apakah Yesus maha tau ?

[detik]

pernah org athies beratanya kepada saya..
kenapa Yesus tidak mengetahui kapan hari kiamat itu ?
  aku masih bingung, wktu itu aku jawab karena Yesus tidak mau memberitahunya..

tetapi apakah ada jawaban lebih pas ? 

[Phooey]

Putera Tunggal Allah yang menjelma menjadi manusia yang sempurna untuk kita, pasti mengetahui hari dan saatnya Penghakiman Terakhir di dalam diriNya sebagai manusia, namun demikian Ia tidak mengetahui hal itu dari kapasitasnya sebagai manusia

Dikutip dari http://katolisitas.org/1797/tahukah-Yesus-akan-hari-kiamat


Any comment   

[SworDPen]

pernah org athies beratanya kepada saya..
kenapa Yesus tidak mengetahui kapan hari kiamat itu ?
  aku masih bingung, wktu itu aku jawab karena Yesus tidak mau memberitahunya..

tetapi apakah ada jawaban lebih pas ? 

Salam kenal Bro detik,
Ikut nimbrung yah, lama gak ikut berdiskusi mengenai Kekristenan.

To the topic,
Saya pernah membahas hal ini di forum sebelah, udah cukup lama, namun nampaknya karena ide saya mungkin terlalu spekulatif dan membingungkan, maka yang tertarik untuk nimbrung hanya beberapa orang saja. Alhasil thread jadi sepi.

Well, saya menyarankan kita membongkar dahulu akarnya,
Mengapa suatu eksistensi dapat memiliki sifat "ALL KNOWING", menurut saya karena eksistensi tersebut bersifat transenden terhadap koordinat ruang waktu.

Praktisnya, dalam fisika modern, suatu benda yang bergerak dengan kecepatan cahaya akan mengkontraksikan waktu secara sangat sangat ekstrem, dimana nol detiknya akan setara dengan seluruh horizon waktu alam semesta,
artinya adalah bahwa objek tersebut akan berada di luar waktu.

Allah berada di luar ruang waktu, sehingga IA memiliki sifat ALL KNOWING, periode dimana saya  masih bayi, masuk taman kanak kanak, dan kemudian menjadi tua di hari depan adalah sekejap bagiNYA.

kita menuju pada Inkarnasi Allah dalam ruang waktu, yaitu Kristus Yesus.
Kristus dari Nazaret tidak memiliki atribut "transenden" terhadap ruang dan waktu, karena Allah menceburkan dirinya dalam dunia material spatial dan temporal,

secara sederhana, saya katakan,
Kristus tidak bersifat ALL KNOWING...................................tidak secara langsung
tetapi secara "tidak langsung", Kristus bersifat ALL KNOWING.
karena IA dapat mengakses eksistensiNYA yang berada di luar ruang waktu.

saya beri analogi untuk memudahkan
bayangkan seorang penulis suatu cerita yang berada di luar cerita tersebut
(tentunya ia berad di luar ruang waktu cerita itu khan? sejuta abad dalam cerita buatannya mungkin hanya beberapa detik di dunia realnya)
kemudian ia membuat dirinya menjadi tokoh dalam cerita tersebut
inilah Inkarnasi.
tokoh "penulis" dalam cerita tersebut tentunya terikat alur waktu dalam cerita,
sehingga tokoh penulis tidak bersifat ALL KNOWING.
namun dalam eksistensinya sebagai Inkarnasi sang pencipta dunia cerita, "dirinya yang berada di luar cerita" mampu menginjeksikan segenap pengetahuan yang dimilikinya.
Sang tokoh tidak maha tahu, namun ia dapat mengakses pikiran mahatahu yang ia miliki di luar dunia.

demikian penjelasan saya, kiranya membantu
jika tidak saya mohon maaf
just share

Salam

[siip]

Singkatnya,
Pd dasarnya Yesus Kristus itu MahaTahu, tp ada kalanya Tuhan Yesus memilih utk tidak mau tau.

[cadangdata]

wah..
lha kalau Yesus atau siapapun bisa benar-benar tepat mengumumkan tanggal berapa hari kiamat...
wah.. dijamin... agama-agama malah jadi gak laku....

Jangan lupa, bahwa sisi psikologis manusia yang disebut HOPE, bisa berimplikasi positif & negatif.

Dalam konteks, dunia kiamat.
Tanggal kiamat yang TIDAK AKAN PERNAH diketahui pasti..
dan juga MUNGKIN BELUM TERCAPAI selama ratusan tahun lagi... TAPI setiap PengKothbah PASTI BILANG bahwa SUDAH DEKAT...

itulah yang di-aktivasi secara spiritual untuk dapat "memaksa" atau "mengkondisikan" manusia untuk mau meng-Improve dirinya sendiri.. dalam rangka mempersiapkan hari kiamat.
Sehingga kalo mau direnungkan secara masuk-iman dan masuk-akal --> TITIK BERAT UTAMAnya itu ada di kata "IMPROVE"... dan BUKAN di kata KIAMAT-nya..

Mnrt saya, KIAMAT / SURGA / PENGHAKIMAN / API NERAKA / apa lah istilahnya adalah suatu TERMINUS,
sementara barangkali yang Tuhan Kehendaki dari kita manusia adalah PROSES IMPROVEMENT-nya..

Salam,

[siip]

wah..
lha kalau Yesus atau siapapun bisa benar-benar tepat mengumumkan tanggal berapa hari kiamat...
wah.. dijamin... agama-agama malah jadi gak laku....

Sbnrnya, jika Bro baca kitab Wahyu, Bro akan tau bhw Tuhan Yesus mnunjukkan pd Rasul Yohanes pristiwa-pristiwa di penghujung akhir jaman.

Mnrt pnafsiran saya (mnrt saya aja nih),
Pd saat Tuhan Yesus datang sbg Manusia, maka Ia dalam kemanusiaan-Nya (mengosongkan dirinya utk) tidak mengetahui ttg saatnya akhir jaman.

Tp stelah Ia bangkit dari kematian, maka Ia 'dinilai layak' utk menerima gulungan kitab yg dmeterai.

Maka itu, stelah kbangkitanNya dan kemenanganNya atas maut, Tuhan Yesus telah mengetahui kapan tibanya akhir jaman, maka itulah Tuhan Yesus mbrikan wahyu tentang akhir jaman pd Rasul Yohanes.

Jangan lupa, bahwa sisi psikologis manusia yang disebut HOPE, bisa berimplikasi positif & negatif.

Dalam konteks, dunia kiamat.
Tanggal kiamat yang TIDAK AKAN PERNAH diketahui pasti..
dan juga MUNGKIN BELUM TERCAPAI selama ratusan tahun lagi... TAPI setiap PengKothbah PASTI BILANG bahwa SUDAH DEKAT...

itulah yang di-aktivasi secara spiritual untuk dapat "memaksa" atau "mengkondisikan" manusia untuk mau meng-Improve dirinya sendiri.. dalam rangka mempersiapkan hari kiamat.
Sehingga kalo mau direnungkan secara masuk-iman dan masuk-akal --> TITIK BERAT UTAMAnya itu ada di kata "IMPROVE"... dan BUKAN di kata KIAMAT-nya..

Mnrt saya, KIAMAT / SURGA / PENGHAKIMAN / API NERAKA / apa lah istilahnya adalah suatu TERMINUS,
sementara barangkali yang Tuhan Kehendaki dari kita manusia adalah PROSES IMPROVEMENT-nya..

Salam,

Dan stiap saat bisa saja adalah waktu kiamat pribadi kita ya Bro.

[odading]

maap OOT,

dan juga MUNGKIN BELUM TERCAPAI selama ratusan tahun lagi... TAPI setiap PengKothbah PASTI BILANG bahwa SUDAH DEKAT...

Dari ayat "bertobatlah, kerajaan Allah / Sorga sudah dekat" ya ? ---> Itu dah topik saya yg NOL responder ...hehehe.

IMO --- kalimat "Kerajaan Allah / Sorga sudah dekat" disitu bukan dalam makna : gak lama lagi kiamat .
Namun ini cuma pendapat nonK, dan gak tau melenceng dari keKristenan ato kagak ... nol responder sih... hehehe .

salam.

[detik]

Singkatnya,
Pd dasarnya Yesus Kristus itu MahaTahu, tp ada kalanya Tuhan Yesus memilih utk tidak mau tau.

Putera Tunggal Allah yang menjelma menjadi manusia yang sempurna untuk kita, pasti mengetahui hari dan saatnya Penghakiman Terakhir di dalam diriNya sebagai manusia, namun demikian Ia tidak mengetahui hal itu dari kapasitasnya sebagai manusia

Dikutip dari http://katolisitas.org/1797/tahukah-Yesus-akan-hari-kiamat


Any comment   

dgn kata lain Keallahan dan Kemanusian Yesus terpisah ?

[siip]

dgn kata lain Keallahan dan Kemanusian Yesus terpisah ?

Dalam 'kapasitas' bukan 'hakikat'.

HakikatNya sebagai Allah dan Manusia tidak terpisahkan, tetapi perhatikan perkataan Tuhan Yesus : 'Anak'-pun tak tahu.

Dalam kapasitasNya (kedudukanNya) sbg Anak, Ia tidak tahu.

[CosmicBoy94]

dgn kata lain Keallahan dan Kemanusian Yesus terpisah ?

Kedua hakikat itu tak terpisahkan, menyatu dalam 1 pribadi Yesus namun kedua hakikat yg menyatu itu itu tak bercampur baur.
Karena itulah yang mati dikayu salib itu Yesus, 1 pribadi yang sungguh Allah dan sungguh Manusia namun karena tak bercampur baur makanya yg mati itu sungguh Manusia-Nya.

Salam.

[Medice_curateipsum]

Salam kenal Bro detik,
Ikut nimbrung yah, lama gak ikut berdiskusi mengenai Kekristenan.

To the topic,
Saya pernah membahas hal ini di forum sebelah, udah cukup lama, namun nampaknya karena ide saya mungkin terlalu spekulatif dan membingungkan, maka yang tertarik untuk nimbrung hanya beberapa orang saja. Alhasil thread jadi sepi.

Well, saya menyarankan kita membongkar dahulu akarnya,
Mengapa suatu eksistensi dapat memiliki sifat "ALL KNOWING", menurut saya karena eksistensi tersebut bersifat transenden terhadap koordinat ruang waktu.

Praktisnya, dalam fisika modern, suatu benda yang bergerak dengan kecepatan cahaya akan mengkontraksikan waktu secara sangat sangat ekstrem, dimana nol detiknya akan setara dengan seluruh horizon waktu alam semesta,
artinya adalah bahwa objek tersebut akan berada di luar waktu.

Allah berada di luar ruang waktu, sehingga IA memiliki sifat ALL KNOWING, periode dimana saya  masih bayi, masuk taman kanak kanak, dan kemudian menjadi tua di hari depan adalah sekejap bagiNYA.

kita menuju pada Inkarnasi Allah dalam ruang waktu, yaitu Kristus Yesus.
Kristus dari Nazaret tidak memiliki atribut "transenden" terhadap ruang dan waktu, karena Allah menceburkan dirinya dalam dunia material spatial dan temporal,

secara sederhana, saya katakan,
Kristus tidak bersifat ALL KNOWING...................................tidak secara langsung
tetapi secara "tidak langsung", Kristus bersifat ALL KNOWING.
karena IA dapat mengakses eksistensiNYA yang berada di luar ruang waktu.

saya beri analogi untuk memudahkan
bayangkan seorang penulis suatu cerita yang berada di luar cerita tersebut
(tentunya ia berad di luar ruang waktu cerita itu khan? sejuta abad dalam cerita buatannya mungkin hanya beberapa detik di dunia realnya)
kemudian ia membuat dirinya menjadi tokoh dalam cerita tersebut
inilah Inkarnasi.
tokoh "penulis" dalam cerita tersebut tentunya terikat alur waktu dalam cerita,
sehingga tokoh penulis tidak bersifat ALL KNOWING.
namun dalam eksistensinya sebagai Inkarnasi sang pencipta dunia cerita, "dirinya yang berada di luar cerita" mampu menginjeksikan segenap pengetahuan yang dimilikinya.
Sang tokoh tidak maha tahu, namun ia dapat mengakses pikiran mahatahu yang ia miliki di luar dunia.

demikian penjelasan saya, kiranya membantu
jika tidak saya mohon maaf
just share

Salam

Inkarnasi tidak mengurangi sesuatu apa pun pada atribute ke-ilahi-an Kristus. DIA all knowing baik sebelum dan sesudah inkarnasi.

Dari Link yg diusung Sdr. Phoeey di atas...

“Jadi di dalam keutuhan dan kesempurnaan Yesus sebagai manusia, Allah telah menjelma, lengkap di dalam segala sesuatunya sebagai Allah, lengkap di dalam segala sesuatunya sebagai manusia, ….. menaikkan derajat manusia, tanpa mengurangi derajat-Nya sebagai Allah[/b]"

Allah all knowing bukan karena berada di luar ruang dan waktu. Allah all knowing karena DIA Allah. Jadi analogi Anda dengan penulis dan tokoh yg dia tuliskan tidak cocok dengan peristiwa Inkarnasi.

Dengan kata lain sebagai Allah.... DIA sebagai penulis cerita atau kemudian menerjunkan diriNya menjadi tokoh dalam cerita tersebut tidak akan mengubah apa pun terhadap ke-ilahian-nya.

Yesus tahu bahwa Yudas akan berkhianat, juga tahu bahwa St. Petrus akan menyangkalNya.....

Kita tidak mungkin berkata bahwa untuk kasus Yudas dan St. Petrus....> Yesus mengakses ke-ilahia-anNya,

sedangkan

untuk kasus Hari Kiamat....> Yesus tidak mau mengaksesnya. [sebagaimana Anda maksudkan di atas].

=====

Salam,

[Medice_curateipsum]

dgn kata lain Keallahan dan Kemanusian Yesus terpisah ?

Justru karena tidak terpisahlah makanya dikatakan demikian.

Human nature Kristus "menjadi ikut tahu" saat akhir zaman karena human natur tersebut  hypostatically united dengan Divine nature.

Karenanya ada perbedaan antara kemanusiawian kita dengan kemanusiawian Kristus karena Hypostatic Union tadi.

Sebagai contoh, jiwa kita hanya akan dapat berhadapan muka dengan Allah (beatific vision)  jika kita 'menang' dan masuk surga. sedangakan human soul Kristus dari awal penciptaan/begitu diciptakan sudah dapat berhadapan muka dengan Allah karena Hypostatic Union tadi.

the human soul of Christ must have seen God face to face (beatific vision) from the very first moment of its creation
====

Salam,

[Medice_curateipsum]

pernah org athies beratanya kepada saya..
kenapa Yesus tidak mengetahui kapan hari kiamat itu ?
  aku masih bingung, wktu itu aku jawab karena Yesus tidak mau memberitahunya..

tetapi apakah ada jawaban lebih pas ? 

Setiap kali saya dihadapakan pada permasalahan ini, saya selalu lebih suka menjawab sbgmn di http://haydock1859.tripod.com/id42.html berikut:

****

And so to attribute any ignorance to Christ, was the error of those heretics called Agnoitai. 3. But though Christ, as a man, knew the day of judgment, yet this knowledge was not due to him as he was man, or because he was man, but he only knew the day of judgment, because he was God as well as man. 4. It is the common answer of the fathers, that Christ here speaks to his disciples, only as he was the ambassador of his Father; and so he is only to know what he is to make known to men.

He is said not to know, says St. Augustine[5], what he will not make others know, or what he will not reveal to them.

*****


Biasanya saya tambahkan dengan Yoh 14:10, berikut

"Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya."

=====

Salam,

[detik]

Bro Medice_curateipsum

trims sudah menerangkan bro, aku masih bingung dgn "Justru karena tidak terpisahlah makanya dikatakan demikian."
kalu Yesus Allah juga manusia yang tidak terpisahkan apa Allah tidak tahumenahu kapan itu kiamat ?

[cadangdata]

Dan stiap saat bisa saja adalah waktu kiamat pribadi kita ya Bro.

betul banget bro..

saya malah lebih sepakat bila arti kiamat sudah dekat itu lebih cocok dalam skala MIKRO, yaitu setiap individu..

artinya bersiaplah untuk terus senantiasa IMPROVE karena suatu saat elo akan segera kiamat..

jadi mnrt saya: Kiamat yang dimaksud BELUM TENTU berarti ARMAGEDDON atau JUDGEMENT DAY atau apalah yang ditulis di kitab apa ya? wahyu atau apa gitu..

imho, yg ditulis disitu adalah deskripsi exageratif atas suatu terminus kehidupan manusia.
yang karena sedemikian sensasionalnya itulah, maka IMPROVEMENT selama kita hidup AMATLAH PENTING dan MENDESAK dilakukan SEKARANG JUGA dan SETERUSNYA..

gitu pemahaman saya bro..