@Epafras, damai bagimu.
Meski tidak akan mengomentari secara penuh (karena keterbatasan waktu), saya coba beberapa bagian yang saya pandang ingin saya komentari.
Tentang Mat 16:18 akan sangat panjang bahasannya.
Saya setuju dengan kalimat Anda di atas, kini tinggal menafsirkan ‘apa’ atau ‘siapa’ yang dimaksudkan dengan ‘batu karang’ (Yun.: ‘petra’) itu…
Saat ini saya sedang mendiskusikan topik ini dengan katolisitas.org pada artikel berjudul, “Tentang ‘Petros’ atau ‘Petra’” (http://katolisitas.org/4606/tentang-petros-dan-petra). Disana saya menggunakan nama “Hamba02” (disambung, bukan “Hamba 02”).
Wah, bagus itu. Semakin banyak berdiskusi, semoga saja menuntun Epafras menemukan pemahaman sebenarnya dan obyektif.
Ceritanya begini:
Dalam surat Paulus (I Korintus 3) di atas ada satu bangunan yang dasarnya adalah Kristus. Bangunan ini saya sebut sebagai BANGUNAN “A”.
Lalu, ada bangunan yang juga didirikan oleh Yesus dalam Mat 16:18. Pihak Gereja Katolik menafsirkan ‘batu karang’ (Yunani: ‘petra’) dalam ayat itu sebagai ‘Petrus’. Nah, ‘batu karang’ ini adalah dasar Gereja. Maka jadilah Petrus sebagai dasar Gereja Katolik… Inilah tafsiran Gereja Katolik atas ‘batukarang’ (atau ‘petra’) itu. Ini saya sebut dengan BANGUNAN “B”.
Dengan kata lain, Epafras mengartikan bahwa ada dua Gereja (jemaat), yang satu didirikan oleh Jesus Kristus (menurut Mat 16:18), dan satu lagi didirikan oleh Paulus (melalui peletakan dasarnya oleh Paulus), begitu? Menurut pemahaman Epafras, jemaat (Gereja) yang didirikan oleh Jesus Kristus itu disalahtafsirkan oleh Katolik, begitu?
Kalau ada jemaat yang didirikan oleh Jesus Kristus di atas batu karang (Mat 16:18), dan ada bangunan yang dasarnya diletakkan oleh Paulus (1 Kor 3 :10-11), yang untuk sementara ini Epafras maknai sebagai dasar itu ialah Jesus Kristus, sehingga Epafras memaknai ada dua jemaat (Gereja), begitu? Muncul pula pertanyaan di benak saya, Epafras memaknainya bahwa bangunan yang didirikan Paulus, di atas dasar Jesus Kristus, lebih baik daripada jemaat (Gereja) yang didirikan oleh Jesus Kristus di atas batu karang, ya? Pertanyaan yang meggelitik ialah,
sehebat apa sih kemampuan Paulus sehingga dia mampu meletakkan Jesus Kristus sebagai dasar bangunan, yang lebih baik daripada jemaat (Gereja) yang didirikan oleh Jesus Kristus di atsa batu karang? Jadi, DUA bangunan itu didasarkan atas DUA ayat di atas, BUKAN didasarkan hanya dari satu ayat saja, yaitu Mat 16:18.
Hmmm... ya, saya menangkap sekarang setelah Anda kutipkan 1 Kor 3:11. Makasih. Dengan begitu, benak saya tidak lagi mengasosiasikan bahwa kita sedang berbicara mengenai Mat 16:18 saja. Sebelum Epafrasa menyebut 1 Kor 3:11, benak saya berpandangan bahwa kita hanya berbicara mengenai Mat 16:18.
Saya tidak pernah memelintir postingan orang lain. Tidak ada gunanya (malah mungkin merupakan dosa). Kalau ada kekeliruan, pastilah karena saya salah menangkap apa yang Husada tuliskan... CMIIW...
Yah, maafkan karena saya sempat berpikiran seperti itu, sebab, itu tadi, saya mengira kita berbicara mengenai 1 ayat, ternyata Epafras sudah menambahkan dengan ayat lain tanpa memberitahukan. Tapi sekarang, saya sudah menangkap bahwa Epafras memahami 2 kumpulan (Mat 16:18 dilukiskan sebagai jemaat; dan 1 Kor 3:11 dilukiskan sebagai bangunan).
Coba kita lihat lagi postingan Husada, ya…
Frasa, “jemaat yang didirikan… “ saya tafsirkan sebagai non-Katolik. Mengapa? Karena ada kalimat selanjutnya yang menyatakan, “… bukan lagi sebagai terusan… “ yang berarti ‘terlepas’.
Pertanyaannya, “Terlepas dari apa?” (atau, "bukan lagi terusan dari apa"?)
Jawabannya ada pada frasa berikutnya, “… dari kumpulan yang dasarnya telah diletakkan oleh Paulus…”. Kumpulan yang dimaksudkan itu adalah ‘gereja’ dengan dasar Yesus Kristus, bukan?
Dalam beberapa hal Epafras sepemahaman dengan saya.
Paulus bilang di 1 Kor 10-11 bahwa dia mendapat anugrah sehingga dia meletakkan dasar bangunan, yaitu Jesus Kristus. Perhatikan frase
orang lain membangun terus di atasnya pada ayat 10. Pertanyaannya, benarkah 'bangunan-bangunan' yang telah berdiri sekarang ini dibangun di atas bangunan yang didirikan Paulus itu?. Apakah 'bangunan-bangunan' yang sekarang ini, dibangun dari perkembangbiakan bangunan yang 'melepaskan diri' dari bangunan yang telah dibangun Paulus itu?
Jadi, tafsiran saya atas kalimat Husada adalah: “Jemaat non-Katolik telah terlepas dari dasar Kristus”.
Nah, di sini perlu penegasan. Jemaat Non Katolik lepas dari jemaat Katolik, "YA". Jemaat Non Katolik lepas dari dasar Kristus, kayaknya saya tidak sependapat. Karena saya tidak membatasi kehendak Jesus Kristus, maka saya tidak tahu apakah ada jemaat yang lepas dari dasar Kristus. Tetapi kalo mengenai 'bangunan' yang didirikan Paulus menurut 1 Kor 3:10-11, saya condong mengatakan bahwa banyak 'bangunan' sekarang yang dibangun bukan lagi di atas bangunan yang dasarnya diletakkan oleh Paulus, meskipun 1 Kor 3:11 berkata,
orang lain membangun terus di atasnya. Mengapa? Karena, sepanjang pengetahuan saya, jemaat (Gereja) /'bangunan' yang eksis berdiri sejak wafatNya Jesus Kristus, sampai tahun 1.500-an masih eksis dan hanya satu, yang
orang lain membangun terus di atasnya. Sejak tahun 1.500-an, ada kelompok yang memisahkan diri dari jemaat (Gereja)/'bangunan' yang cikal-bakalnya didirikan oleh Paulus itu, yang kemudian berkembang biak seperti yang sduah ada dewasa ini. Nah, kalo itu Epafras artikan sebagai
telah lepas dari Kristus, itu hak Epafras. Namun saya, saya katakan, bahwa 'bangunan' yang ada sekarang, banyak yang
dibangun tidak di atas bangunan yang didirikan Paulus.
Maka kemudian muncullah pertanyaan saya: “Bagaimana Anda membuktikannya?”
Jadi, poinnya adalah: saya harus membuktikan bahwa Husada memang sedang membandingkan antara Katolik dengan non-Katolik. Satu bukti telah saya nyatakan tadi. Sekarang kita lihat bukti berikutnya, yaitu kalimat Anda ini:
Anda tidak akan menyebut kata ‘banyak’ atau ‘bangunan-bangunan’ (jamak) jika Anda ingin merujuk kepada Katolik, bukan?
Nah, kalau disimpulkan, Anda ingin agar saya memahami postingan Anda bahwa Anda hanya membicarakan tentang Katolik saja (satu pihak saja), yaitu Gereja Katolik Roma. Sedangkan saya justru memahami postingan Anda itu sedang membicarakan dua pihak, yaitu Katolik dan non-Katolik. Maka muncullah pertanyaan saya: mohon buktikan bahwa gereja non-katolik terlepas dari Kristus. Namun, jika satu diskusi memang membicarakan tentang Katolik dan non-Katolik, tentu jawaban saya dalam postingan sebelumnya tetap berlaku.
Sekali lagi, kalau tafsiran saya atas kalimat Husada di atas ternyata keliru, saya mohon maaf. (Bersambung…)
Tafsiran Epafras tidak salah-salah amat. Tadinya, memang saya berpikir kita bicara tentang Mat 16:18, sementara Epafras sudah mengikutkan 1 Kor 3:11 tanpa memberitahu sehingga terasa persimpangan pikiran kita. Setelah Epafras memberitahukan bahwa Epafras sudah mengambil 1 Kor 3:11, saya kira bahasan akan bergeser ke
apakah jemaat yang dimaksudkan di Mat 16:18 adalah sama dengan bangunan yang di maksudkan di 1 Kor 3:11?
Damai, damai, damai.