Wawancara khusus dgn bang aji rhoma irama (capres 2014 - 2019)
Kabarnya akan maju untuk 2014?Melihat situasi kondisi politik sekarang ini, ada keterpanggilan membenahi bangsa ini. Di mana sebelumnya 2009 saya menolak dilamar sebagai Cawapres, 2004 pernah didorong oleh sekelompok elite, tetapi tidak ada keterpanggilan. Sekarang ini saya siap tampil karena ada keterpanggilan melihat kondisi bangsa ini jauh dari cita-cita
Banyak yang meragukan niatan Bang Haji ini, apa mampu?Saya yakin bisa. Yang namanya pemimpin itu ada formal dan informal. Saya ini pemimpin bangsa, tapi informal. Setiap Jumat saya menjadi khatib, Idul Fitri dan Idul Adha juga saya memberi khutbah, memberi motivasi dan solusi pada masalah bangsa. Itu sebetulnya sudah menjadi pemimpin. Menjadi pemimpin politik saya tidak kaget. Saya sangat siap dan saya kenal bangsa ini
Kenal bangsa ini, bagaimana maksudnya?Selama 40 tahun, saya berkeliling pelosok tanah air dengan Soneta grup. Dengan Soneta pesan-pesan politik saya sampaikan kepada bangsa ini. Lirik-lirik lagu saya, itu visi dan misi saya sebagai anak bangsa, untuk persatuan nasional. Lagu-lagu saya mencerminkan komitmen memberantas korupsi dan menghormati HAM
Dari siapa dorongan maju nyapres ini?Dukungan dari ulama dan habib. Saya juga melempar wacana ini dalam tabligh akbar, sambutannya luar biasa. Keluarga juga memberi dukungan.
Bagaimana dengan dukungan partai politik?
Tentu kalau ada dukungan umat dan ada partai saya siap. Lewat partai mana, kita lihat saja siapa yang lebih dahulu. Dari beberapa partai juga merespons semakin positif
Maju menjadi capres bukankah perlu uang besar, berapa uang yang disiapkan?
Saya beda dnegan para Capres lainnya, saya berbeda dengan Pak Aburizal, saya beda dengan Pak Prabowo. Beliau-beliau ini memang sengaja menampilkan diri untuk nyapres. Kalau saya bukan mengajukan diri, tapi didesak untuk menjadi Capres. Saya tidak punya ambisi, tapi memenuhi desakan, bukan karena ambisi pribadi jadi beda. Motivasi dan penampilan saya sangat berbeda, jadi sepeser pun saya tidak akan keluar uang. Jangankan menyiapkan, keluar uang sepeser pun saya tidak. Kalau saya keluar uang, berarti saya punya ambisi
Bicara soal Capres, bicara soal kepopuleran dan elektabilitas, bagaimana soal itu?Saya rasa masyarakat sangat tahu saya. Setiap konser di manapun, lapangan tidak muat. Dalam Pilkada di alun-alun, konser Soneta tidak mampu menampung massa. Elektabilitas saya tinggi.
Seorang presiden mesti memiliki kemampuan manajemen mengatur negara. Apa bisa?Saya katakan, menjadi pemimpin saya tidak kaget. Saya sudah menjadi pemimpin umat. Apalagi sekarang saya ketua umum ormas Islam. Seorang presiden tidak harus menjadi superman, tidak harus serba bisa, yang penting mengimplementasikan visi misi. Ada para menteri yang nanti menjadi tempat berdiskusi dan mengimplementasikan visi misi dan konsep.
Seorang presiden juga tidak harus memiliki kapabilitas berdasarkan akademik, yang penting ada kapabilitas otodidak tanpa harus embel-embel kualifiaksi intelektual
Ada kekhawatiran kalau Bang Haji maju, akan diberlakukan syariat Islam?Komitmen saya tetap NKRI, Pancasila tidak akan diubah. Pancasila sudah cukup
Apa yang akan dikerjakan bila terpilih jadi presiden?Sejak puluhan tahun, saya berkeliling pelosok tanah air, Kalimantan, Papua. Saya kenal bangsa ini. Sekarang akhlak bangsa ini telah terlempar, tidak ada lagi budi pekerti, semua tindakan korupsi, anarkisme, tawuran antar suku terjadi karena tidak adanya akhlak. Itu yang urgent, akhlak yang buruk
Baru saja niat nyapres, ini sudah ada yang mengkritik. Apa tanggapannya?Itu sunatullah, adanya cacian hujatan. Adanya like and dislike. Tidak bisa dukungan 100 persen, Barack Obama saja tidak didukung 100 persen, jadi cukup 50 persen plus 1. Adanya hujatan bukan sesuatu yang aneh dalam menegakkan amar ma'ruf nahi munkar. Hujatan itu vitamin
Bagaimana isu dengan perempuan yang selalu ditujukkan kepada Bang Haji?Perempuan, apa yang saya lakukan sah, sesuai aturan agama. Bukan skandal seks seperti Bill Clinton dan Monica Lewinsky. Apa yang saya lakukan bukan suatu aib.
Presiden Soekarno juga poligami, itu tidak melemahkan perjuangan beliau untuk bangsa ini. Apa yang saya lakukan sah secara agama, tidak melemahkan. Artinya yang penting seorang tokoh politik tidak memiliki cacat secara politik. Poligami bukan cacat secara moral, apalagi cacat politik.
Sudah menyiapkan lagu untuk persiapan nyapres nanti?Terlalu banyak lagu saya untuk capres, jadi tanpa perlu membuat. Misalnya lagu untuk tsunami dahulu yang saya ciptakan (Rhoma kemudian bernyanyi satu bait lagu-red), itu curahan hati saya ketika bangsa ini menghadapi bencana. Itu lagu lama, tapi riil dengan kondisi bangsa ini.