Saya kurang setuju pakai contoh Corby karena grasi yang benar adalah membebaskan total semua hukuman terdakwa mati seperti di Amerika,bukan seperti di Indonesia.
hehehe.... yah anggep aja Obama memberi grasi ke Corby deh....
.
Gimana ? sama kan ?
.
Namun....
Seorang terdakwa mati kalau diberikan grasi oleh seorang presiden tidak mengubah status kesalahannya melainkan hanya ,mengampuni dia dari hukuman mati.
Emang nanti di penghakiman terakhir, Allah nggak ngliat lagi "status kesalahan" OP ?
Terus kok masih ada yang di usir di Perjamuan Kawin ?
nonOP no need to bother ... boro2 diusir, wong di undang aja kagak Kok masih ada yang "digabrukin" pintu --- aturan sebenernya bisa ikutan hepi di Pesta Perkawinan ?
nonOP no need to bother ... boro2 digabrukin pintu, wong megang pelita yang nyala aja kagak .Jadi maksudnya apa ?
Kamu nggak nangkep yah ... saat saya bilang
"Kalimat ayat Yohanes itu kan diliat dari pov keKristenan." .
Kalimat ayat tsb
ditujukan buat para OP.
Yohanes 3:36 Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya."nonOP no need to bother --- boro2 taat kepada
Firman Anak, wong mengenal/percaya aja nggak ...
.
Sudah nangkep sekarang ?
Iman keselamatan hanya dikaruniakan kepada mereka yang selamat saja karena tidak pernah orang diberikan iman tetapi ternyata sia sia saja alias tidak selamat.
Lah itu yg pakaian pesta-nya jelek sudah masuk di ruang pesta di-usir kook
.
Kamu membatasi Allah secara
pov bumi manusia umum ttg suatu pekerjaan.
Pov bumi : seorang guru mengajar 100 murid dikelas - termasuk odading yg nakal shg tidak naik kelas.
pov manusia umum :
"hadahhh.... sia sia aja itu guru ngajarin si odading tapi gak ngerti2 juga".pov manusia gak-umum : "pekerjaan sang guru tidak akan pernah sia-sia"
Kamu menilai seorang ortu yang
mengadopsi seorang anak, memelihara sepenuh hati dan kasih sayang ... dan ternyata setelah anaknya gede malah jadi kurang ajar adalah perbuatan sia-sia.
saya cenderung berada di pov gak-umum ... saya tidak pernah berpendapat peng-adopsian si ortu ke si anak itu sia2, selama si ortu memang dgn sepenuh hati dan kasih sayang memelihara anaknya.
Secara duniawi, ya... memang itu hal yang sia sia ..
tetapi tidak secara rohani.
Kamu menilai gurumu melakukan pekerjaan sia2 apabila ada beberapa orang muridnya tidak naik kelas ? = kamu menilai pekerjaan Allah sia2 dikarenakan
penghakiman dari hukum2Nya Adil ?
Pekerjaan Allah tidak mungkin gagal,karena untuk apa Allah memberikan anugerah keselamatan kalau Dia tau toh akhirnya akan gagal juga ???
silahkan diliat pada contoh guru diatas ...
siapa yang gagal ? si guru ataukah si odading ?
.
Siapa yang menyia-nyiakan ? si guru yang sia-sia ataukah si odading yang sia-sia ?
Itu bisa mungkin bisa disebut iman natural tetapi berbeda dengan “saving faith” (iman keselamatan).
(9) Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari AllahMengapa doktrin predest masih mengakui bhw "manusia OSAS masih bisa berbuat dosa2" ?
(mohon jangan di rujuk ke dosa kecil atopun dosa besar yaaa ... ).Tidak pernah ada iman keselamatan yang gagal karena itu merupakan pemberian Allah yang berdaulat.
kenapa sih selalu ngerujuk ke Sang Firman ? kenapa gak "ngeliat" ke si manusia itu sendiri - bhw yang gagal adalah manusianya ?
Kalau yang anda maksud semua manusia yang pernah ada sudah pasti argumentasi anda hanya pepesan kosong doang karena :
1. Tidak mungkin ada kehendak Allah yang gagal sebab kalau bisa gagal Dia akan berhenti menjadi Allah.
sekali lagi kamu membatasi Allah secara pov manusia
.
IMO, kegagalan tsb BUKAN di pihak Allah, tapi di pihak manusia-nya.
Rancangan rencana Allah PASTI sukses di akhir jaman nanti.
Manusia2 gagal - nggak lulus, manusia2 tidak gagal - lulus
.
2. Kalau Allah yang berdaulat mutlak itu menghendaki semua manusia selamat mengapa tidak semua manusia selamat alias kehendak Tuhan tidak terjadi ???
Kalo guru menghendaki seluruh murid dikelasnya yang dia ajar naik kelas, namun ada yang tidak naik kelas ?
so what gitu loh .... apa itu artinya si guru gagal mengajar ?
3. Tidak semua manusia dikehendaki Allah selamat karena banyak yang dibinasakan sendiri oleh Allah seperti air bah dan Sodom & Gomorah,termasuk anak anak dan bayi yang belum mengerti apa apa.
Loh kok ? ... soli mulai "lari" dari paham predest kamu ?
Metode predest : itu semua orang memang sudah mati, sudah gak bisa ngerespond, ber-status terhukum sebelon bumi jadi ! jadi BUKAN karena "
Tidak semua manusia dikehendaki Allah selamat" !
Yang Allah
harapkan adalah SEMUA (all men) dari sebagian yang Dia pilih to be saved.
Gimana sih ? kok jadi saya yang ngajarin kamu metode predest ? .... hehehe
.
Lagian kalimatnya kan : WISHES = mengharap ALL MEN to be saved.
4) God our Savior, Who wishes ALL MEN to be saved and to perceive and recognize and discern and know precisely and correctly the Truth.Saya sungguh gak mengerti, jelas2 kalimat berbunyi begitu --- kenapa terus bisa ada manusia menyatakan :
"ah tidak mungkin God our Savior wishes ALL MEN to be saved"Saya jadi pengen lari ke arwah Samuel.
Sementara jelas2 disebut ayat itu arwah Samuel, kok malah dinyatakan : "ah tidak mungkin itu arwah Samuel" ...
.
Adalah wajar ibu guru mengharap semua muridnya lulus ... tetapi itu bukan sertamerta artinya ibu guru melanggar "peraturan" dengan meluluskan odading. Peraturan is peraturan : yang nakal, gak belajar, gagal di ujian = tidak lulus
.
Makanya saya sempet ungkapkan, kalo predest itu pengertiannya adalah : Allah sejak awal memang sengaja membuat sebagian manusia selamat, sebagian tidak ----> ini lebih logik dan keterima oleh saya .... ketimbang
"SETELAH tau semua manusia amburadul, sebagian aja Dia selamatkan secara capcipcup" .
bersambung