Bukankah yg dikatakan yg turun ke seol itu Allah, Nah ketika Yesus mati, bukankah artinya Allah keluar / terpisah dari diri tubuh Yesus, atau bagaimana?
Jiwa dan roh Yesus terpisah dari tubuh Yesus.
Bukan berarti Yesus terpisah dari Allah, karena Yesus itu adalah Allah.
ketika Yesus berteriak Eli, Eli lamasbakhtani, bukankah dia merasa tdk terkoneksi lagi dengan Allah yg juga diri-Nya?
Ketika Anda ingin menyendiri, apakah Anda akan mengatakan bahwa Striker sedang tidak terkoneksi dgn Striker si makhluk sosial, yg juga merupakan diri Anda sendiri?
Ketika Anda ingin bersama sesama Anda, apakah Anda akan mengatakan bahwa Striker sedang tidak terkoneksi dengan Striker si makhluk individu, yg jg merupakan diri Anda sendiri?
anda masih tdk menegrti akan kemustahilan bagi Allah ini.
Anda tidak mengerti pula bahwa kami memiliki definisi yg berbeda mengenai omnipotence-nya Allah.
Sebagai makhluk yg berakal budi, maka segala hal yg sesuai dengan akal budi itu kami imani sebagai hal2 yg dapat dilakukan oleh Allah, i.e. tidak ada yg mustahil bagi Allah.
Jika ada hal2 yg di luar akal budi (i.e. logical fallacy, paradox, tidak masuk akal), maka itu bukanlah hal2 yg bisa dianggap sebagai pemikiran makhluk berakal budi, jadi kami tidak akan merendahkan Allah dengan memaksakan Allah melakukan hal2 yg tidak masuk akal hanya utk mengukuhkan iman kami bahwa ”tiada yg mustahil bagi Allah”.
Bukankh sebagai manusia Yesus memiliki kelemahan? sebagai manausia Yesus juga bisa mati kan?
lemah dan mati itu kemustahilan bagi Allah mas
Yesus sebagai manusia memang lemah, tetapi kodrat manusiawi Yesus tidak menghilangkan kodrat ilahiNya, begitu pula sebaliknya.
Dalam kodrat ilahiNya, Yesus tetap kuat, makanya setelah kematianNya, kelemahan2 kodrat manusiawi dihilangkan oleh kuasa kodrat ilahiNya.
Kalo Yesus sebagai manusia tidak memiliki kelemahan manusiawi, maka Yesus akan menjadi “manusia palsu”, dan sia2lah segala rencana keselamatan Allah.
Kalau Allah bisa turun langsung ke dunia ini, mengapa harus lahir dan menjadi bayi yg tdk berdaya mas?
kalau Allah bisa turun langsung ke dunia ini mengapa dituliskan:
“Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin."[1 Timotius 6: 16]
Yohanes 5:(37) Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat,
(Keluaran 33: 20)."Dan Tuhan berfirman: Engkau tidak tahan me-mandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku yang dapat hidup."
(1 Raja-raja 8:27).Tetapi benarkah Allah hendak diam di atas bumi? Sesungguhnya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langitpun tidak dapat memuat Engkau, terlebih lagi rumah yang kudirikan ini."
Bro Striker, Anda ini sedang mempertanyakan hak prerogative Allah.
Kalo kami menanyakan keyakinan Anda, mengapa Allah harus memilih Muhammad sbg nabi?
Kalo kami menanyakan keyakinan Anda, mengapa Allah memilih utk mewartakan wahyuNya kepada bangsa Arab, dan bukan bangsa lain?
Anda tentu saja bisa memberikan berbagai jawaban, tapi kalo kami mengikuti cara berpikir Anda dengan mengabaikan semua jawaban, tidak menerima jawaban yg diberikan meskipun telah dijelaskan secara detail, dan terus menanyakan kenapa sampai jawabannya memuaskan sang penanya, maka kami ini sama saja sedang menanyakan hak prerogative Allah.
Artimya kelak manusia dibangkitkan bukan hanya roh saja tapi memiliki daging?
Ya, tubuh daging yg serupa yg dikenakan Yesus setelah kebangkitannya, i.e. tubuh surgawi.
Kalau Adam sekarang sdh disurga, apakah kelak ikut dibangkitkan lagi di dunia ini waktu hari kebangkitan?
Ya, benar demikian menurut iman katolik.
Dalam iman katolik, ada 2 macam pengadilan: pengadilan sementara (particular judgement) dan pengadilan di hari terakhir.
Pengadilan sementara berlangsung seketika setelah seseorang meninggal dunia, dan jiwa orang2 beriman akan dibangkitkan dan tinggal di dalam Kristus, i.e. berdiam di surga.
Dalam pengadilan terakhir, orang2 yg telah meninggal akan diadili bersama2 dengan angkatan terakhir, orang2 benar akan dianugerahi tubuh kebangkitan, orang2 terkutuk akan dilempar ke neraka.
emang orang2 yg sdh mati masih bisa diwartakan injil?
biar bisa bertobat gitu?
Tidak ada kesempatan bertobat setelah kematian.
Jika meninggal dalam keadaan berdosa, maka orang itu menjadi sama seperti malaikat yg berdosa dalam keabadian, penebusan tidak berguna bagi diriNya.
Injil diwartakan kepada orang2 yg paripurna sebelum kedatangan Yesus, penebusan digenapi bagi mereka yg telah meninggal tidak dalam keadaan berdosa, sehingga mereka dapat kembali bersatu dengan Allah berkat penebusan Kristus. Bagi mereka yg meninggal dalam keadaan berdosa, penebusan dan pewartaan Injil di Sheol itu tidak menyelamatkan mereka, dan tidak bisa membawa mereka ke surga, sama seperti iblis (malaikat yg jatuh) tidak dapat diselamatkan lagi karena dosa mereka dalam keabadian.