pernah org athies beratanya kepada saya..
kenapa Yesus tidak mengetahui kapan hari kiamat itu ?
aku masih bingung, wktu itu aku jawab karena Yesus tidak mau memberitahunya..
tetapi apakah ada jawaban lebih pas ?
Salam kenal Bro detik,
Ikut nimbrung yah, lama gak ikut berdiskusi mengenai Kekristenan.
To the topic,
Saya pernah membahas hal ini di forum sebelah, udah cukup lama, namun nampaknya karena ide saya mungkin terlalu spekulatif dan membingungkan, maka yang tertarik untuk nimbrung hanya beberapa orang saja. Alhasil thread jadi sepi.
Well, saya menyarankan kita membongkar dahulu akarnya,
Mengapa suatu eksistensi dapat memiliki sifat "ALL KNOWING", menurut saya karena eksistensi tersebut bersifat transenden terhadap koordinat ruang waktu.
Praktisnya, dalam fisika modern, suatu benda yang bergerak dengan kecepatan cahaya akan mengkontraksikan waktu secara sangat sangat ekstrem, dimana nol detiknya akan setara dengan seluruh horizon waktu alam semesta,
artinya adalah bahwa objek tersebut akan berada di luar waktu.
Allah berada di luar ruang waktu, sehingga IA memiliki sifat ALL KNOWING, periode dimana saya masih bayi, masuk taman kanak kanak, dan kemudian menjadi tua di hari depan adalah sekejap bagiNYA.
kita menuju pada Inkarnasi Allah dalam ruang waktu, yaitu Kristus Yesus.
Kristus dari Nazaret tidak memiliki atribut "transenden" terhadap ruang dan waktu, karena Allah menceburkan dirinya dalam dunia material spatial dan temporal,
secara sederhana, saya katakan,
Kristus tidak bersifat ALL KNOWING...................................tidak secara langsung
tetapi secara "tidak langsung", Kristus bersifat ALL KNOWING.
karena IA dapat mengakses eksistensiNYA yang berada di luar ruang waktu.
saya beri analogi untuk memudahkan
bayangkan seorang penulis suatu cerita yang berada di luar cerita tersebut
(tentunya ia berad di luar ruang waktu cerita itu khan? sejuta abad dalam cerita buatannya mungkin hanya beberapa detik di dunia realnya)
kemudian ia membuat dirinya menjadi tokoh dalam cerita tersebut
inilah Inkarnasi.
tokoh "penulis" dalam cerita tersebut tentunya terikat alur waktu dalam cerita,
sehingga tokoh penulis tidak bersifat ALL KNOWING.
namun dalam eksistensinya sebagai Inkarnasi sang pencipta dunia cerita, "dirinya yang berada di luar cerita" mampu menginjeksikan segenap pengetahuan yang dimilikinya.
Sang tokoh tidak maha tahu, namun ia dapat mengakses pikiran mahatahu yang ia miliki di luar dunia.
demikian penjelasan saya, kiranya membantu
jika tidak saya mohon maaf
just share
Salam