Author Topic: Saksi mata Langsung  (Read 11951 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline Pecinta Ibadah

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 271
  • Reputation Power:
  • Laa Ilaha Ilallah
  • Denominasi: MUSLIM
Re: Saksi mata Langsung
« Reply #15 on: November 07, 2012, 02:22:45 PM »
Lho tentang hadist sendiri selalu dipertentangkan dalam kalangan Islam sendiri bukan..?
Syiah tidak mungkin menerima hadist riwayat Bukhari yang diterima sunni mungkin karena syiah menganggap periwayatan Bukhari tidak dapat ditelusuri sehingga tidak valid.. 

FYI, semua kalangan Kristen menerima 27 kitab PB sbg kesaksian dan riwayat Yesus yang valid..

kemudian apakah Bukhari dan Hadits riwayat lain adalah saksi mata setiap kejadian yang dilewati Nabi..?? termasuk saat Muhammad dilahirkan, Bukhari dan Hadits riwayat lain menjadi saksinya..?

Imho, Bukhari dan Hadits riwayat lain juga manusia bro..  :)

bukan MENERIMA atau tidaknya, namun adanya periwayatan untuk Kritik kalimat tersebut bro.. lagi pula Kitab Katolik dan Protestan juga diterimanya berbeda bro.

makanya saya BILANG bahwa sama seperti PENGUMPULAN/PENCATATAN Hadist, dimana sang Pengumpul/pencatat (bkhari,Muslim, Ibn Mas'ud, Abu Dawud,dll)  bukanlah saksi mata langsung namun mendapat berita dari kesaksian orang lain. namun perbedaan mencolok bahwa hadist mempunyai JALUR PERIWAYATAN, sedangkan karangan Injil TIDAK.



Quote
Pertama saya ingin kita sama2 berfikir jernih, "ADAKAH SAKSI/SAHABAT MUHAMMAD YANG MELIHAT TURUNNYA AL QURAN"..??
jika kamu duduk di ruang sidang sebagai hakim yang adil tanpa memihak, mana yang kamu katakan valid
  • apakah SI A yang bersaksi utk dirinya sendiri..??; atau

  • SI B, SI C yang bersaksi utk SI A..??

Afaik, tidak ada saksi mata yang melihat bahwa Al Quran adalah benar2 Allah yang berfirman.. berbeda dengan Injil dimana semua murid bersaksi utk Yesus, JIKA Yesus bersaksi utk diri-Nya sendiri apakah ada yang istimewa dari kesaksian dirinya sendiri itu..??

Salam Persahabatan.

FYI pandangan bahwa tidak ada saksi mata saat Turunya wahyu tentu saja keliru.

SAKSI dari penerimaan Wahyu oleh Nabi Muhammad SAW:

Al-Harith bin Hisham bertanya, ‘’Wahai Rasulullah SAW, bagaimana wahyu itu sampai padamu?’’ Beliau menjawab, ‘’Kadang-kadang seperti bunyi lonceng, dan itu sesuatu yang paling dahsyat  yang sampai kepadaku, kemudian lenyap dan aku dapat mengulang apa yang dikatakan. Kadang-kadang malaikat hadir dalam jelmaan manusia dan berkata kepadaku dan aku dapat memahami apa yang dikatakannya.’’

•    Aisyah RA pernah menuturkan, ‘’Sungguh aku pernah melihat Nabi SAW saat wahyu turun kepadanya, pada hari itu beliau merasa kedinginan sebelum wahyu berhenti dan dahinya penuh keringat.’’

•    Ya’la pernah sekali bercerita kepada Umar tentang keinginannya melihat Nabi Muhamamad menerima wahyu. Pada sebuah kesempatan Mumar memanggil dan ia menyaksikan Rasulullah SAW wajahnya kemerahan, bernafas sambil ngos-ngosan. Tak lama kemudian kembali normal lagi.

•    Saat Aisyah tertimpa fitnah, Nabi Muhammad tak menerima wahyu seketika. Beliau merasakan kepedihan karena istrinya dituduh melakukan perbuatan tak terpuji dengan seorang sahabat, hingga kemudian turunlah ayat 16 surah An-Nur.
Yesus adalah "GURU", Muhammad adalah "Pemimpin" mereka adalah "Manusia-manusia terbaik"

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Saksi mata Langsung
« Reply #16 on: November 07, 2012, 02:33:09 PM »
1. Yohanes 17:8 : Sebab segala firman yang Engkau sampaikan kepada-Ku z  telah Kusampaikan kepada mereka dan mereka telah menerimanya. Mereka tahu benar-benar, bahwa Aku datang dari pada-Mu, a  dan mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah mengutus Aku. b
Terima kasih.

Tetapi, tentang ini,
Quote
2. sama2 menerima FIRMAN dari Allah: Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: “Hai ‘Isa putera maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: “Jadikanlah aku dan ibuku dua orang Tuhan selain Allah ?”. ‘Isa menjawab: “Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib”. (AL MAA-IDAH ayat 116)
itu dikisahkan oleh Malaikat Jibril kepada Muhammad, ato timbul terilhamkan di benak Muhammad?

Bila ayat itu tertulis sebagai hasil diimlakan oleh Malaikat Jibril kepada Muhammad, artinya, bukan atas perkataan Isa Putera Maryam langsung, kan? Dan pada saat ayat itu diturunkan, raga ato fisik Isa Putera Maryam sudah tidak di bumi, kan? Yahhh... tiap orang memang merdeka, apakah hendak mempercayai kisah mengenai Isa Putera Maryam yang konon diimlakan tetapi tidak ada saksi pengimlaan itu, ato mau percaya kepada kisah Jesus Kristus yang dituliskan oleh orang yang berinteraksi langsung dengan Jesus Kristus.

Quote
salam..
Damai sertamu PI.
« Last Edit: November 07, 2012, 02:53:41 PM by Husada »
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Ignas

  • Moderator
  • FIK - Senior
  • *****
  • Posts: 451
  • Reputation Power:
Re: Saksi mata Langsung
« Reply #17 on: November 07, 2012, 02:45:10 PM »
bukan MENERIMA atau tidaknya, namun adanya periwayatan untuk Kritik kalimat tersebut bro.. lagi pula Kitab Katolik dan Protestan juga diterimanya berbeda bro.

Alkitab Katolik dan Protestan memang beda, tetapi perbedaan itu bukan dari kitab perjanjian baru (i.e. yang kamu sebut Injil)..
perbedaan terletak dalam Alkitab Perjanjian Lama..
Alkitab Katolik : 46 PL + 27 PB
Alkitab Protestan : 39 PL + 27 PB

liat yang saya bold, itu yang saya katakan sama..

makanya saya BILANG bahwa sama seperti PENGUMPULAN/PENCATATAN Hadist, dimana sang Pengumpul/pencatat (bkhari,Muslim, Ibn Mas'ud, Abu Dawud,dll)  bukanlah saksi mata langsung namun mendapat berita dari kesaksian orang lain. namun perbedaan mencolok bahwa hadist mempunyai JALUR PERIWAYATAN, sedangkan karangan Injil TIDAK.

Imho, kebalik bro.. saya sajikan alur periwayatannya :
1. Bukhari (194-256 H)
2. Muslim (204-262 H)
3. Abu Dawud (202-275 H)
4. etc..

saya ambil contoh 1 yaitu Bukhari (194-256 H), siapakah Bukhari ini sampai2 dia dapat merumuskan hadits apakah Bukhari (194-256 H) ini murid Nabi..? cerita2 darimana dia dapat ttg Nabi..??

kemudian kita bandingkan dgn Matius, Yohanes.. Matius dan Yohanes adalah Murid Yesus langsung dan Hidup dalam tenggang waktu yang hampir bersamaan dgn Yesus.. dari sini sangat jelas bahwa periwayatan Matius, Yohanes jauh lebih dekat ketimbang periwayatan hadits Bukhari..  :)

FYI pandangan bahwa tidak ada saksi mata saat Turunya wahyu tentu saja keliru.

SAKSI dari penerimaan Wahyu oleh Nabi Muhammad SAW:

Al-Harith bin Hisham bertanya, ‘’Wahai Rasulullah SAW, bagaimana wahyu itu sampai padamu?’’ Beliau menjawab, ‘’Kadang-kadang seperti bunyi lonceng, dan itu sesuatu yang paling dahsyat  yang sampai kepadaku, kemudian lenyap dan aku dapat mengulang apa yang dikatakan. Kadang-kadang malaikat hadir dalam jelmaan manusia dan berkata kepadaku dan aku dapat memahami apa yang dikatakannya.’’

•    Aisyah RA pernah menuturkan, ‘’Sungguh aku pernah melihat Nabi SAW saat wahyu turun kepadanya, pada hari itu beliau merasa kedinginan sebelum wahyu berhenti dan dahinya penuh keringat.’’

•    Ya’la pernah sekali bercerita kepada Umar tentang keinginannya melihat Nabi Muhamamad menerima wahyu. Pada sebuah kesempatan Mumar memanggil dan ia menyaksikan Rasulullah SAW wajahnya kemerahan, bernafas sambil ngos-ngosan. Tak lama kemudian kembali normal lagi.

•    Saat Aisyah tertimpa fitnah, Nabi Muhammad tak menerima wahyu seketika. Beliau merasakan kepedihan karena istrinya dituduh melakukan perbuatan tak terpuji dengan seorang sahabat, hingga kemudian turunlah ayat 16 surah An-Nur.

bukan itu yang saya maksud bro, yang saya tanya apakah ada saksi selain Muhammad ketika malaikat Jibril menulis Alquran atau mengucapkan kata2 kemudian ditulis atau di salin oleh Muhammad..?
Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa.

Offline Pecinta Ibadah

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 271
  • Reputation Power:
  • Laa Ilaha Ilallah
  • Denominasi: MUSLIM
Re: Saksi mata Langsung
« Reply #18 on: November 07, 2012, 02:53:35 PM »
Terima kasih.

Tetapi, tentang ini,itu dikisahkan oleh Malaikat Jibril kepada Muhammad, ato timbul terilhamkan di benak Muhammad?

Bila ayat itu tertulis sebagai hasil diimlakan oleh Malaikat Jibril kepada Muhammad, artinya, bukan atas perkataan Isa Puter Maryam langsung, kan? Dan pada saat ayat itu diturunkan, raga ato fisik Isa Putera Maryam sudah tidak di bumi, kan? Yahhh... tiap orang memang merdeka, apakah hendak mempercayai kisah mengenai Isa Putera Maryam yang konon diimlakan tetapi tidak ada saksi pengimlaan itu, ato mau percaya kepada kisah Jesus Kristus yang dituliskan oleh orang yang berinteraksi langsung dengan Jesus Kristus.
Damai sertamu PI.

Wahyu dalam term Islam:

Etimologi Wahyu

Secara leksikal, wahyu memiliki makna yang beragam. Yang paling komprehensif dan sempurna dari seluruh makna tersebut adalah perpindahan pengetahuan kepada pikiran orang yang dituju secara cepat dan rahasia sedemikian sehingga tersembunyi dan tidak nampak bagi semua orang.

Ar-Raghib menuliskan, "Wahyu adalah sebuah petunjuk yang sangat cepat. Wahyu terkadang dengan perkataan simbolik, terkadang dalam bentuk suara tanpa susunan, terkadang dengan isyarah sebagian anggota badan, dan terkadang dengan tulisan."

Menurut Ibnu Atsir, "Kata wahyu dalam hadis sering dimaknakan sebagai tulisan, isyarat, risalah, ilham dan bisikan."

Dari kedua pemaknaan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa wahyu memiliki enam makna sebagai berikut:

1.  Bisikan;

2.  Suara yang tak terdengar;

3.  Isyarat;

4.  Tulisan;

5.  Risalah dan utusan;

6.  Ilham.

Setiap makna di atas mengandung dua unsur: kecepatan dalam pemahaman dan rahasia.

Syekh Mufid menyatakan, "Makna utama wahyu ialah bisikan, lalu secara mutlak diartikan sebagai sesuatu yang digunakan untuk menjelaskan dan memahamankan sebuah obyek kepada lawan bicara dengan cepat dan tersembunyi."

Allamah Thaba-thabai berkata, "Wahyu ialah suatu isyarat dan petunjuk yang cepat."Dan penulis tafsir Ruhul al-Bayan mengatakan, "Makna inti wahyu ialah isyarat yang cepat, sesuatu dikatakan sebagai wahyu karena terlaksana dengan cepat, wahyu adalah pemahaman itu sendiri, memahamkan itu sendiri, dan yang dipahami itu sendiri."

Dalam makna leksikal wahyu tidak ditekankan secara khusus subjek pemberi wahyu, baik itu Tuhan, malaikat, manusa, jin, dan setan. Demikian pula, subjek penerima wahyu tidak ditegaskan secara khusus, siapa yang menerimanya dan apa yang diwahyukan.

Wahyu kepada Para Nabi

Allah Swt berfirman dalam surah an-Nisa  ayat 163, "Sesungguhnya kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana kami telah berikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi kemudiannya, dan kami telah berikan wahyu pula kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub dan anak-anak cucunya. Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan sulaiman. Dan kami berikan Zabur kepada Daud."

Dan dalam surah Yusuf ayat 3, "Dan kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan al quran kepadamu dan sesungguhnya kamu sebelum (kami mewahyukannya) adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui."

Begitu pula dalam surah al-An'am ayat 19 disebutkan, "Katakanlah siapakah yang lebih kuat persaksiannya? Katakanlah: Allah" dia menjadi saksi antara aku dan kamu dan al-Quran ini diwahyukan kepadaku supaya Dia dengan aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai al-Quran kepadanya."
Yesus adalah "GURU", Muhammad adalah "Pemimpin" mereka adalah "Manusia-manusia terbaik"

Offline Pecinta Ibadah

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 271
  • Reputation Power:
  • Laa Ilaha Ilallah
  • Denominasi: MUSLIM
Re: Saksi mata Langsung
« Reply #19 on: November 07, 2012, 03:10:09 PM »
Alkitab Katolik dan Protestan memang beda, tetapi perbedaan itu bukan dari kitab perjanjian baru (i.e. yang kamu sebut Injil)..
perbedaan terletak dalam Alkitab Perjanjian Lama..
Alkitab Katolik : 46 PL + 27 PB
Alkitab Protestan : 39 PL + 27 PB

liat yang saya bold, itu yang saya katakan sama..

 :afro:

Quote
Imho, kebalik bro.. saya sajikan alur periwayatannya :
1. Bukhari (194-256 H)
2. Muslim (204-262 H)
3. Abu Dawud (202-275 H)
4. etc..

saya ambil contoh 1 yaitu Bukhari (194-256 H), siapakah Bukhari ini sampai2 dia dapat merumuskan hadits apakah Bukhari (194-256 H) ini murid Nabi..? cerita2 darimana dia dapat ttg Nabi..??

kemudian kita bandingkan dgn Matius, Yohanes.. Matius dan Yohanes adalah Murid Yesus langsung dan Hidup dalam tenggang waktu yang hampir bersamaan dgn Yesus.. dari sini sangat jelas bahwa periwayatan Matius, Yohanes jauh lebih dekat ketimbang periwayatan hadits Bukhari..  :)

mas bro, bukan persoalan jauh apa sejaman. melainkan jalur periwayatan DIMANA Informasi itu di ambil.. saya belum pernah ada ketemu ilmu kritik periwayatan yang diterapkan dalam Injil. nah gimana bedain mana yang disaksikan langsung mana yang menurut orang lain mas bro dalam Injil??

Quote
bukan itu yang saya maksud bro, yang saya tanya apakah ada saksi selain Muhammad ketika malaikat Jibril menulis Alquran atau mengucapkan kata2 kemudian ditulis atau di salin oleh Muhammad..?

Nabi kan Ummy mas bro, ga bisa baca dan tulis. jadi Jibril ga mungkin Nulis Al-Quran dan Muhammad menyalinya..  :what:
Yesus adalah "GURU", Muhammad adalah "Pemimpin" mereka adalah "Manusia-manusia terbaik"

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Saksi mata Langsung
« Reply #20 on: November 07, 2012, 03:35:24 PM »
Damai bagimu PI.
Wahyu dalam term Islam:

Etimologi Wahyu

Secara leksikal, wahyu memiliki makna yang beragam. Yang paling komprehensif dan sempurna dari seluruh makna tersebut adalah perpindahan pengetahuan kepada pikiran orang yang dituju secara cepat dan rahasia sedemikian sehingga tersembunyi dan tidak nampak bagi semua orang.

Ar-Raghib menuliskan, "Wahyu adalah sebuah petunjuk yang sangat cepat. Wahyu terkadang dengan perkataan simbolik, terkadang dalam bentuk suara tanpa susunan, terkadang dengan isyarah sebagian anggota badan, dan terkadang dengan tulisan."

Menurut Ibnu Atsir, "Kata wahyu dalam hadis sering dimaknakan sebagai tulisan, isyarat, risalah, ilham dan bisikan."

Dari kedua pemaknaan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa wahyu memiliki enam makna sebagai berikut:

1.  Bisikan;

2.  Suara yang tak terdengar;

3.  Isyarat;

4.  Tulisan;

5.  Risalah dan utusan;

6.  Ilham.

Setiap makna di atas mengandung dua unsur: kecepatan dalam pemahaman dan rahasia.

Syekh Mufid menyatakan, "Makna utama wahyu ialah bisikan, lalu secara mutlak diartikan sebagai sesuatu yang digunakan untuk menjelaskan dan memahamankan sebuah obyek kepada lawan bicara dengan cepat dan tersembunyi."

Allamah Thaba-thabai berkata, "Wahyu ialah suatu isyarat dan petunjuk yang cepat."Dan penulis tafsir Ruhul al-Bayan mengatakan, "Makna inti wahyu ialah isyarat yang cepat, sesuatu dikatakan sebagai wahyu karena terlaksana dengan cepat, wahyu adalah pemahaman itu sendiri, memahamkan itu sendiri, dan yang dipahami itu sendiri."

Dalam makna leksikal wahyu tidak ditekankan secara khusus subjek pemberi wahyu, baik itu Tuhan, malaikat, manusa, jin, dan setan. Demikian pula, subjek penerima wahyu tidak ditegaskan secara khusus, siapa yang menerimanya dan apa yang diwahyukan.

Wahyu kepada Para Nabi

Allah Swt berfirman dalam surah an-Nisa  ayat 163, "Sesungguhnya kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana kami telah berikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi kemudiannya, dan kami telah berikan wahyu pula kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya'qub dan anak-anak cucunya. Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan sulaiman. Dan kami berikan Zabur kepada Daud."

Dan dalam surah Yusuf ayat 3, "Dan kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik dengan mewahyukan al quran kepadamu dan sesungguhnya kamu sebelum (kami mewahyukannya) adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui."

Begitu pula dalam surah al-An'am ayat 19 disebutkan, "Katakanlah siapakah yang lebih kuat persaksiannya? Katakanlah: Allah" dia menjadi saksi antara aku dan kamu dan al-Quran ini diwahyukan kepadaku supaya Dia dengan aku memberi peringatan kepadamu dan kepada orang-orang yang sampai al-Quran kepadanya."
Baiklah, apapun terminologi untuk wahyu itu, terserah saja.

Pada saat kisah mengenai Isa Putera Maryam itu dikisahkan (melalui wahyu terminologi apapun), jasad, ato raga, ato fisik dari Isa Putera Maryam sudah tidak di bumi? Eh, menurut PI, apakah Isa Putera Maryam itu masih di sekitar tempat itu ketika ayat mengenai Isa Putera Maryam diturunkan? PI mempercayai bahwa jasad, ato raga, ato fisik Isa Putera Maryam sudah didatangkan kepada Allah pada waktu sebelum tahun 50 M, bukan? Sementara kisah-kisah Isa Putera Maryam itu diturunkan setelah tahun 600 M, bukan? Artinya, pun kalau ada kalimat langsung dari Isa Putera Maryam di kisah-kisah itu, semuanya sudah katanya, yaitu dari pihak penyampai kepada pihak penerima (Muhammad). Muhammad tidak mendengar audio langsung dari sumber kalimatnya, bukan?

Kisah yang begitu itu, lebih PI percayai daripada kisah mengenai Jesus Kristus yang dikisahkan oleh para pihak yang sempat berinteraksi langsung dengan Jesus Kristus? Dari segi kemerdekaan, siapa saja, termasuk PI, memang merdeka mau mempercayai kisah Isa Putera Maryam yang dikisahkan 600-an tahun setelah Jesus, atau mempercayai kisah Jesus Kristus yang dikisahkan oleh orang yang sempat berinteraksi dengan Jesus Kristus sendiri. Dan, setiap orang, merdeka hendak menggunakan panca indranya untuk merespons setiap stimulan yang datang, atau 'menutup mata' atas seluruh stimulan yang datang. Hanya pantas berharap semoga tidak ada pihak yang membohongi nurani sendiri.

Kalau kembali ke judul trit, antara penulis Alkitab (batasi saja pada penulis 4 Injil), dengan penulis Al Qur'an (termasuk Hadits), yang mana yang berhak diakui sebagai saksi mata? Apakah Matius, Markus, Yohanes, dan Lukas dapat diakui sebagai saksi mata bagi Jesus Kristus, atau Bukhari (194-256 H), Muslim (204-262 H), Abu Dawud (202-275 H), dan perawi lainnya lebih berhak diakui sebagai saksi mata bagi Muhammad?

Damai, damai, damai.
« Last Edit: November 07, 2012, 04:16:00 PM by Husada »
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Ignas

  • Moderator
  • FIK - Senior
  • *****
  • Posts: 451
  • Reputation Power:
Re: Saksi mata Langsung
« Reply #21 on: November 07, 2012, 03:48:47 PM »
mas bro, bukan persoalan jauh apa sejaman. melainkan jalur periwayatan DIMANA Informasi itu di ambil.. saya belum pernah ada ketemu ilmu kritik periwayatan yang diterapkan dalam Injil. nah gimana bedain mana yang disaksikan langsung mana yang menurut orang lain mas bro dalam Injil??

sejaman atau tidak itu sangat berkaitan erat dgn fakta yang disajikan pada jaman itu Bro..
sama halnya dgn sejarahwan yang hidup pada saat kemerdekaan tentu kesaksiannya lebih valid ketimbang kita yang baru lahir sekarang dalam menceritakan sejarah kemerdekaan (ini lebih dikenal dgn saksi hidup).. ini adalah objektif, makanya saya katakan karena Yohanes dan Matius adalah murid langsung dari Yesus maka kesaksian mereka lebih valid ketimbang Hadits Bukhari yang hidup 100 tahun setelah Nabi meninggal..

=====
sebetulnya ada banyak Injil selain 4 Injil tersebut, tetapi yang selain 4 Injil tsb ditulis jauh setelah abad2 dimana Yesus hidup (i.e. abad pertama) dan ditulis oleh orang yang tidak dapat diketahui identitasnya.. oleh karena itu selain 4 Injil tsb dikatakan tidak valid..

Nabi kan Ummy mas bro, ga bisa baca dan tulis. jadi Jibril ga mungkin Nulis Al-Quran dan Muhammad menyalinya..  :what:

Masalah Nabi Ummy diartikan "tidak bisa baca tulis" ini juga menjadi perdebatan bro, saya pernah diskusi dgn teman muslim dia tidak setuju bahwa Muhammad seorang yang tidak bisa baca tulis..

tapi tidak usah dibahas karena melebar kemana2 kalo dibahas, yang saya ingin tanyakan seandainya Al Quran itu sebuah buku yang turun dari surga apakah ada selain Nabi yang juga menjadi saksi turunnya Al Quran..?

Salam Damai Bro.
Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa.

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Saksi mata Langsung
« Reply #22 on: November 07, 2012, 04:05:42 PM »
Nabi kan Ummy mas bro, ga bisa baca dan tulis. jadi Jibril ga mungkin Nulis Al-Quran dan Muhammad menyalinya..  :what:
Tentang kebutahurufan Muhammad, kayaknya sudah pernah ada tritnya (kalo saya tidak salah ingat). Sebagai bahan pertimbangan awal, saya sendiri kurang dapat menerima kebutahurufan Muhammad, mengingat tingkat intelijensi (kepintaran) Muhammad tidak parah-parah bangat, dan dia sudah dibawa oleh pamannya ke luar negeri (mengikuti) kabilah pada saat berusia 12 tahun. Sejak itu dia meniti karir sampai menjadi pimpinan kabilah, dan kawin kepada janda kaya, barulah kemudian 'mendapat' wahyu diturunkannya ayat-ayat Al Qur'an. Mosok sih, orang yang tidak bodoh-bodoh bangat, setlah 28 tahun hilir mudik ke luar negeri, dan sudah menjadi pimpinan kabilah, masih buta huruf? Yahhh... tapi itu menurut pikiran saya, sih. Kalo PI lebih percaya bahwa Muhammad masih buta huruf meski sudah puluhan tahun hilir mudik berdagang ke luar negeri, ya monggo saja, tidak masalah bagi saya.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Saksi mata Langsung
« Reply #23 on: November 09, 2012, 05:28:41 AM »
Tentang kebutahurufan Muhammad, kayaknya sudah pernah ada tritnya (kalo saya tidak salah ingat). Sebagai bahan pertimbangan awal, saya sendiri kurang dapat menerima kebutahurufan Muhammad, mengingat tingkat intelijensi (kepintaran) Muhammad tidak parah-parah bangat, dan dia sudah dibawa oleh pamannya ke luar negeri (mengikuti) kabilah pada saat berusia 12 tahun. Sejak itu dia meniti karir sampai menjadi pimpinan kabilah, dan kawin kepada janda kaya, barulah kemudian 'mendapat' wahyu diturunkannya ayat-ayat Al Qur'an. Mosok sih, orang yang tidak bodoh-bodoh bangat, setlah 28 tahun hilir mudik ke luar negeri, dan sudah menjadi pimpinan kabilah, masih buta huruf? Yahhh... tapi itu menurut pikiran saya, sih. Kalo PI lebih percaya bahwa Muhammad masih buta huruf meski sudah puluhan tahun hilir mudik berdagang ke luar negeri, ya monggo saja, tidak masalah bagi saya.
bro Husada ,

bisa saja keduanya benar...baik pendapat bro Husada dan bro PI benar,

Maksudnya sang Nabi Muhammad benar2 buta huruf tetapi bukan buta huruf bahasa arab namun buta huruf bahasa Ibrani dan bahasa Yunai koine (bahasa yang digunakan dalam PB)  :D

Oleh karena itu ada kemiripan kisah2 dalah Qur'an dengan injil2 apokrif yang telah tertulis dalam bahasa arab pada saat sang Nabi telah lahir.

btw kalau bro Husada berminat silahkan dibuat thread baru saja agar diskusi bisa lebih berkembang dan tidak OOT dengan judul yang telah dibuat rekan kita PI.

salam damai  :)
In Omnibus Caritas

Offline Pecinta Ibadah

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 271
  • Reputation Power:
  • Laa Ilaha Ilallah
  • Denominasi: MUSLIM
Re: Saksi mata Langsung
« Reply #24 on: November 11, 2012, 10:56:22 AM »
Damai bagimu PI.Baiklah, apapun terminologi untuk wahyu itu, terserah saja.

Pada saat kisah mengenai Isa Putera Maryam itu dikisahkan (melalui wahyu terminologi apapun), jasad, ato raga, ato fisik dari Isa Putera Maryam sudah tidak di bumi? Eh, menurut PI, apakah Isa Putera Maryam itu masih di sekitar tempat itu ketika ayat mengenai Isa Putera Maryam diturunkan? PI mempercayai bahwa jasad, ato raga, ato fisik Isa Putera Maryam sudah didatangkan kepada Allah pada waktu sebelum tahun 50 M, bukan? Sementara kisah-kisah Isa Putera Maryam itu diturunkan setelah tahun 600 M, bukan? Artinya, pun kalau ada kalimat langsung dari Isa Putera Maryam di kisah-kisah itu, semuanya sudah katanya, yaitu dari pihak penyampai kepada pihak penerima (Muhammad). Muhammad tidak mendengar audio langsung dari sumber kalimatnya, bukan?

WHO?? itu yang jadi masalahnya, ketika Wahyu disamakan dengan BERITA biasa maka sudah keliru besar. Bagaimana Musa mendapatkan berita tentang Adam, Nuh, dll.. apakah menurut mas bro itu dari BERITA atau kabar dari orang lain??

Al Qur’an 12

[111] Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Qur’an itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.

Quote
Kisah yang begitu itu, lebih PI percayai daripada kisah mengenai Jesus Kristus yang dikisahkan oleh para pihak yang sempat berinteraksi langsung dengan Jesus Kristus? Dari segi kemerdekaan, siapa saja, termasuk PI, memang merdeka mau mempercayai kisah Isa Putera Maryam yang dikisahkan 600-an tahun setelah Jesus, atau mempercayai kisah Jesus Kristus yang dikisahkan oleh orang yang sempat berinteraksi dengan Jesus Kristus sendiri. Dan, setiap orang, merdeka hendak menggunakan panca indranya untuk merespons setiap stimulan yang datang, atau 'menutup mata' atas seluruh stimulan yang datang. Hanya pantas berharap semoga tidak ada pihak yang membohongi nurani sendiri.

merdeka tentu saja, dengan mempertimbangkan sebuah cerita yang bukan wahyu apa lagi bukan saksi mata langsung DAN pengambilan manuskrip yang masih KATANYA ditulis atas nama "ANU" maka pertimbangan saya tentu saja sangat jauh untuk menyandarkan keyakinan atas kebenaran Tulisan "Injil".

sepeninggal Yesus BANYAK beredar Tulisan yang mengatasnamakan si "ANU", lalu dijadikan/dikumpulkan melalui proses Kanon sehingga dipilih-pilih untuk menjadi satu. pengikut kanon TIDAK ada satupun yang sehidup sejaman dengan Yesus, bahkan tidak ada yang memastikan AJARANnya telah di di distorsi atau tidak, jadi atas dasar apa pemilihan TULISAN tersebut masuk kedalam KANON?? adakah Murid2 atau dari Murid ke murid Yesus yang menjadi peserta KANON?? siapa saja orang2 yang menentukan keabsahan Manuskrip tersebut??

Quote
Kalau kembali ke judul trit, antara penulis Alkitab (batasi saja pada penulis 4 Injil), dengan penulis Al Qur'an (termasuk Hadits), yang mana yang berhak diakui sebagai saksi mata? Apakah Matius, Markus, Yohanes, dan Lukas dapat diakui sebagai saksi mata bagi Jesus Kristus, atau Bukhari (194-256 H), Muslim (204-262 H), Abu Dawud (202-275 H), dan perawi lainnya lebih berhak diakui sebagai saksi mata bagi Muhammad?

Damai, damai, damai.

kembali lagi salah memahami, penulis Hadist mengumpulkan Ucapan Rasulullah melalui jalur periwayatan sampai ke Rasulullah. ke 4 penulis mendapatkan kabar peristiwa yang ditulisnya dari siapa?? mereka memastikan yang ditulisnya benar atau tidak atas dasar apa??
Yesus adalah "GURU", Muhammad adalah "Pemimpin" mereka adalah "Manusia-manusia terbaik"

Offline Pecinta Ibadah

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 271
  • Reputation Power:
  • Laa Ilaha Ilallah
  • Denominasi: MUSLIM
Re: Saksi mata Langsung
« Reply #25 on: November 11, 2012, 11:06:40 AM »
sejaman atau tidak itu sangat berkaitan erat dgn fakta yang disajikan pada jaman itu Bro..
sama halnya dgn sejarahwan yang hidup pada saat kemerdekaan tentu kesaksiannya lebih valid ketimbang kita yang baru lahir sekarang dalam menceritakan sejarah kemerdekaan (ini lebih dikenal dgn saksi hidup).. ini adalah objektif, makanya saya katakan karena Yohanes dan Matius adalah murid langsung dari Yesus maka kesaksian mereka lebih valid ketimbang Hadits Bukhari yang hidup 100 tahun setelah Nabi meninggal..

=====
sebetulnya ada banyak Injil selain 4 Injil tersebut, tetapi yang selain 4 Injil tsb ditulis jauh setelah abad2 dimana Yesus hidup (i.e. abad pertama) dan ditulis oleh orang yang tidak dapat diketahui identitasnya.. oleh karena itu selain 4 Injil tsb dikatakan tidak valid..

mas bro, Hadist itu adalah Sunnah/ucapan/perbuatan NABI yang diketahui oleh para sahabat. pada jamanya TIDAK ADA yang menulis hal tersebut, barulah pada pemerintahan Islam 200th kemudian para Fuqaha mengumpulkan hadist tersebut dengan melihat jalur PERIWAYATAN dan tidak bertentangan dengan Al-Quran. sedangkan Injil, mencatat peristiwa/ajaran Yesus tidak lama setelah Yesus Wafat. Tulisan2 yang bahkan PULUHAN RIBU itu tidak bisa dilacak kevalidanya bahwa BENAR ditulis langsung atau hanya copyan tanpa ada tambahan dan perubahan, KARENA tidak ada tradisi hafalan sehingga hanya mengandalkan pikiran saja.

nah mas bro bisa ga NUNJUKIN ke saya siapakah yang memberi Tahu Matius peristiwa penyaliban Yesus dan ucapanya ketika disalib?? dari siapa Matius tahu??



Quote
Masalah Nabi Ummy diartikan "tidak bisa baca tulis" ini juga menjadi perdebatan bro, saya pernah diskusi dgn teman muslim dia tidak setuju bahwa Muhammad seorang yang tidak bisa baca tulis..

tapi tidak usah dibahas karena melebar kemana2 kalo dibahas, yang saya ingin tanyakan seandainya Al Quran itu sebuah buku yang turun dari surga apakah ada selain Nabi yang juga menjadi saksi turunnya Al Quran..?

Salam Damai Bro.

Wahyu diturunkan bukan langsung berbeentuk BUKU, namun KALIMAT per KALIMAT sesuai kondisi. dan NAbi langsung mengajarkannya/memberitahukan kepada sahabat2nya.. karena Ayat Al-Quran dipakai juga dalam liturgi Shalat, maka banyak yang HAFAL sehingga mustahil dirubah atau disisipkan sepeninggal beliau.
Yesus adalah "GURU", Muhammad adalah "Pemimpin" mereka adalah "Manusia-manusia terbaik"

Offline Pecinta Ibadah

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 271
  • Reputation Power:
  • Laa Ilaha Ilallah
  • Denominasi: MUSLIM
Re: Saksi mata Langsung
« Reply #26 on: November 11, 2012, 11:09:16 AM »
bro Husada ,

bisa saja keduanya benar...baik pendapat bro Husada dan bro PI benar,

Maksudnya sang Nabi Muhammad benar2 buta huruf tetapi bukan buta huruf bahasa arab namun buta huruf bahasa Ibrani dan bahasa Yunai koine (bahasa yang digunakan dalam PB)  :D

Oleh karena itu ada kemiripan kisah2 dalah Qur'an dengan injil2 apokrif yang telah tertulis dalam bahasa arab pada saat sang Nabi telah lahir.

btw kalau bro Husada berminat silahkan dibuat thread baru saja agar diskusi bisa lebih berkembang dan tidak OOT dengan judul yang telah dibuat rekan kita PI.

salam damai  :)

Mirip ya tentu saja (SEBAHAGIAN yang memang Benar2 terdapat pada Kitab terdahulu), kan satu jalur dengan Ibrahim. baik bahasa, tradisi, ajaran,dll..

nah kalau dengan ajaran Romawi itu baru membingungkan mas bro..
Yesus adalah "GURU", Muhammad adalah "Pemimpin" mereka adalah "Manusia-manusia terbaik"

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Saksi mata Langsung
« Reply #27 on: November 11, 2012, 03:23:57 PM »
Mirip ya tentu saja (SEBAHAGIAN yang memang Benar2 terdapat pada Kitab terdahulu), kan satu jalur dengan Ibrahim. baik bahasa, tradisi, ajaran,dll..

nah kalau dengan ajaran Romawi itu baru membingungkan mas bro..
Bro PI ,

You don't get it right  :D
Maksudnya kenapa miripnya justru dengan kitab2 apokrif/ gnostic atau arabic gospel yah karena kitab2 itu tersedia pada zaman sang Nabi dalam bahasa arab...artinya sang Nabi bisa membaca dan copy paste tulisan2 tersebut... :)

salam :)


In Omnibus Caritas

Offline Pecinta Ibadah

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 271
  • Reputation Power:
  • Laa Ilaha Ilallah
  • Denominasi: MUSLIM
Re: Saksi mata Langsung
« Reply #28 on: November 11, 2012, 08:46:43 PM »
@bro leo

tuduhan tsb prematur mas bro, sebab pembuktian ilmiah bhwa Nabi bisa baca dan tulis saja tdk ada.. lalu ujug2 melempar tuduhan copy paste.. kesamaan kisah karena kisah tsb benar adanya, sehingga kisah tsb dijadikan pelajaran bg umat Nabi.. jadi kalau melontarkan tuduhan dgn melompat-lompat apa bukanya mendirikan bgunan diatas pasir?
Yesus adalah "GURU", Muhammad adalah "Pemimpin" mereka adalah "Manusia-manusia terbaik"

Offline John Paul III

  • Administrator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Saksi mata Langsung
« Reply #29 on: November 12, 2012, 06:42:36 AM »
Kita bicara pengarang yang memang SAKSI MATA LANGSUNG saja ya..

sorry nih, ketika jawabanya IYA maka saya akan tanyakan hal berikut:

bisakah orang menulis peristiwa di TEMPAT berbeda SEKALIGUS??

saya sudah NOTED ya, bahwa ADA yang SAKSI MATA LANGSUNG ATAS SEMUA PERISTIWA YANG DITULISNYA.


wah.. kebetulan saya baca lagi ini.. dan jadi bingung.

Mungkin saksi mata langsung yg bro maksud itu adalah melihat langsung tulis saat itu juga. ..

begitu..?