apakah MUSLIM itu SESAT??

[striker]

Sekali lagi keliatan sekali kamu tidak mau menerima substansi tapi sibuk mencari2 kesalahan dari penulisan ayat yang kamu ajak keluar konteksnya...

Atau gampangannya anda tidak mau mengerti makna perumpamaan yang mau disampaikan...

Sekarang kamu liat gaya bahasa ini :

" Lebih besar pasak daripada tiang"

Apa ada pasak yang lebih besar dari tiang...
Tetapi guru bahasa indonesia saya waktu SD dulu mengatakan bahwa itu adalah peribahasa bukan makna sebenarnya , makna sebenarnya adalah lebih besar pengeluaran daripada pendapatan.

Sekarang kembali kepada ayat tersebut...
makna yang mau disampaikan Tuhan Yesus adalah seorang pengikutnya harus mendahulukan kehendak Allah sekalipun jika kehendak Allah itu berlawaan dengan keinginan diri kita, atau keluarga kita yang kita cintai.

Mas leo,

kalau ayat tersebut hanya suatu perumpamaan, mengapa harus memakai kata 'benci'?  bukankah akan lebih baik kalau menggunakan kata 'kasih'? 

"Jikalau seseorang datang kepada-Ku dan ia tidak MENGASIHI bapaknya, ibunya, istrinya, anak-anaknya, sauda-ra-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku." (Injil - Lukas 26).

jadi hal itu bisa bermakan, kasihilah sesamamu dan kasihilah Allah.

bukan bencilah sesamamu dan kasihilah Allah.

salam

[striker]

Damai sejahtera menyertai FIKers sekalian.

Kalau diskusi dikembalikan ke judul, menurut saya masih perlu dipertegas, sesat menurut terminologi siapa? Menurut Kristenkah? Ato Shinto?

Saya kira, suatu agama akan dipandang sesat oleh agama lain.

Damai, damai, damai.

Nah betul mas.

Tapi dibagian mana Islam dianggap sesat oleh kristen?

Apakah hanya karena tdk percaya bahwa Yesus itu Tuhan maka Islam dianggap sesat?

bukankah Islam juga mengikuti ajaran Yesus, yg menyatakan beliau adalh utuasan Allah, dan hanya menyembah Allah saja.

Apakah menurut kristen kita (Islam) salah langsung menyembah kepada Allah tanpa harus menyembah Yesus dulu?

begitu mas 

[Frodo]

Nah betul mas.

Tapi dibagian mana Islam dianggap sesat oleh kristen?

Apakah hanya karena tdk percaya bahwa Yesus itu Tuhan maka Islam dianggap sesat?

bukankah Islam juga mengikuti ajaran Yesus, yg menyatakan beliau adalh utuasan Allah, dan hanya menyembah Allah saja.

Apakah menurut kristen kita (Islam) salah langsung menyembah kepada Allah tanpa harus menyembah Yesus dulu?

begitu mas 

Bukan sesat dul, tapi kafir, sama kaya ente nyebut ane kafir, sama persis, wkwkwkwkwkwkwk

 

[striker]

Bukan sesat dul, tapi kafir, sama kaya ente nyebut ane kafir, sama persis, wkwkwkwkwkwkwk

 

ckcckckckck.. si cerdik pandai sdh bangun rupanya..   

[Husada]

Damai bagimu striker.

Tapi dibagian mana Islam dianggap sesat oleh kristen?

Iya, ya? Kayaknya, Kristen tidak mengatakan Islam itu sesat. Tetapi, Ebionisme, Nestorianisme, dll yang menyimpang dari Kristen Ortodoks, dilabeli sesat oleh Kristen. Sayangnya, yang dilabeli sesat itu pula yang banyak mempengaruhi Islam. Jadi, Kristen tidak berkata apa-apa atas Islam. Di lain sisi, Kristen melabeli Ebionisme dan Nestorianisme dan yang sejenis dengan itu sebagai sesat.

Apakah hanya karena tdk percaya bahwa Yesus itu Tuhan maka Islam dianggap sesat?

bukankah Islam juga mengikuti ajaran Yesus, yg menyatakan beliau adalh utuasan Allah, dan hanya menyembah Allah saja.

Kayaknya, di Al Qur'an tidak terdapat Yesus, ato Jesus. Di sana, yang didapati ialah Isa Ibnu Maryam, ato Isa Putera Maryam, ato Isa al Masih. Atau, pemahaman saya salah? Bagaimana pula striker menanyakan yang tidak disebut di Al Qur'an? Tentang Yesus atau Jesus itu mirip dengan Isa al Masih, YA. Tetapi, sepanjang pemahaman saya, Yesus atau Jesus itu bukan Isa al Masih, sebab Yesus atau Jesus itu dipercaya adalah Tuhan dan Juru Selamat, sementara Isa al Masih itu adalah nabi menurut Islam.

Apakah menurut kristen kita (Islam) salah langsung menyembah kepada Allah tanpa harus menyembah Yesus dulu?
begitu mas 

Tentang sembah menyembah menurut Islam, itu urusan Islam, bukan urusan Kristen. Umat Kristen hanya diperintah mengabarkan kabar sukacita, atau Injil sampai ke ujung bumi. Tentang pendengarnya mau mendengar dan menerima, itu soal ke dua. Hanya saja, Jesus Kristus, kalau saya tidak salah ingat, pernah bilang, bahwa berbahagialah yang mempunyai mata yang dapat melihat, dan mempunyai telinga yang dapat mendengar.

Damai, damai, damai.

[Shakespeare]

salam

saya mau tanya nih, menurut ajaran Yesus dan Bapa apakah seorang Muslim sesat?? bisakah memberi alasan yang objektif..

Tidak ada yang sesat sepanjang masing-masing pihak mau memahami bahwa mereka berjalan di jalan masing-masing dan tidak berurusan dengan agama lain. Atau dalam istilah muslim: bagiku agamaku, bagimu agamamu.
Soal jalan siapa yang benar dan menuju Tuhan yang benar, tidak ada yang "benar-benar" tahu, karena hanya Tuhan-lah yang benar-benar tahu. Kita hanya bisa memilih sesuai apa yang kita yakini dan kita imani.

Tetapi yang menjadi masalah adalah ketika islam tiba-tiba muncul dan mengaku sebagai penerus agama ibrahim yang sejati, kemudian mempersalah-salahkan Kristen dengan menganggap kafir, maka menjadi wajar bahwa Kristen akan mengukur islam dari kacamata iman Kristen, dan dari pengukuran tersebut (yang sudah pasti sangat subyektif), maka Islam jika mengaku memiliki jalur yang sama dengan Kristen, jelas telah menempuh jalur/jalan yang berbeda, dan sudah pasti membawa ke tujuan yang berbeda. Soal jalan siapa yang menuju ke tujuan yang benar, siapa yang sesat, hanya Tuhan yang berhak menghakimi.

Ini tidak jauh beda dengan Kristen yang diukur dari kacamata Islam (atau Yahudi) pasti juga akan dianggap sesat/menyimpang. Jadi tidak relevan menanyakan apakah islam sesat, jika diukur dari kacamata Kristen, sementara yang menjadi standar/ukuran kebenarannya saja berbeda, yang satu Alkitab, yang lain Al-quran.
Jawaban yang logis  adalah bahwa Islam dan Kristen meskipun (mungkin) bersumber dari titik tolak yang sama, namun telah menempuh jalan yang berbeda.

Pertanyaan serupa akan lebih relevan jika ditanyakan kepada Islam, apakah ahmadiyah sesat? atau kepada Kristen, apakah SSY sesat? Karena ukuran kebenarannya jelas sama yaitu Al-quran/Alkitab.

[striker]

Damai bagimu striker.Iya, ya? Kayaknya, Kristen tidak mengatakan Islam itu sesat. Tetapi, Ebionisme, Nestorianisme, dll yang menyimpang dari Kristen Ortodoks, dilabeli sesat oleh Kristen. Sayangnya, yang dilabeli sesat itu pula yang banyak mempengaruhi Islam. Jadi, Kristen tidak berkata apa-apa atas Islam. Di lain sisi, Kristen melabeli Ebionisme dan Nestorianisme dan yang sejenis dengan itu sebagai sesat.Kayaknya, di Al Qur'an tidak terdapat Yesus, ato Jesus. Di sana, yang didapati ialah Isa Ibnu Maryam, ato Isa Putera Maryam, ato Isa al Masih. Atau, pemahaman saya salah? Bagaimana pula striker menanyakan yang tidak disebut di Al Qur'an? Tentang Yesus atau Jesus itu mirip dengan Isa al Masih, YA. Tetapi, sepanjang pemahaman saya, Yesus atau Jesus itu bukan Isa al Masih, sebab Yesus atau Jesus itu dipercaya adalah Tuhan dan Juru Selamat, sementara Isa al Masih itu adalah nabi menurut Islam.
Tentang sembah menyembah menurut Islam, itu urusan Islam, bukan urusan Kristen. Umat Kristen hanya diperintah mengabarkan kabar sukacita, atau Injil sampai ke ujung bumi. Tentang pendengarnya mau mendengar dan menerima, itu soal ke dua. Hanya saja, Jesus Kristus, kalau saya tidak salah ingat, pernah bilang, bahwa berbahagialah yang mempunyai mata yang dapat melihat, dan mempunyai telinga yang dapat mendengar.

Damai, damai, damai.

Jadi pada intinya Islam tdk dianggap sesat oleh kristen?

karena menurut anda Yesus BUKANLAH Isa dlm islam, jadi gak ada yg perlu dimasalahkan, bukan begitu mas?

[striker]

Tidak ada yang sesat sepanjang masing-masing pihak mau memahami bahwa mereka berjalan di jalan masing-masing dan tidak berurusan dengan agama lain. Atau dalam istilah muslim: bagiku agamaku, bagimu agamamu.
Soal jalan siapa yang benar dan menuju Tuhan yang benar, tidak ada yang "benar-benar" tahu, karena hanya Tuhan-lah yang benar-benar tahu. Kita hanya bisa memilih sesuai apa yang kita yakini dan kita imani.

Tetapi yang menjadi masalah adalah ketika islam tiba-tiba muncul dan mengaku sebagai penerus agama ibrahim yang sejati, kemudian mempersalah-salahkan Kristen dengan menganggap kafir, maka menjadi wajar bahwa Kristen akan mengukur islam dari kacamata iman Kristen, dan dari pengukuran tersebut (yang sudah pasti sangat subyektif), maka Islam jika mengaku memiliki jalur yang sama dengan Kristen, jelas telah menempuh jalur/jalan yang berbeda, dan sudah pasti membawa ke tujuan yang berbeda. Soal jalan siapa yang menuju ke tujuan yang benar, siapa yang sesat, hanya Tuhan yang berhak menghakimi.

Ini tidak jauh beda dengan Kristen yang diukur dari kacamata Islam (atau Yahudi) pasti juga akan dianggap sesat/menyimpang. Jadi tidak relevan menanyakan apakah islam sesat, jika diukur dari kacamata Kristen, sementara yang menjadi standar/ukuran kebenarannya saja berbeda, yang satu Alkitab, yang lain Al-quran.
Jawaban yang logis  adalah bahwa Islam dan Kristen meskipun (mungkin) bersumber dari titik tolak yang sama, namun telah menempuh jalan yang berbeda.

Pertanyaan serupa akan lebih relevan jika ditanyakan kepada Islam, apakah ahmadiyah sesat? atau kepada Kristen, apakah SSY sesat? Karena ukuran kebenarannya jelas sama yaitu Al-quran/Alkitab.

Kalau ditanyakan demikian, ahmadiyah dianggap sesat kalau masih menggunakan nama Islam, karena dlm Islam rasul terakhir adalah Muhamamd.
kalau dia mengangkat manusia lain setelah Muhammad menjadi rasul, itu sdh keluar dari Islam. dan itulah yg dianggap sesat oleh Islam.

[Husada]

Jadi pada intinya Islam tdk dianggap sesat oleh kristen?
karena menurut anda Yesus BUKANLAH Isa dlm islam, jadi gak ada yg perlu dimasalahkan, bukan begitu mas?

Postingan Shakespeare di atas, menurutku, sangat amat bagus sekali. Membandingkan dua hal dengan alat pembanding yang sama. Jika dua hal, masing-masing mempunyai tolok ukur sendiri, diukurkan ke hal lain, yaaa... Jaka Sembung naik ojek, nggak nyambung jek.

[Shakespeare]

Kalau ditanyakan demikian, ahmadiyah dianggap sesat kalau masih menggunakan nama Islam, karena dlm Islam rasul terakhir adalah Muhamamd.
kalau dia mengangkat manusia lain setelah Muhammad menjadi rasul, itu sdh keluar dari Islam. dan itulah yg dianggap sesat oleh Islam.

Benar, itulah maksud saya. Ahmadiyah sesat bagi islam karena memakai Quran sebagai standarnya. Kalau Ahmadiyah mengakui sebagai agama yang berbeda, pasti Islam juga tidak ada urusannya kan?

SSY sesat bagi Kristen karena sama2 memakai Alkitab sebagai standarnya.

Tapi bagaimana kita mau menganggap sesat mereka yang memiliki pedoman/standar yang berbeda. Sebenarnya kita gak ada urusannya untuk menyesat-nyesatkan mereka. Anggap saja jalan mereka berbeda karena peta yang mereka miliki juga beda. lain soal kalau petanya sama, tapi kok ngambil jalannya menyimpang...itu baru namanya sesat.

[Shakespeare]

Postingan Shakespeare di atas, menurutku, sangat amat bagus sekali. Membandingkan dua hal dengan alat pembanding yang sama. Jika dua hal, masing-masing mempunyai tolok ukur sendiri, diukurkan ke hal lain, yaaa... Jaka Sembung naik ojek, nggak nyambung jek.

Akur Mod.     

[RHCP]

Tapi bukan berarti dia harus membenci anaknya utk melaksanakan perintah Allah tersebut kan?

Apakah Ibrahim ketika itu disertai atau diharuskan memiliki rasa benci dulu ketika Ibrahim ingin mengorbankan anaknya tersebut?

Apakah Ibrahim membenci Ismail? Atas dasar apa Ibrahim mau mengorbankan anaknya?

[striker]

Apakah Ibrahim membenci Ismail? Atas dasar apa Ibrahim mau mengorbankan anaknya?

atas dasar perintah Allah, dan tanpa dasar benci kepada anaknya, tentunya, karena sang anak juga rela dan ikhlas menerima perintah Allah tersebut.

Nah itulah mas, utk melaksanakan perintah Allah bukankah kita tdk harus membenci keluarga kita?

Jadi mengapa kita harus membenci keluarga kita hanya tuk agar bisa diterima oleh Allah? kan itu yg dibahas dlm ayat berikut:

"Jikalau seseorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapaknya, ibunya, istrinya, anak-anaknya, sauda-ra-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku." (Injil - Lukas 26).

Bukankah lebih tepat dikatakan:

jikalau ia tdk mengasihi keluarganya, ia tdk dpt menjadi muridku.

jadi maknanya, adalah kasihi keluargamu kalau kau ingin jadi muridku. (kasihlah kepada sesama, maka Allah akan mengasihimu), bukankah demikian?

 

[Shakespeare]

"Jikalau seseorang datang kepada-Ku dan ia tidak membenci bapaknya, ibunya, istrinya, anak-anaknya, saudara-saudaranya laki-laki atau perempuan, bahkan nyawanya sendiri, ia tidak dapat menjadi murid-Ku." (Injil - Lukas 26).

Memang sulit memahami Alkitab jika paradigma berpikir kita sudah dibatasi oleh doktrin agama yang kita miliki, sehingga ketika membaca suatu ayat, kita cenderung untuk melihat "cela' atau "kelemahan" dalam kalimat tersebut, dan bukan mencoba memahami arti kalimat tersebut dengan meletakkan sesuai konteksnya.

Kembali ke ayat di atas, Yesus tidak mengajarkan kita untuk membenci keluarga kita, apalagi membenci orangtua kita. Bagaimana mungkin Yesus mengajarkan kita untuk membenci orangtua kita sementara salah satu perintah dalam Sepuluh Firman adalah "Hormatilah orangtuamu."
Makna ayat di atas adalah: kalau kamu mengasihi orangtuamu, saudaramu, anak-anakmu, atau siapapun melebihi kamu mengasihi Aku, maka kamu tidak layak menjadi muridKu. Kalau orangtuamu, saudara2mu, atau bahkan anak-anakmu menghalangi kamu untuk mengasihi Aku maka kamu harus memilih lebih mengasihi Aku, jika tidak demikian maka kamu tidak layak bagiKu. Mengasihi Aku haruslah total, melebihi kasihmu terhadap orangtuamu, anak-anakmu atau saudara2mu.

Apakah ini bermakna kita harus membenci mereka - bahkan seandainya mereka menghalangi kita untuk mengasihi Yesus? Tentu saja tidak demikian. Kita tetap harus mengasihi mereka. Yesus menggunakan kata "membenci" sebagai penegasan/penekanan makna. Ini yang dinamakan sebagai gaya bahasa (entah istilahnya metafora, hiperbola, atau apa...). Dan Yesus cukup sering menggunakan gaya bahasa demikian, termasuk ketika memberi perintah "cungkillah matamu, daripada seluruh tubuhmu dibuang ke neraka", dan banyak contoh lainnya.

[RHCP]

betul strike, karna perintah Allah. Mengapa Ibrahim menuruti perintah Allah? Karna beliau lebih mencintai Allah lebih dr mencintai Ismail. Bukankah demikian? Jika Ismail menolak untuk dikorbankan Apakah Ibrahim tidak jadi mengorbankan Ismail?

Mungkin ini yang namanya tafsir, lukas 26 ditafsirkan dengan contoh Ibrahim adalah spt ini.....jika Ibrahim lebih mencintai Ismail dan tidak mau mengorbankannya seperti perintah Allah maka Ibrahim tidak pantas untuk menjadi pengikut Allah.

Kata membenci pada lukas 26 diartikan mencintai, .....bunyinya spt ini.....jika manusia mencintai keluarganya lebih dari pada mencintai Allah, maka manusia tsb tidak pantas menjadi pengikut Allah.