Jadi ketika Yesus sebagai manusia, dia bukalah Allah mas?
kan katanya Allah harus dilayani, padahal ketika Yesus menjadi manusia Yesus harus melayani.
striker...
kebetulan kita sama sama nonK ... kalo saya "ngambil" pemikirannya dgn ibarat :
Raja yang MENJADI rakyat jelata. (mohon diperhatikan, saya tidak menggunakan kata "MENYAMAR").
Dari pov "tidak diketahui"
sekalipun dia telah menjadi rakyat jelata ...apapun/bagaimanapun dia... dia sebenernya tetap raja.
Dari pov "diketahui" (pov para rakyat)
apapun/begimanapun dia ---> dia adalah = rakyat jelata.
Lalu bagaimana raja "menyempurnakan" bahwa dia bener2 menjadi "rendah" = rakyat jelata ? IMO, atribut-nya sebagai raja - dia relakan utk di"tanggalkan". Tuh ... mengharukan gak ?
.
Tapi...
apakah "otomatis" sifat2 Natur-nya (sbg raja) juga bisa dia "tanggalkan" ?
IMO - tidak mungkin.
Ibarat seorang raja di suatu kerajaan adalah sso yg arif, bijaksana, sopan, penuh kasih, dlsb --- tiba2 disaat dia menjadi rakyat jelata dia "mengubah" segala sifat tsb menjadi brutal, pemarah, penuh dengki/iri ---> maka ini mah baru bisa disebut MENYAMAR ... bukan MENJADI
.
Dan IMO, perlahan tetapi pasti ... --siapa Dia sebenernya-- reveal pada pov manusia dan puncaknya adalah kebangkitanNYA.
(maap saya belon sempet mikirin bikin ceritanya kalo utk kalo di ilustrasikan literally raja Inggris --misalnya-- yg menjadi rakyat pada alinea ini... ).Mudah2an gambaran ini bisa menjawab pertanyaan striker.
(tolong jangan ditanya balik ke temen2 Kristen yah, karena ini pendapat saya yg nonK loh)
salam.