Yoh 15:16
Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, p supaya kamu pergi dan menghasilkan buah 1 q dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, r diberikan-Nya kepadamu.
seperti yang saya tanyakan sebelumnya ... saya belum mengerti/menangkap maksud dari kata "menetapkan" disitu ... dikarenakan otak saya memang sudah jadi terpengaruh dgn dua pengertian :
"menetapkan" dalam konteks event disaat Yesus sedang berkata disitu ... ataukah
"menetapkan" dalam konteks event sebelum bumi jadi ?
kalo secara pov bumi, yang biru itu ibarat seorang raja berkata kepada utusannya :
"aku telah menetapkan/memilih/menentukan kamu ... supaya kamu pergi dan menghasilkan buah".
Dari pov utusan yg mendengar kalimat tsb adalah :
"raja telah memilih saya agar saya pergi, menjalankan titahnya menghasilkan buah".
Dilain sisi ... secara pov bumi juga, yang merah itu ibarat sso ahli membuat robot :
"saya telah menetapkan/menentukan/memilih robot buatan saya ini ---dengan cara memasukan program2 tertentu--- supaya robot ini pergi dan menghasilkan buah".
Dari pov robot yang mendengar kalimat tsb :
"pembuat saya telah memilih saya utk dimasukan program tertentu --- dimana saya otomatis akan pergi dan menghasilkan buah".
Oleh karena itu saya menanyakan yang merah ato yg biru ?
Kalo yg biru, jelas disitu si raja mengharapkan respond si utusan.
Kalo yg merah, jelas tidak ada diperlukan respond dari si robot, melainkan program yang ahli masukanlah yg bekerja ... karena robot itu sudah mati ... tidak mungkin bisa nge-respond, dikala robot ini menjadi hidup, ya dikarenakan di isi program : "pergi dan menghasilkan buah".
.
manusia binasa karena dosa... bukan karena ketidak-keterpilihannya..
YA.. sependapat. Semua para napi terpidana narkoba "binasa" (baca : dipenjara) adalah karena melanggar hukum ... bukan karena ketidak-terpilihan-nya.
Nggak ada hal yang sedang saya "cerewetin" disitu, rusdi ...
,
MAKA di katakan "Enyahlah sekalian pembuat kejahatan"
pada metode predest : kata "maka" disitu sudah terjadi sebelum bumi diciptakan, rusdi ... bukan didalam waktu.
metode predest : Sebelum Pemilihan .... SEMUA calon2 manusia berada dibumi itu ... mereka sudah terkena kalimat : "Enyahlah sekalian pembuat kejahatan"
"metode saya" adalah didalam waktu.
Karena manusia2 dikehidupannya selalu membuat kejahatan --- maka terkena kalimat "Enyahlah sekalian pembuat kejahatan"
maka semua orang merasa diri nya paling benar
saya sebenernya nggak sedang merasa diri yang paling benar. Karena justru pertanyaannya : "salahkah saya dikala mengertikan personifikasi/antromorfis Allah secara pov bumi ?".
saya percaya cara penetapan pemilihan yang di lakukan Allah adalah adil..
tidak pernah terlintas di benak saya apa yg Allah lakukan itu= tidak adil
.
Pertanyaan-nya kan : sampai sejauh manakah seorang manusia bisa/boleh mengertikan kata "adil"nya Allah secara pov bumi ?
kira2 demikian konsep "adil" yang ada pada manusia... adil yang tidak konsisten..
IMO - adil yang tidak konsisten adalah yg tidak sejalan dgn suatu hukum yg ditetapkan.
Secara pov bumi, (imo) Adil yang konsisten adalah yang sejalan dgn suatu hukum yg ditetapkan ---> tergantung berupa apa ---SebabAkibat--- dari hukum yang berlaku tsb.
anda melanggar hukum (negara/agama/tradisi) di A belum tentu di B di anggap melanggar hukum (negara/agama/tradisi)
Betul... dan sekali lagi ... itu tergantung dari LAW itu sendiri, berupa apa ---SebabAkibat--- dari bunyi hukum tsb.
sama dengan saya pun bro odading, saya pun tidak memahami cara kerja Allah..
tapi berdasarkan Kitab Suci (Alkitab) yang telah ada, kita mungkin bisa memahami sedikit...
saya juga sependapat
.
"kesulitan"nya adalah : apa yg dari "sedikit" tsb ... berbeda-beda interpretasinya dari masing2 individu
.
Adalah menyenangkan apabila masing2 pihak
bisa secara terbuka, mengerti dan memaklumi bhw kehidupan di bumi ini sering terjadi perbedaan2 pendapat
mendukakan Roh Kudus berbeda dengan menghujat Roh Kudus..
langsung ke contoh sederhana ttg pengertian dari kalimat pd quote diatas tentang terjadi perbedaan2 pendapat ...
.
YA ... saya sependapat ... :
"mendukakan Roh Kudus berbeda dengan menghujat Roh Kudus.."
metode OSAS :
tidak-mungkin sso berIman
yg baru mulai bersemi mendukakan RK berulang-ulang sehingga membuat Tuhan marah dan menyesal.
metode OSAS lainnya : setiap sso berIman
yg baru mulai bersemi tsb
akan SELALU mendengar RK-nya utk bertobat. Jadi : mendukakan - bertobat, mendukakan - bertobat, mendukakan - bertobat .... dimana dititik menjelang ybs mati jasmani PASTI
state ybs dalam keadaan bertobat.
pertanyaan saya fokus pada yang ungu.
Bagaimana bisa pasti ungu --- sementara kenyataannya ybs TELAH BISA mendukakan RK-nya ?
IMO, dalam "metode saya" :
tetap terbuka kemungkinan sso yang baru mulai bersemi Iman-nya mendukakan RK-nya berulang-ulang s/d pada limit di mata Allah (pov keKekalan) ybs menghujat RK.
apakah karena karena ia tidak diberikan iman, sebab ia tidak "Dapat/Mampu" memberikan persembahan yang terbaik ?
tidak... melainkan KARENA Kain jahat...
Sekali lagi .. quote diatas itu "metode saya", rusdi ...
.
Saya sudah sempet diskusi komedi-puter di thread lain ttg Kain ini
.
Dan dari jawaban metode predest adalah : Karena Kain
memang tidak diberi Iman sebelum bumi jadi.
metode predest : Kain dan Habil
sebelum bumi jadi adalah SUDAH sama-sama jahatnya dimata Allah ---- keduanya sudah pada mati ... sudah sebagai terpidana "narkoba" didalam penjara ... sudah terkena kalimat
"Enyahlah sekalian pembuat kejahatan"Saya nggak "cerewet" pada metode2 predest ttg Kain yg seperti diatas tsb, rusdi.
yang menjadi "konflik" pertanyaan benak saya adalah :
Ketika saya "kejar"
kenapa Habil yang dikasih Iman .... maka jawabannya adalah mentok pada kalimat : "
itu kedaulatan Allah ... itu hak prerogatif Allah,
self-caused TITIK."
.
dan tentu rusdi sudah bisa menebak "metode saya" ...
.
Biru saya memang sependapat ... orange saya mempunyai pengertian berbeda ...
.
salam.