program ini dirancang untuk mengajarkan cara mengenali dan mengendalikan fluktuasi berat badan sebanyak 1,5 - 3 kg yang terjadi pada orang dengan berat badan normal.
"Kami sengaja merancang penelitian agar para wanita sudah bersiap melakukan hal ini sebelum kehilangan berat badan. Mereka bisa melihat dan mengalami bagaimana rasanya, sehingga dapat menguasainya tanpa tekanan karena harus mempertahankan berat badan pada waktu yang sama," kata peneliti, Michaela Kiernan dari Stanford Prevention Research Center seperti dilansir Time Healthland, Kamis (1/11/2012).
Pelaku diet yang berhasil menurunkan berat badan seringkali merasa gembira dan menikmatinya kemudian terlena sehingga berat badannya kembali lagi. Program 8 minggu ini adalah program pendekatan perilaku kognitif, di mana peserta diajarkan mengenai pengalaman pelaku diet yang sudah-sudah.
Walau demikian, Kiernan menegaskan bahwa penelitian lebih lanjut masih diperlukan karena peserta penelitian hanya diamati selama 1 tahun. Peneliti ingin tahu seberapa lama efek dari program 8 minggu tersebut terhadap penurunan berat badan secara keseluruhan.