All, khususnya bro Fantioz..
bisakah menjelaskan sedikit tentang Firman Allah menurut pandangan Bambang Noorsena?? saya masih kesulitan bahwa dalam Termin KOS yang Nuzul/Inkarnasi itu lebih tepat adalah entitas Allah atau HANYA Firman Allah??
dan masih menurut pendiri KOS
Firman Nuzul menjadi Yesus (Kristen)
Firman Nuzul menjadi Mushaf Al-Quran (Islam)
yang saya mau perjelas adalah adanya perbedaan KEHENDAK.. Al-Quran tidak sama dengan Yesus karena Yesus punya Kehendak sendiri sedangkan Al-Quran adalah murni Ide Tuhan.
Al-Quran bertindak sebagai Ide yang dikeluarkan Tuhan melalui kalam, sedangkan Yesus??
Saya pernah membaca beberapa karya BN, dan beberapa dari beberapa itu memang cukup menarik, dan jika kita membaca dengan sikap netral, maka kita akan lebih toleran satu dengan yang lain.
Yang saya alami adalah saya jadi lebih memahami peran Bunda Maria bagi Orang Katolik dan Syadina Muhammad bagi Umat islam. Dimana keduanya menjadi jalur bagi "sesuatu yang dinantikan."
Dalam Kekristenan, Kristus Yesus datang via Santa Maria
Dalam Islam, Quran datang via Nabi Muhammad
Buka mata, buka hati, maka kita akan lebih saling memahami dan menghargai
back to topic
Saya hanya akn mengometari pandangan BN, bukan menilai benar atau salahnya pandangan beliau
dan masih menurut pendiri KOS
Firman Nuzul menjadi Yesus (Kristen)
Firman Nuzul menjadi Mushaf Al-Quran (Islam)
yang saya mau perjelas adalah adanya perbedaan KEHENDAK.. Al-Quran tidak sama dengan Yesus karena Yesus punya Kehendak sendiri sedangkan Al-Quran adalah murni Ide Tuhan.
Al-Quran bertindak sebagai Ide yang dikeluarkan Tuhan melalui kalam, sedangkan Yesus??
Pertama,
Perhatikan kalimat yang saya highlight dengan warna biru,
Perhatikan bahwa Anda datang dengan asumsi bahwa: Yesus memiliki kehendak sendiri.
Asumsi anda tidak sejalan dengan asumsi penulis, jika anda datang dengan pemikiran demikian, ya sebagus apapun karya BN, maka skeptisme anda akan selalu menghakiminya.
Asumsi BN adalah bahwa Kristus Yesus adalah Allah...
poin pentingnya adalah analogi, bukan kebenaran pernyataaan "Kristus Yesus adalah Allah"
dengan demikian, maka kehendak Kristus adalah kehendak Allah sendiri.
Sama seperti Quran, yang merupakan pikiran Allah
(perhatikan bahwa disini saya juga berasumsi seperti kalian dan seperti penulis, dimana Quran adalah Wahyu Allah, masalah hal tersebut benar atau tidak, itu adalah cerita lain)
Oleh sebab itu, analogi BN sudah cukup tepat (sekalipun perlu ditambal beberapa bagian)
dimana
Kristus Yesus adalah pikiran Allah yang datang pada manusia dalam rupa darah dan daging
serta
Quran adalah pikiran Allah yang datang pada manusia dalam rupa tulisan tulisan
Semoga dipahami, dan saya yakin ini cukup sederhana hanya dengan menyingkirkan sementara romantisme stereotip kita dan lebih mengutamakan rasio.
Salam