haha...ok, lanjut bro...
Kenapa ada gelap? ada 2 kemungkinan :
1. tidak ada sumber terang.
2. Ada yg menghalangi terang itu.
kok saya ada yang ke-3 ya ?
3. Luminance dari terang itu sendiri.
Orang dlm gelap/tdk memiliki terang di umpamakan dalam perumpamaan "orang mati yg mengubur orang mati/orang buta yg menuntun orang buta". Orang yg tdk memiliki terang adalah tidak "hidup" walaupun hidup.
artinya, dia harus selalu di ingatkan, selalu di takuti dgn sangsi2/hukuman, agar bisa berada di jalan yg benar. Tapi begitu sangsi2 dan yg mengingatkan itu absen, maka orang itu akan sempoyongan dan nabrak sana sini.
Sebaliknya orang yg memiliki "terang", adalah orang yg berlaku benar bukan karena takut hukuman ataupun karena selalu di ingatkan orang lain, tapi memang ada itulah kepribadiannya, pribadi yg di bentuk oleh "terang" itu. Dia tidak berdusta karena memang dia tidak bisa berdusta, dia memberi karena dia memang pemurah, dia mengasihi karena dia memang pengasih.
Dengan demikian, karena saya nambah satu point lagi (point. 3) --imo-- orang yg sudah memiliki "terang" tetep harus "mengingatkan" diri sendiri agar luminance-nya tidak "padam", "meredup" - dan justru meningkatkan luminance-nya
.
Apa yg terjadi adalah terang itu terhalang/dihalangi oleh "sesuatu" (sumber terangnya tdk mungkin redup), sehingga orang2 di katakan hidup dlm gelap.
terhalangi/dihalangi sesuatu ... bisa menyebabkan luminance semakin redup, redup dan akhirnya padam. Pada api lilin, coba deh tutup dgn gelas --- pada bola lampu, coba deh dikasih resistor
.
IMO gelap adalah akibat, bukan penyebab, bukan pelaku. Sehingga yg nyampe kemanusia bukan citra Allah, tapi bayangan dari yg menghalangi terang.
sependapat ... sementara disisi lain, penghalang bisa dikatakan penyebab gelap
.
Bisa di tangkep ga bro?
bisa lumayan ketangkep, cuma saya seneng nambah2in aja hasil tangkepan tsb .... hehehe
.
Makasih simon atas masukan2nya.
salam.