Yg saya soroti adalah ucapan Yesus sendiri, apakah itu tdk bermakna sama sekali buat anda?
Apakah menurut anda Yesus plin plan, tdk serius dengan ucapannya, tentu tdk to?
mungkin Yesus berubah pikiran dan merasa kasihan sehingga mau membantu perempuan tersebut
Jiyahhaahhaaahhaaaa...
striker bilang striker pernah menimba ilmu di sekolah Kristen, kok rasanya kemampuan bahasamu tidak menunjukkan bahwa kamu jebolan sekolah Kristen, ya? Sudah saya mohon, minta, perintahkan agar striker tidak hanya menyoroti satu ayat dalam suatu perikop Injil, kenapa malah mengulangi menonjolkan kekonyolan, sih? Nah, striker tersinggung lagi disebut konyol? Agar terhindar dari dikategorikan konyol, perhatikan
postingan pasangan diskusimu, dan respons seperlunya. Jika ada permintaan dari pasangan diskusimu, ikuti, atau kalau striker tidak berkenan mengikuti, beri alasan. Kalau striker selalu mengulangi sikap yang telah ditegur, itu menunjukkan kebebalan, yang untuk memperhalus, saya sebut konyol.
striker membaca di perikop itu alasan Jesus Kristus mengabulkan permintaan perempuan itu, kan? Jesus Kristus mengabulkan permintaan doa perempuan yang dipersamakan sebagai anjing itu, semata-mata karena iman perempuan itu kepada Jesus Kristus, maka anak dari perempuan itu sembuh seketika.
Nangkep?Saya rasa yg meramalkan bukan warakah, tapi kitab yg dibaca oleh warakah.
Jiyahhahhaahhaaahhaaaa... striker terlalu menelan mentah-mentah informasi dari gua itu, meskipun tidak ada saksi ketika informasi itu dikatakan diberikan oleh makhluk. striker tahu bahwa Waraka bin Nawfal itu adalah Pendeta Ebionite? striker tahu bahwa Ebionite itu adalah sekte sesat dari Kristen yang sudah ada sejak abad pertama? striker tahu bahwa kitab yang dipakai oleh Ebionite adalah Injil yang dikorup, dihilangkan beberapa bahagian? Di Injil saja tidak ada ramalan atau nubuatan akan kedatangan nabi yang benar nabi setelah kenaikan Jesus Kristus ke sorga. Apalagi di Injil yang telah dikebiri? Kalau kedatangan
nabi palsu, memang diramalkan akan datang. Untuk itu, maka pengikut Jesus Kristus dibekali dengan Roh Kudus yang dapat menguji.
kitab yg manakah itu, saya tdk tahu dan tdk mau sok tahu
Dan metode seperti itu pula yang selalu dipraktikkan oleh kebanyakan pembaca kitabmu. Mengatakan sesuatu tanpa dapat membuktikannya. Bila perlu, pakai trik-trik tipuan, atau
taqqiyakah? Di suatu diskusi dengan seorang Muslim, kepada saya diberitahu ada Kitab Ibrahim, selain Kitab Torat, Zabur, dan Injil. Ketika saya tanya dimana kitab itu, dijawab, "Entah". Ou, ya, dia menyatakan keberadaan kitab itu berdasarkan satu ayat dari Al Qur'an (maaf, lupa ayatnya). Nah, karena Al Qur'an bilang bahwa ada kitab Ibrahim, kawan diskusi itu bilang ada kitab Ibrahim. Ditanya, "Mana bukunya?" dijawab, "Entah". Konyol, kan?
Kalian menganggap Al Qur'an adalah Kitab Suci yang tidak ada keraguan di dalamnya. Saya artikan, segala sesuatu yang disebut di dalamnya, bisa dibuktikan. Nah, salah satu ayatnya bilang
"ada Kitab Ibrahim", tetapi ketika ditanya dimana kitab itu sekarang, tidak diketahui. Pertanyaannya, apakah keturunan Ibrahim tidak merasa perlu memelihara kitab leluhurnya itu, seperti keturunan Musa memelihara Torat, seperti keturunan Daud memelihara Zabur, seperti pengikut Kristus memelihara Injil? Jawabannya, "Kitab apa yang perlu dipelihara keturunan Ibrahim,
wong kitab itu nggak pernah ada?".
Saran saya, strik, coba merenung lagi. Terkadang enak berdiskusi dengan striker, ketika nyambung. Sangat disayangkan, kadang-kadang striker mempertontonkan kekonyolan. Ah, semoga damai menyertaimu.