Author Topic: Pertimbangan dalam memilih denom.  (Read 30528 times)

0 Members and 6 Guests are viewing this topic.

Offline dantono

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 234
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Catholic
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #300 on: January 08, 2013, 07:36:14 AM »
Tergantung apakah isinya obyektif atau tidak.



OK, nanti kita sesuaikan dengan dinamika diskusi kita. Sekarang coba kita bahas bidat yang anda sebutkan dan cara penyelesaiannya.

Adoptionism was declared heresy at the end of the 2nd century and was rejected by the First Council of Nicaea, which defined the orthodox doctrine of the Trinity and identified the man Jesus with the eternally begotten Son or Word of God.[2]
http://en.wikipedia.org/wiki/Adoptionism

Apollinarianism. It was declared to be a heresy in 381 by the First Council of Constantinople, since Christ was officially depicted as fully human and fully God. Followers of Apollinarianism were accused of attempting to create a tertium quid ("third thing," neither God nor man).
http://en.wikipedia.org/wiki/Apollinarism

Docetism was unequivocally rejected at the First Council of Nicaea in 325[9] and is regarded as heretical by the Catholic Church, Orthodox Church, and many others.[10]
http://en.wikipedia.org/wiki/Docetism


Arianism. Deemed a heretic by the Ecumenical First Council of Nicaea of 325, Arius was later exonerated in 335 at the regional First Synod of Tyre,[1] and then, after his death, pronounced a heretic again at the Ecumenical First Council of Constantinople of 381.[2] The Roman Emperors Constantius II (337–361) and Valens (364–378) were Arians or Semi-Arians.
http://en.wikipedia.org/wiki/Arianism

Dari bidat2 yang anda sebutkan, lihat cara penyelesaiannya. Semuanya berakhir di konsili. Meskipun yang melawan ajarannya adalah Bapa Gereja, tapi harus disahkan oleh konsili Gereja. Ini mencontoh cara penyelesaian para rasul di Kis 15. Gereja yang orthodox (lurus) tetap satu, ajaran yang lain dianggap bidat, kecuali ada rekonsiliasi, yang bidat kembali ke yang lurus.

Jadi salah satu pertimbangan memilih denom, pastikan dulu gereja yang menyelesaikan persoalan iman dan moral dengan cara konsili.

Ini juga masih diamini dalam dokumen reformed (gereja punya otoritas dan otoritas itu disebut di Alkitab):

3. Sinode-sinode dan konsili-konsili bertugas menyelesaikan perselisihan paham mengenai iman dan kasus-kasus yang menyangkut hati nurani, dengan cara yang pantas bagi para pelayan gereja, menetapkan peraturan-peraturan dan petunjuk- petunjuk bagi penertiban ibadah umum kepada Allah dan bagi pemerintah Gereja- Nya, menerima keluhan-keluhan bila seseorang menjalankan jabatannya dengan cara kurang baik dan untuk menyelesaikan keluhan itu. Kalau dekret-dekret dan keputusan-keputusan itu sesuai dengan Firman Allah, orang harus menerimanya dengan rasa hormat dan takluk, bukan hanya karena memang sesuai dengan Firman, tetapi juga karena wewenang badan yang mengeluarkannya, karena Allah telah menetapkan wewenang itu dalam Firman-Nya khusus untuk tujuan itu.[a]

a. Kis 15:15, 19, 24, 27-31; 16:4; Mat 18:17-20.


Salam

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #301 on: January 08, 2013, 08:07:45 AM »

"In Essentials, Unity. In Non-essentials, Liberty."
Apakah anda menyebutkan Alkitab itu sebagai kebenaran relatif karena bisa diartikan berbeda2... :D

Persamaan2 dalam denom Protestan adalah hal2 yang menyangkut Tradisi contoh :
1. Tradisi merayakan natal 25 Desember
2. Tradisi iman Tritunggal dalam konsili Nicea
3. Tradisi kanon PB dalam sinode hippo Chartago...

Di luar Tradisi2 ini masing2 denom punya interpetasi Alkitab secara berbeda2...
Dan tentu saja hal ini tidak ada ayatnya dalam Kitab Suci..

Tidak ada ayat dalam Kitab Suci agar para pengikut Kristus untuk berpisah dalam masing2 denom yang punya doktrin iman sendiri2...

Quote
Kanonisasi tidak dimulai oleh gereja secara institusi melainkan para teolog sebelum apa yang dikenal dengan Gereja Roma Katolik lahir,demikian juga kanonisasi tidak pernah meewakili hasil kerja satu gereja karena itu hanya mencuri kemuliaan Tuhan saja sebab semua wahyu tertulis adalah pekerjaan Roh Kudus bagi semua orang percaya tanpa kecuali.
Tidak usah berdalih karena kanon memang diputuskan dalam sebuah konsili/ sinode Gereja yang satu.
Roh Kudus memakai Tradisi Gereja untuk menghasilkan kanon bukan menuliskannya dalam Kitab Suci karena tidak ada ayat kanon Alkitab dalam Kitab Suci itu sendiri.
Artinya Roh Kudus tidak ber-Sola Scriptura   :D

Quote
Saya tidak akan memperpanjang soal kanonisasi karena bukan disini tempatnya.
Karena sampai kapanpun anda dan siapa saja tidak akan dapat mengingkari fakta bahwa kanon Kitab Suci tidak ada ayatnya  :D

Quote

Soal gereja yang memiliki bermacam Alkitab itu memang  merupakan perpecahan atau ketidakseragaman yang kelak akan diuji kebenarannya sesuai apa yang dikatakan Rasul Paulus (1 Kor.11:19)

Jadi prinsip Sola Scriptura tetap merupakan dasar gereja gereja Protestan berdasarkan Alkitab yang berlaku digereja mereka.

Saya tidak akan komentari lagi soal kanonisasi ditopik ini.
Itu artinya yang berprinsip sola scriptura bukan hanya kamu tetapi para bidaah iman ...Dan ternyata sola scriptura mereka ditolak oleh Gereja .
Dalam naungan Roh Kudus Gereja yang satu  itu menolak kanon mereka dan penapsiran Kitab Suci mereka seperti penapsiran Arius yang menolak Trinitas.

In Omnibus Caritas

Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #302 on: January 08, 2013, 08:09:20 AM »
Mana bukti komentarmu itu ?

bukti apa lagi sih..?

ngga ngerti gue...

 ngomong sama anak ini bikin pyuusyyinng..    :giggle:
Back to TOPIC!

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #303 on: January 08, 2013, 08:43:29 AM »

 ngomong sama anak ini bikin pyuusyyinng..    :giggle:

kan beliau itu senang main komedi putar kalau engga terbiasa maka bakalan pusing. ngaso dulu atuh  :what: :what:   :whistle: :whistle:

Tuhan Yesus memberkati
Han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #304 on: January 08, 2013, 12:48:10 PM »
Damai bagimu Sol.
Error in typing adalah lumrah bagi manusia yang terbatas ini.
Ooo... menurut pemahaman saya, orang yang dapat mengerti rencana Allah secara komprehensif, dan setiap saat dalam ketenangan batin, tidak akan errorr in typing.
Hanya Tuhan dan Scriptura yang sempurna yang tidak ada salahnya,maka Sola Scriptura adalah menjadi keharusan bagi semua orang percaya karena hanya Alkitab merupakan kebenaran seperti dirinya Allah sendiri.
Dan sola Scriptura ternyata tidak cukup. Harus Scriptura plus interpretasi.
Yesus dan Paulus sudah memperingatkan bahwa dijaman akhir akan banyak kepalsuan ajaran didalam Alkitab.
Periksa lagi pemahamanmu atas yang saya garis bawahi dan saya tebalkan itu. Apakah itu sudah benar, atau Anda mau mengedit ulang?
Apakah Sol mengartikan bahwa sebelum zaman akhir, kepalsuan ajaran tidak terdapat dalam Alkitab, kemudian pada zaman akhir, kepalsuan-kepalsuan ajaran dimasukkan ke dalam Alkitab? Coba rumuskan lagi kalimatmu dalam kalimat lain. Atau, apakah memang seperti yang saya tangkap itu yang Soli maksudkan?
Walaupun ada keseragaman kalau ajarannya diluar kebenaran Alkitab tetap saja adalah kepalsuan yang membahayakan jiwa.
Apakah Soli mengerti dengan yang engkau ketik? Atau itu merupakan error in typing?
"In Essentials, Unity. In Non-essentials, Liberty."
Pakai Bahasa Indonesia saja Soli masih berlepotan, kenapa maksakan diri dengan bahasa asing?
Yesus datang bukan hanya pembawa damai dan persatuan tetapi juga membawa pedang yang mengakibatkan perpecahan walau didalam keluarga sekalipun karena kebenaran dan kepalsuan tidak mungkin bersatu.
Periksa lagi pemahamanmu Sol. Berulang kali dapat engkau baca di PB bahwa Jesus Kristus sangat menginginkan persatuan, bagaimana pula kamu mengartikan begitu? Atau itukah pengertan yang memahami rencana Allah secara komprehensif? Tentang Jesus Kristus membawa pedang, dan itu bukan sembarang pedang, itu adalah pedang yang dapat membelah sinar, itu nanti di akhir jaman. Untuk memisahkan orang yang mengaku mengerti rencana Allah secara komprehensif, tetapi masih melakukan error in typing dari manusia-manusia pendosa yang menyadari keterbatasannya.
“UNITY IS NOT UNIFORMITY”
Ah, Soli itu, pakai Indonesia aja masih berlepotan, kenapa maksain diri pakai bahasa asing?.
Persatuan yang sejati tidak boleh berdiri diatas puing puing kebenaran,dan Scriptura adalah kebenaran,Sola Scriptura berarti hanya berpegang kepada kebenaran yang sudah diwahyukan Tuhan saja tidak kepada semua tradisi gereja yang bertentangan dengan prinsip kebenaran Scriptura.
Soli, coba terjemahkan ke bahasa Indonesia sola scriptura itu.
Itukan hanya opini subyektif anda dan sama sekali tidak memahami realitas yang ada.
di sisi lain, pengertian yang Soli kemukakan adalah pengertian dari pihak yang mengerti rencana Allah secara komprehensif, begitu?
Tuhan Yesus sendiri mengatakan bahwa gelap dan terang tidak  boleh bersatu demikian juga gereja yang teguh berdiri diatas Sola Scriptura mana mungkin bersatu dengan gereja yang tidak teguh berdiri hanya kepada Scriptura melainkan ditambah tradisi yang bertentangan dengan prinsip kebenaran Scriptura.
Sudah sejak ratusan tahun yang lalu ketahuan kumpulan mana yang memisahkan diri (tidak dapat bersatu) dari kumpulan yang menerima pesan akan disertai Tuhan Jesus sampai akhir zaman, bukan?
Jabatan Gembala Gereja adalah bagi semua orang percaya yang mendapat karunia untuk itu karena hanya jabatan Nabi dan Rasul saja yang sudah tidak ada.
Kenyataannya, meki ada belasan orang yang selalu bersama Jesus Kristus, ternyata hanya kepada seorang saja sampai tiga kali diperintahkan untuk menggembalakan domba-dombaNya. Dengan sola scriptura yang bagaimana pula pemahaman seperti yang Soli kemukakan itu?
Soal kanonisasi silahkan berdiskusi ditempatnya yg khusus dan tidak akan saya komentari disini karena akan melebar tidak fokus lagi.
Sya ikut saja. Kalaupun dalam posting saya terbawakan materi kanonisasi di sini, bukan itu bahasan utama.
Tradisi tambahan ajaran gereja anda tetap berjalan walau sudah ribuan tahun Nabi dan Rasul sudah tidak ada.
Ini tidak mungkin anda pungkiri sejara jujur,dan oleh karena itulah anda anti dengan prinsip Sola Scriptura karena dasar gereja anda tidak hanya berlandaskan kepada Alkitab saja melainkan Alkitab plus.
Namanya tradisi, tidak pernah merupakan tambahan. Cermati kemampuan bahasa Indonesiamu.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #305 on: January 08, 2013, 01:02:40 PM »
Pernyataan anda hanyalah pendapat yang subyektif anda sendiri yang menganggap Alkitab saja tidak cukup tetapi perlu ditambah dengan berbagai tradisi yang sebenarnya sudah bertentangan dengan larangan Tuhan untuk menambah-nambahi Firman-Nya.
Pertanyaan sederhana untukmu Sol, "Apakah engkau menggunakan interpretasi atas ayat-ayat Alkitab yang engkau baca?"Jika engkau jawab "Ya", artinya engkau sudah tidak bersola scriptura. Bila engkau jawab "Tidak", artinya engkau menerapkan sola scriptura.

Bagi keselamatan manusia dan kehidupan rohaninya maka semua yang diperlukannya sudah cukup ada didalam Alkitab.
Yang terdapat dalam Alkitab yang Soli maksudkan itu, masih harus diinterpretasi untuk dilaksanakan dan penginterpretasian dan pelaksanaan itulah yang diperlukan.
Inilah yang dimaksud dengan “THE SUFFICIENCY OF SCRIPTURE.”
Sudahlah, tidak perlu memaksakan diri menggunakan istilah asing. Bandel amat.
2 Tim. 3:15 - 17 Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus. Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
Coba solideogloria artikan perlahan-lahan frasa yang saya garis bawahi dan saya tebalkan itu. Tunjukkan kepada partisipan trit ini pengertianmu yang mengartikan bahwa itu searti dengan sola scriptura.

In other words, the Scriptures are sufficient in the sense that they are the only (“once for all”) inspired and (therefore) inerrant words of God that we need, in order to know the way of salvation (“make you wise unto salvation”) and the way of obedience (“equipped for every good work”).

The sufficiency of Scripture does not mean that the Scripture is all we need to live obediently. To be obedient in the sciences we need to read science and study nature. To be obedient in economics we need to read economics and observe the world of business. To be obedient in sports we need to know the rules of the game. To be obedient in marriage we need to know the personality of our spouse. To be obedient as a pilot we need to know how to fly a plane. In other words, the Bible does not tell us all we need to know in order to be obedient stewards of this world.

The sufficiency of Scripture means that we don’t need any more special revelation. We don’t need any more inspired, inerrant words. In the Bible God has given us, we have the perfect standard for judging all other knowledge. All other knowledge stands under the judgment of the Bible even when it serves the Bible.
Weh, solideogloria jangan maksain diri dengan bahasa asing.
Inilah prinsip Sola Scriptura yang dipegang teguh dan senantiasa dipertahankan oleh gereja Protestan.
"Akupun tidak menghukum engkau, pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi sejak sekarang," kataNya.
« Last Edit: January 08, 2013, 01:06:55 PM by Husada »
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #306 on: January 08, 2013, 01:25:14 PM »
In other words, the Scriptures are sufficient in the sense that they are the only (“once for all”) inspired and (therefore) inerrant words of God that we need, in order to know the way of salvation (“make you wise unto salvation”) and the way of obedience (“equipped for every good work”).

The sufficiency of Scripture does not mean that the Scripture is all we need to live obediently. To be obedient in the sciences we need to read science and study nature. To be obedient in economics we need to read economics and observe the world of business. To be obedient in sports we need to know the rules of the game. To be obedient in marriage we need to know the personality of our spouse. To be obedient as a pilot we need to know how to fly a plane. In other words, the Bible does not tell us all we need to know in order to be obedient stewards of this world.

The sufficiency of Scripture means that we don’t need any more special revelation. We don’t need any more inspired, inerrant words. In the Bible God has given us, we have the perfect standard for judging all other knowledge. All other knowledge stands under the judgment of the Bible even when it serves the Bible.

Inilah prinsip Sola Scriptura yang dipegang teguh dan senantiasa dipertahankan oleh gereja Protestan.

iki artine opo toh mas... kulo niki wong ndeso biasa macul wonten sawah..
mboten saged mudheng boso sing aneh-aneh ngono..
lha wong, gusti Yesus mawon ngendikan boso jowo kaliyan kulo...
kok ngagem boso nopo tooo niku.....??

sampeyan NGERTOS mboten artinipun kalimat meniko?..

nyuwun sewu nggih... sakpengerten kulo:

The sufficiency of Scripture does not mean that the Scripture is all we need to live obediently.
Ini premis awal yang dibantah sendiri di premis keduanya --> iki kalimat opo to mas?? para pakar english literature opo gak nangis membaca kalimat ini? ehehe...

If the Scripture is NOT all we need to live obidiently, thereore the Scripture IS NOT SUFFICIENT...
iya apa iya mas?

It also means that OTHER SOURCES of Wisdom and Knowledge OTHER THAN the scripture is NECESSARY in order to live obidiently..
iya apa iya?

jadi.. saya masih GAGAL untuk MEMAHAMI gimana sih sebenernya implementasi yg KONSISTEN dari konsep ini?
Konsepnya sih gak salah bro...
cuma implementasi-nya yang SUSAH untuk KONSISTEN lho...

wong buku 2000 tahun kok mau diikuti sebagai sumber tunggal..
udah gitu dibilang bahwa bukan satu-satunya (not all we need), lha terus SOLA (tunggal)nya itu di sebelah mana?
ehehe...

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #307 on: January 08, 2013, 05:52:06 PM »
Inkonsisten? Sudah lama itu diidap. Sungguh sangat sayang dan terlalu pongah menyatakan mampu mengartikan rencana Allah secara komprehensif.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #308 on: January 09, 2013, 05:18:43 AM »


OK, nanti kita sesuaikan dengan dinamika diskusi kita. Sekarang coba kita bahas bidat yang anda sebutkan dan cara penyelesaiannya.

Adoptionism was declared heresy at the end of the 2nd century and was rejected by the First Council of Nicaea, which defined the orthodox doctrine of the Trinity and identified the man Jesus with the eternally begotten Son or Word of God.[2]
http://en.wikipedia.org/wiki/Adoptionism

Apollinarianism. It was declared to be a heresy in 381 by the First Council of Constantinople, since Christ was officially depicted as fully human and fully God. Followers of Apollinarianism were accused of attempting to create a tertium quid ("third thing," neither God nor man).
http://en.wikipedia.org/wiki/Apollinarism

Docetism was unequivocally rejected at the First Council of Nicaea in 325[9] and is regarded as heretical by the Catholic Church, Orthodox Church, and many others.[10]
http://en.wikipedia.org/wiki/Docetism


Arianism. Deemed a heretic by the Ecumenical First Council of Nicaea of 325, Arius was later exonerated in 335 at the regional First Synod of Tyre,[1] and then, after his death, pronounced a heretic again at the Ecumenical First Council of Constantinople of 381.[2] The Roman Emperors Constantius II (337–361) and Valens (364–378) were Arians or Semi-Arians.
http://en.wikipedia.org/wiki/Arianism

Dari bidat2 yang anda sebutkan, lihat cara penyelesaiannya. Semuanya berakhir di konsili. Meskipun yang melawan ajarannya adalah Bapa Gereja, tapi harus disahkan oleh konsili Gereja. Ini mencontoh cara penyelesaian para rasul di Kis 15. Gereja yang orthodox (lurus) tetap satu, ajaran yang lain dianggap bidat, kecuali ada rekonsiliasi, yang bidat kembali ke yang lurus.

Jadi salah satu pertimbangan memilih denom, pastikan dulu gereja yang menyelesaikan persoalan iman dan moral dengan cara konsili.

Ini juga masih diamini dalam dokumen reformed (gereja punya otoritas dan otoritas itu disebut di Alkitab):
Salam

Cara penyelesaian sistim konsili tidak ada salahnya asal tetap berpegang kepada kebenaran Alkitab,jadi sistim konsili tidak boleh melanggar apa yang sudah diajarkan oleh Alkitab.

Konsili hanya meneguhkan prinsip prinsip kebenaran Alkitab (Back to Bible) dan tidak boleh melanggarnya atau merubahnya.

Otoritas Alkitab tetap diatas konsili bukan sebaliknya.

BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #309 on: January 09, 2013, 05:25:36 AM »
bukti apa lagi sih..?

ngga ngerti gue...

 ngomong sama anak ini bikin pyuusyyinng..    :giggle:

Baca komentarmu berikut ini :

"keberagaman denominasi yang 32,000 itu TIDAK MENGHASILKAN PERSATUAN.
Malahan PERPECAHAN."


Mana bukti perpecahan denominasi 32.000 itu ?

Apa kamu mimpi semalam ?

BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #310 on: January 09, 2013, 05:44:10 AM »
Apakah anda menyebutkan Alkitab itu sebagai kebenaran relatif karena bisa diartikan berbeda2... :D

Persamaan2 dalam denom Protestan adalah hal2 yang menyangkut Tradisi contoh :
1. Tradisi merayakan natal 25 Desember
2. Tradisi iman Tritunggal dalam konsili Nicea
3. Tradisi kanon PB dalam sinode hippo Chartago...

Di luar Tradisi2 ini masing2 denom punya interpetasi Alkitab secara berbeda2...
Dan tentu saja hal ini tidak ada ayatnya dalam Kitab Suci..


Tradisi Suci yang menjadi pegangan orang percaya sudah tercatat seluruhnya didalam Alkitab.

Tritunggal bukan tradisi melainkan ajaran yang sepenuhnya didukung oleh semua kitab didalam Kitab Suci (Scriptura).

Natal adalah tradisi manusia yang tidak diajarkan di Alkitab makanya mau ikut atau tidak bukan persoalan penting.

Kanon adalah pekerjaan Roh Kudus melalui manusia untuk mengumpulkan,meneliti dan memutuskan tulisan sejati dari Kitab Suci,jadi tidak boleh diklaim oleh gereja manapun sebagai hasil pekerjaannya.

Tradisi gereja yang tidak berdasarkan kebenaran Alkitab wajib ditolak.

Quote
Tidak ada ayat dalam Kitab Suci agar para pengikut Kristus untuk berpisah dalam masing2 denom yang punya doktrin iman sendiri2...

Yesus sudah memperingatkan akan banyaknya ajaran yang menyesatkan diakhir jaman sehingga orang percaya harus memisahkan diri dari ajaran ajaran yang melawan kebenaran Alkitab.


Quote
Quote
Kanonisasi tidak dimulai oleh gereja secara institusi melainkan para teolog sebelum apa yang dikenal dengan Gereja Roma Katolik lahir,demikian juga kanonisasi tidak pernah meewakili hasil kerja satu gereja karena itu hanya mencuri kemuliaan Tuhan saja sebab semua wahyu tertulis adalah pekerjaan Roh Kudus bagi semua orang percaya tanpa kecuali.
Tidak usah berdalih karena kanon memang diputuskan dalam sebuah konsili/ sinode Gereja yang satu.
Roh Kudus memakai Tradisi Gereja untuk menghasilkan kanon bukan menuliskannya dalam Kitab Suci karena tidak ada ayat kanon Alkitab dalam Kitab Suci itu sendiri.

Artinya Roh Kudus tidak ber-Sola Scriptura
 

Kamu tidak memahami apa itu makna Sola Scriptura !

Kalau merasa paham silahkan dijabarkan apa maksud anda dengan istilah itu !


Quote
Quote
Saya tidak akan memperpanjang soal kanonisasi karena bukan disini tempatnya.
Karena sampai kapanpun anda dan siapa saja tidak akan dapat mengingkari fakta bahwa kanon Kitab Suci tidak ada ayatnya 

Tritunggal,Immaculate,Assumption,Ekaristi dan Purgatory juga tidak ada ayatnya !


Quote
Quote
Soal gereja yang memiliki bermacam Alkitab itu memang  merupakan perpecahan atau ketidakseragaman yang kelak akan diuji kebenarannya sesuai apa yang dikatakan Rasul Paulus (1 Kor.11:19)

Jadi prinsip Sola Scriptura tetap merupakan dasar gereja gereja Protestan berdasarkan Alkitab yang berlaku digereja mereka.

Saya tidak akan komentari lagi soal kanonisasi ditopik ini.
Itu artinya yang berprinsip sola scriptura bukan hanya kamu tetapi para bidaah iman ...Dan ternyata sola scriptura mereka ditolak oleh Gereja .
Dalam naungan Roh Kudus Gereja yang satu  itu menolak kanon mereka dan penapsiran Kitab Suci mereka seperti penapsiran Arius yang menolak Trinitas.


Komentar anda tanpa bukti karena kamu tidak memahami apa itu Sola Scriptura sudah berkomentar banyak !

Bidat hanyalah gereja yang menambah atau memanipulasi ajaran Kitab Suci sehingga menyimpang dari prinsip kebenaran Kitab Suci tsb.

BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #311 on: January 09, 2013, 05:45:21 AM »
kan beliau itu senang main komedi putar kalau engga terbiasa maka bakalan pusing. ngaso dulu atuh  :what: :what:   :whistle: :whistle:

Tuhan Yesus memberkati
Han

Atau anda belum baca sudah komentar karena pikiran yang sudah berputar putar tidak karuan !

BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #312 on: January 09, 2013, 06:23:26 AM »
Damai bagimu Sol.Ooo... menurut pemahaman saya, orang yang dapat mengerti rencana Allah secara komprehensif, dan setiap saat dalam ketenangan batin, tidak akan errorr in typing.

Yang komprehensif itu rencana Allah bukan pengertian saya bung !

Baca lagi komentar saya mengenai “The Sufficiency of Scripture.”

Hanya orang angkuh saja yang tidak mengakui keterbatasan manusia !

Quote
Quote from: solideogloria on Yesterday at 05:58:37 AM
Hanya Tuhan dan Scriptura yang sempurna yang tidak ada salahnya,maka Sola Scriptura adalah menjadi keharusan bagi semua orang percaya karena hanya Alkitab merupakan kebenaran seperti dirinya Allah sendiri.
Dan sola Scriptura ternyata tidak cukup. Harus Scriptura plus interpretasi.

Sebelum dan setelah interpretasi kebenaran Alkitab adalah tetap kebenaran tidak tergantung kepada interpretasi manusia.

Kebenaran Allah tercantum didalam semua wahyu tertulis-Nya sehingga tidak boleh dimanipulasi manusia.

Quote
Quote from: solideogloria on Yesterday at 05:58:37 AM
Yesus dan Paulus sudah memperingatkan bahwa dijaman akhir akan banyak kepalsuan ajaran didalam Alkitab.
Periksa lagi pemahamanmu atas yang saya garis bawahi dan saya tebalkan itu. Apakah itu sudah benar, atau Anda mau mengedit ulang?
Apakah Sol mengartikan bahwa sebelum zaman akhir, kepalsuan ajaran tidak terdapat dalam Alkitab, kemudian pada zaman akhir, kepalsuan-kepalsuan ajaran dimasukkan ke dalam Alkitab? Coba rumuskan lagi kalimatmu dalam kalimat lain. Atau, apakah memang seperti yang saya tangkap itu yang Soli maksudkan?

Jaman akhir sudah dimulai sejak kedatangan Yesus kedunia.

Dan semua ajaran palsu sudah ada sejak jaman para Rasul sekalipun dan terus bertambah sampai sekarang.

Tidak mungkin ajaran palsu dimasukkan kedalam Alkitab karena Alkitab adalah pekerjaan Roh Kudus yang tidak mungkin salah.


Quote
Quote from: solideogloria on Yesterday at 05:58:37 AM
Walaupun ada keseragaman kalau ajarannya diluar kebenaran Alkitab tetap saja adalah kepalsuan yang membahayakan jiwa.
Apakah Soli mengerti dengan yang engkau ketik? Atau itu merupakan error in typing?

Apanya yang salah silahkan lebih kongkrit komentarnya !

Hanya orang yang angkuh merasa diri tidak mungkin error in typing !


Quote
Quote from: solideogloria on Yesterday at 05:58:37 AM
"In Essentials, Unity. In Non-essentials, Liberty."
Pakai Bahasa Indonesia saja Soli masih berlepotan, kenapa maksakan diri dengan bahasa asing?

Soalnya saya kutip dari bahasa asing bukan bahasa Indonesia !

Quote
Quote from: solideogloria on Yesterday at 05:58:37 AM
Yesus datang bukan hanya pembawa damai dan persatuan tetapi juga membawa pedang yang mengakibatkan perpecahan walau didalam keluarga sekalipun karena kebenaran dan kepalsuan tidak mungkin bersatu.

Periksa lagi pemahamanmu Sol. Berulang kali dapat engkau baca di PB bahwa Jesus Kristus sangat menginginkan persatuan, bagaimana pula kamu mengartikan begitu? Atau itukah pengertan yang memahami rencana Allah secara komprehensif? Tentang Jesus Kristus membawa pedang, dan itu bukan sembarang pedang, itu adalah pedang yang dapat membelah sinar, itu nanti di akhir jaman. Untuk memisahkan orang yang mengaku mengerti rencana Allah secara komprehensif, tetapi masih melakukan error in typing dari manusia-manusia pendosa yang menyadari keterbatasannya.

Silahkan baca sendiri ayat berikut :

Matius 10:34 36 "Jangan kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai, melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya,dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya.

Sudah jelas bahwa kebenaran Allah tidak boleh dipermainkan ?

Memang tidak mungkin ada persatuan antara yang gelap dengan yang terang.

Dan hanya manusia angkuh dan pendosa yang merasa diri tidak melakukan kesalahan.


Quote
Quote from: solideogloria on Yesterday at 05:58:37 AM
“UNITY IS NOT UNIFORMITY”
Ah, Soli itu, pakai Indonesia aja masih berlepotan, kenapa maksain diri pakai bahasa asing?.

TNI adalah satu kesatuan Tentara Nasional Indonesia tetapi seragamnya berbeda beda.

Bhineka Tunggal Ika adalah persatuan didalam keanekaragaman.

Persatuan tidak wajib harus ada keseragaman,dan keseragaman tidak otomatis menjamin kebenaran.


Quote
Quote from: solideogloria on Yesterday at 05:58:37 AM
Persatuan yang sejati tidak boleh berdiri diatas puing puing kebenaran,dan Scriptura adalah kebenaran,Sola Scriptura berarti hanya berpegang kepada kebenaran yang sudah diwahyukan Tuhan saja tidak kepada semua tradisi gereja yang bertentangan dengan prinsip kebenaran Scriptura.
Soli, coba terjemahkan ke bahasa Indonesia sola scriptura itu.

Lho kan sudah saya jabarkan pengertiannya yg bold merah tsb ?


Quote
Quote from: solideogloria on Yesterday at 05:58:37 AM
Itukan hanya opini subyektif anda dan sama sekali tidak memahami realitas yang ada.
di sisi lain, pengertian yang Soli kemukakan adalah pengertian dari pihak yang mengerti rencana Allah secara komprehensif, begitu?

Yang komprehensif itu Wahyu Allah bukan pengertian saya bung !

Yang angkuh itu yang merasa diri tidak mungkin melakukan kesalahan ketik.


Quote
Quote from: solideogloria on Yesterday at 05:58:37 AM
Tuhan Yesus sendiri mengatakan bahwa gelap dan terang tidak  boleh bersatu demikian juga gereja yang teguh berdiri diatas Sola Scriptura mana mungkin bersatu dengan gereja yang tidak teguh berdiri hanya kepada Scriptura melainkan ditambah tradisi yang bertentangan dengan prinsip kebenaran Scriptura.
Sudah sejak ratusan tahun yang lalu ketahuan kumpulan mana yang memisahkan diri (tidak dapat bersatu) dari kumpulan yang menerima pesan akan disertai Tuhan Jesus sampai akhir zaman, bukan?

Sejarah sudah membuktikan bahwa Tuhan selalu melahirkan dan memimpin gerakan yang teguh hanya berpegang kepada kebenaran Alkitab (Back to Bible/Sola Scriptura.)


Quote
Quote from: solideogloria on Yesterday at 05:58:37 AM
Jabatan Gembala Gereja adalah bagi semua orang percaya yang mendapat karunia untuk itu karena hanya jabatan Nabi dan Rasul saja yang sudah tidak ada.
Kenyataannya, meki ada belasan orang yang selalu bersama Jesus Kristus, ternyata hanya kepada seorang saja sampai tiga kali diperintahkan untuk menggembalakan domba-dombaNya. Dengan sola scriptura yang bagaimana pula pemahaman seperti yang Soli kemukakan itu?

Tugas gembala tidak eklusif hanya milik satu orang melainkan siapapun dia yang memperoleh karunia itu.

Yesus berkata kepada semua murid-Nya bukan hanya kepada Petrus karena semua murid Kristus misalnya Yakobus adalah gembala/pemimpin di gereja Yerusalem.


Quote
Quote from: solideogloria on Yesterday at 05:58:37 AM
Tradisi tambahan ajaran gereja anda tetap berjalan walau sudah ribuan tahun Nabi dan Rasul sudah tidak ada.
Ini tidak mungkin anda pungkiri sejara jujur,dan oleh karena itulah anda anti dengan prinsip Sola Scriptura karena dasar gereja anda tidak hanya berlandaskan kepada Alkitab saja melainkan Alkitab plus.
Namanya tradisi, tidak pernah merupakan tambahan. Cermati kemampuan bahasa Indonesiamu.

Tradisi manusia yang bertentangan dengan ajaran Alkitab wajib ditolak seperti peringatan Paulus :

Kolose 2:8 Beware lest any man spoil you through philosophy and vain deceit, after the tradition of men, after the rudiments of the world, and not after Christ.

BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #313 on: January 09, 2013, 06:24:47 AM »
Inkonsisten? Sudah lama itu diidap. Sungguh sangat sayang dan terlalu pongah menyatakan mampu mengartikan rencana Allah secara komprehensif.

Yang komprehensif itu hanyalah wahyu Tuhan dan orang sombong itu hanya bisa mengkritik kelemahan manusia seolah olah dirinya sudah tidak lumrah manusia lagi !

BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Pertimbangan dalam memilih denom.
« Reply #314 on: January 09, 2013, 06:28:56 AM »
iki artine opo toh mas... kulo niki wong ndeso biasa macul wonten sawah..
mboten saged mudheng boso sing aneh-aneh ngono..
lha wong, gusti Yesus mawon ngendikan boso jowo kaliyan kulo...
kok ngagem boso nopo tooo niku.....??

sampeyan NGERTOS mboten artinipun kalimat meniko?..

nyuwun sewu nggih... sakpengerten kulo:

The sufficiency of Scripture does not mean that the Scripture is all we need to live obediently.
Ini premis awal yang dibantah sendiri di premis keduanya --> iki kalimat opo to mas?? para pakar english literature opo gak nangis membaca kalimat ini? ehehe...

If the Scripture is NOT all we need to live obidiently, thereore the Scripture IS NOT SUFFICIENT...
iya apa iya mas?

It also means that OTHER SOURCES of Wisdom and Knowledge OTHER THAN the scripture is NECESSARY in order to live obidiently..
iya apa iya?

jadi.. saya masih GAGAL untuk MEMAHAMI gimana sih sebenernya implementasi yg KONSISTEN dari konsep ini?
Konsepnya sih gak salah bro...
cuma implementasi-nya yang SUSAH untuk KONSISTEN lho...

wong buku 2000 tahun kok mau diikuti sebagai sumber tunggal..
udah gitu dibilang bahwa bukan satu-satunya (not all we need), lha terus SOLA (tunggal)nya itu di sebelah mana?
ehehe...

Maknanya bahwa Alkitab itu sudah lengkap,cukup dan komprehensif bagi kehidupan rohani orang percaya.

Alkitab tidak mengajarkan semua hal tetek bengek kehidupan sehari hari melainkan hal hal yang sangat esensial bagi keselamatan manusia secara kekal.

Kalau mau belajar sain jangan di Alkitab tetapi banyak buku lainnya tentang itu mas !




BACK TO BIBLE