Damai bagimu Dantono.
Damai bro Hus .... apa ada ralat pendapat gitu yah?
Idealnya, tiap partisipan diskusi, membaca lebih dahulu respon pasangannya. Kalau ada yang perlu dikomentari, ditambah atau dikurang,
monggo. Kalau ada bagian respon pasangannya tidak dimengerti, ya ditanyakan untuk memperjelas.
solideogloria ini menurut penilaian saya, meski responnya tidak nyambung dengan
postingan pasangan diskusinya, terus saja mengungkapkan hal yang sama. Entah di trit mana, saya sudah lupa, pernah orang ini menyatakan bahwa dia mengerti rencana Allah secara komprehensif hanya dengan membaca Kitab Suci (Alkitab). Hebat, bukan? Menurut pemahaman saya selama ini, orang yang mengerti Allah (termasuk rencanaNya) secara komprehensif, hanya Allah sendiri. Pernyataan itu yang saya inginkan dia tarik, tetapi tetap tidak dilakukan. Maka saya males diskusi dengan orang seperti itu. Menurut pemahaman saya, yang begitu adalah Tuhan, mana saya berani diskusi dengan Tuhan?
Tentang ralat pendapat, saya kira bisa-bisa saja, misalnya seseorang menemukan masukan yang benar-benar baru diketahuinya, sehingga pendapatnya yang terdahulu harus diperbaharui sesuai dengan informasi baru. Nah, berbeda dengan orang itu, tidak ada hujan tidak ada angin, dia menggonta-ganti pendapatnya atas hal yang sama, tanpa menginformasikan latar penggantian pendapat. Itu yang saya sebut inkonsisten. Saya males berdiskusi dengan orang seperti itu. Kalau Dantono atau teman-teman lain partisipan forum ini mau berdiskusi dengan orang seperti itu, ya
monggo.
Damai, damai, damai.