Kalau menurut pembacaan saya, Yesus proaktif untuk tidak menyelamatkan Yudas dari kehendaknya sendiri (atau membiarkannya menuruti kehendaknya sendiri). Sebab, menurut ceritanya, ada suatu saat ketika Yesus sudah tahu bahwa Yudas akan melakukan pengkhianatan dan pada saat tsb Yesus tidak menghalanginya. Ia malah membiarkannya.
Menurut hemat saya, yang bergaris bawah itu tidak menunjukkan keproaktifan Jesus Kristus. Dalam hal itu, Jesus Kristus hanya membiarkan Yudas Iskariot dengan kehendak bebasnya (bukan karena Jesus Kristus proakrif).
Menurut pendapat saya, justru Jesus Kristus condong hendak menghindarkan Yudas Iskariot dari 'pembangkangannya', yaitu dari Mat 26:25
Yudas, yang hendak menyerahkan Dia itu menjawab, katanya: "Bukan aku, ya Rabi?" Kata Yesus kepadanya: "Engkau telah mengatakannya." Sebab (kembali menurut pendapat saya), dengan perkataan Jesus Kristus seperti itu ketika ditanyakan oleh Yudas Iskariot, itu sama dengan menunjuk Yudas secara langsung. Seharusnys (kembali menurut saya), jika Yudas Iskariot konsisten memandang Jesus Kristus sebagai Orang Baik yang Tidak Pernah Berbohong, maka dengan jawaban Jesus Kristus itu, Yudas harusnya mengklarifikasi apa maksud Jesus Kristus. Bila Yudas Iskariot meminta klarifikasi dari 'Orang Baik yang Tidak Pernah Berbohong' itu, sehingga Yudas mendapat jawaban yang lebih tegas, maka kemungkinan besar Yudas akan mengurungkan niatnya menjual Jesus Kristus.
Hal itu sama seperti seorang anak kecil yang ingin mengambil kue dari wadahnya yang telah disimpan ibunya di almari yang tinggi, si anak memnggeser kursi sebagai tumpuan misalnya, bila sudah ketahuan oleh ibunya, dan hanya dengan berdehem saja, si anak akan mengurungkan niatnya, "Waaa... ketahuan deh," begitu pikir si anak. Atau pun kalau diteruskan, si anak akan minta baik-baik.
Tetapi dalam hal Yudas Iskariot itu, menurut pikiran saya, Yudas Iskariot tidak konsisten dengan pengetahuannya tentang Jesus Kristus. Karena Yudas Iskariot sendirilah (tanpa saksi hidup) yang bersepakat dengan Ahli Agama dan Farisi mengenai pemberitahuan tempat berkumpulnya Jesus Kristus dengan muridNya, Yudas Iskariot mengira bahwa Jesus Kristus tidak mengetahui persepakatan Yudas Iskariot kepada Ahli Agama. Dan mengigat bahwa yang dijanjikan Yudas Iskariot kepada Ahli Agama hanya menunjukkan fisik Jesus Kristus, Yudas menyangka tidak akan berakhir pada kepenyaliban Jesus Kristus sampai mati.
Dasar dugaan saya atas Yudas Iskariot sendiri saja yang tahu persepakatan itu, adalah dari ketika dicoba dikembalikannya uang 30 perak itu kepada Ahli Agama, yang dijawab oleh Ahli Agama dengan yang bergaris bawah berikut, Mat 27:4
"Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah." Tetapi jawab mereka: "Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!" Nah, momen ketika Yesus membiarkannya itu adalah bagaikan 'vonis' bagi Yudas. IMO, pada saat itu Yesus bisa saja menghalangi Yudas dengan cara menyadarkannya (seperti Ia meyadarkan Petrus dari kepengecutannya. Namun, sedikitpun Ia tidak berusaha untuk menghalangi Yudas. IMO, itu karena Ia tahu bahwa Yudas inilah yg akan berperan seperti dalam nubuatan. Yesus tahu bahwa tindakan Yudas sesuai dng kehendak BapaNya.
Saya kurang sependapat dengan yang bergaris bawah itu. Sebab, seperti saya sampaikan di atas, menurut saya, dengan dikatakan oleh Jesus Kristus
"Engkau telah mengatakannya," menurut hemat saya, itu sama dengan deheman ibu pada ilustrasi anak yang ingin mengambil kue simpanan ibunya di atas.
Sekali lagi, IMO, Yesus bisa menyadarkannya, tapi Yesus lebih memilih kehendak BapaNya yg jadi. Jadi, masa 3 tahun itu bukan masa yg Ia pakai untuk 'menghilangkan' hasrat atau pikiran untuk berkhianat yg ada di antara murid2Nya. Ia tahu akan ada pengkhianat di antara murid2Nya dan Ia tahu itu adalah kehendak BapaNya.
Saya masih berpendapat bahwa segala sesuatu yang dilakukan oleh Jesus Kristus selama dalam kebersamaan dengan ke-12 muridNya adalah ajaran yang
kalau dicermati dan dituruti oleh para muridNya maka itu sudah lebih dari cukup untuk menghantar pengertian para murid, bahwa Jesus Kristus adalah Mesias. Dengan begitu, maka untuk menunjukkan bahwa Jesus Kristus menghargai 'kemerdekaan' para muridNya, Jesus Kristus tidak mencegah para murid berbuat sekehendak hati.
Tentang Petrus, Saya kira, Jesus Kristus juga tidak menghalangi Petrus. Ketika Petrus menyangkal, Jesus Kristus tidak mencegah Petrus. Justru Petrus menyesal karena apa yang telah dikatakan Jesus Kristus terjadi, kokok ayam yang mengingatkan Petrus. Ketika Petrus menghunus pedang menebas telinga Malkhus, Jesus juga tidak mencegah, melainkan mengembalikan telinga itu ke tempatnya. Ketika Petrus hendak tenggelam di danau, itu memang dicegah oleh Jesus Kristus dengan mengulurkan tangan, tetapi karena teriakan Petrus, "Tuhan, tolonglah aku!"
Sementara pada Yudas Iskariot, dia tidak minta tolong, melainkan menyesal dan bunuh diri.
Salam
Damai, damai, damai.