Bahwa "KABAR GEMBIRA dan KESELAMATAN" ketika disampaikan dan disebarluaskan kepada non-Kristen..
TIDAK HARUS dibawa beserta SIMBOL-SIMBOL dan FORMALITAS-nya sekaligus..
Mungkin cadang bisa tolong
define secara garis-besar yg ungu ?
Tetapi lebih menekan kan pada ESENSI dan INTI AJARAN nya..
Atau kalo boleh saya simpulkan, apakah "pengenalan" Yesus disaat PI ke nonK tsb disampaikan secara "mendasar" dahulu, dimana ajaran Yesus adalah = Firman Tuhan ? (jadi tidak diperkenalkan dulu "SIAPA" Yesus tsb
temporary).
Barang siapa percaya "sebagian" Firman Tuhan di KS Kristen --- maka "pelan2" diperkenalkan bhw Firman Tuhan tsb adalah Allah yg menjadi manusia yg bernama Yesus ? (please CMIIW).
imho, Romo Mangun alm, telah mensosialisasi kan & sekaligus meng-implementasikan KG dan Keselamatan yang diyakini nya bagi seluas-luasnya sesama manusia,
tanpa memperdulikan golongannya, dan juga tanpa TUJUAN TERSEMBUNYI untuk mencoba mengkonvert agama mereka..
IMO, kalo tak pikir2 ... "sebenernya" (menurut saya loh) ---> kayaknya adalah "lebih efektif" apabila kisah Yesus itu ibarat
kisah sebuah kepercayaan TANPA perlu didukung bukti2 bhw pernah ada manusia yg bernama Yesus
in literal meaning or historically- Ketika merasa terbantu & melihat betapa mulia hasil karnya NYATA RM, maka pada saat itu ESENSI Kabar Gembira sedang tersampaikan
- Ketika mereka merasa tergerak untuk melestarikan atau malah berbuat hal serupa di lingkungan yang lebih luas, maka pada saat itu INTI Konsep keselamatan juga sedang tersampaikan dan sedang mereka embrace melalui tindakan-tindakan NYATA tersebut.
Yang saya tangkep (menurut pengertian saya) --- KG adalah :
dikaruniakannya Firman kepada manusia (bumi/dunia), sebagai jalan keselamatan (bukan pintu).tapi....
sepertinya ada juga kemungkinan bhw KG adalah :
dikaruniakannya Yesus (historically) kepada manusia (bumi/dunia), sebagai penebus dosa manusia.Baik yang ijo maupun coklat kalo ditinjau dari segi ESENSI, (imo) bener2 nggak ada perbedaan sama sekali.
Namun pada yang ijo menuntun terbuka kemungkinan dalam menimbulkan "kendala".
(25) Jesus said to her, I am the Resurrection and the Life. Whoever believes in Me, although he may die, yet he shall live;pada yang ijo, kata "ME" disitu sejauh dimengertikan adalah FT (ajaran2 Allah) ----- sedangkan pada yang coklat, pengertiannya menjadi cenderung ke sangkut-paut
Yesus historically.Demikian pula ayat sbb :
(14) And just as Moses lifted up the serpent in the desert [on a pole], so must the Son of Man be lifted up [on the cross], (15) In order that everyone who believes in Him [who cleaves to Him, trusts Him, and relies on Him] may not perish, but have eternal life and live forever! (16) For God so greatly loved and dearly prized the world that He gave up His only begotten Son, so that whoever believes in (trusts in, clings to, relies on) Him shall not perish but have eternal life.pada yang ijo, kata "HIM" disitu sejauh dimengertikan adalah FT (ajaran2 Allah) ----- sedangkan pada yang coklat, pengertiannya menjadi cenderung ke sangkut-paut
Yesus historically.*tanda bracket [ ] adalah sisipan dari ayat bahasa inggrisnya.
Pertanyaannya :
Apakah kedua contoh ayat diatas ... pada kata "ME / HIM" itu sedang memaksudkan :
barang siapa percaya bahwa manusia Yesus mati disalibkan demi menebus dosa (jadi ini historically) ----- ataukah
barang siapa percaya FT (yg bersifat mengajar, larangan ataupun peringatan) ???
*tanda bracket yg di bhs inggris itu (imo) tidak menuntun ke pengertian coklat.
- sebab tanpa Embel-embel, Resistensi dari yg kita kabarkan jadi rendah --> mereka jadi mau menerima & meneladani sikap kita --> yg artinya mereka memperbaiki kualitas hidup nya mereka sendiri... bukankah itu TUJUAN utama dari SOSIALISASI konsep Keselamatan, yg BUKAN SEKEDAR ajakan konvert?
- Bila membawa simbol tertentu, maka pasti ada RESISTENSI --> bukankah jadi mengurangi Jumlah Orang yang bersedia Berbuat NYATA demi Sesama sesuai ajaran Yesus sendiri?
Terus terang, saya cenderung sependapat dgn quote diatas
.
Namun terus terang juga, ini jadi menuntun saya utk berkesimpulan/berpendapat bhw
kisah Yesus historically adalah
benar-benar diperuntukan utk
bangsa Israel yg "dulu-nya" (ataupun sekarang)
literally dibawah hukum Taurat PL.
Sedangkan utk
segala bangsa yg "dulu-nya" (ataupun sekarang) dibawah "hukum Taurat" (dgn tanda petik) yg tertera di hati ---> (imo) kisah Yesus historically bukan lagi hal yang menjadi sangat penting (bukan esensi KG
disaat PI), melainkan yang "lebih penting" (esensinya) adalah percaya dan menerima FT di KS PB yg bersifat ajaran/larangan/peringatan, dlsb ---atau setidaknya--- percaya dgn melihat contoh kehidupan seorang OP di lingkungannya
(seperti kisah cadang ttg Romo Mangun).
Kira kira bener gak pengertian saya atas respond cadangdata ?? pada kalimat :
Bahwa "KABAR GEMBIRA dan KESELAMATAN" ketika disampaikan dan disebarluaskan kepada non-Kristen..
TIDAK HARUS dibawa beserta SIMBOL-SIMBOL dan FORMALITAS-nya sekaligus..
---> yang saya merahkan adalah penekanan saya. (please CMIIW).
Makasih atas masukan2 cadang.
salam.