bro Djo pintar yah mengambil yang simple2...
bro Djo tau kan bagi sebagian denom roti dan anggur hanya lambang, sedangkan bagi yang lain adalah benar2 tubuh dan darah Kristus...bukankah ini perbedaan ajaran iman yang kontradiktif...
kalau bagi bro Djo hal itu sama yah silahkan saja...tapi dalam Kitab Suci saya tidak bisa menemukan hal2 yang kontradiktif semacam itu diberi label sama ajarannya...
salam
Ini sih pandangan pribadi saya ya... mudah2an gak ditimpukin member2 yg lain.
Masalah benar2 daging atau lambang dari daging, menurut saya hanya ajaran gereja.
Ajaran utamanya : Perbuatlah ini menjadi peringatan akan kematian Yesus yg menebus dosa kita dgn darah dan dagingNya. Sehingga barang siapa tidak layak menyambut komuni, ia berdosa.
Bagi yg menganggap komuni adalah lambang Tubuh dan Darah Kristus, saya juga percaya mereka melakukan komuni dgn penuh respect, nggak petantang-petenteng, dalam artian bahwa lambang itu tidak sedikitpun mengurangi "kesakralan" komuni. Karena itu mereka tetap meyebut komuni sbg sebuah sakramen kudus.
Nah, bagi yg mengimani bahwa itu memang Tubuh dan Darah Kristus, tentu juga harus instropeksi diri. Terkadang malah umat gak siap menyambut komuni. Terkadang jg kurang memiliki pengetahuan yg cukup. Begitu ditanya: "Lho memangnya Tubuh dan Darah Kristus harus dikorbankan setiap minggu ?" langsung pada bingung gak bisa jawab.
------------------------------------------
Saya pernah baca cerita ttg supporter bola indonesia yg nonton di stadion di malaysia. Ceritanya suporter bola malaysia ngata2in pemain indo seperti an*ing, sambil injek2 bendera merah putih berukuran kecil.
Lah ini seorang supporter indonesia langsung marah sambil ngomong "Loe ngata2in anjing, gue masih bisa terima, tapi kalo sekali lagi loe injek bendera merah putih, gue bunuh loe !!" supporter malaynya cuma bisa bengong...
Bendera merah putih itu mungkin memang cuma selembar plastik/kain, tapi tetap saja itu lambang negara indonesia. Ketika lambang itu dihormati, maka secara otomatis negaranya pun dihormati.
Jadi masalah menerima itu sebagai Tubuh atau lambang, mungkin itu hanya ajaran gereja saja.
Bukan main rule nya.
Sekali lagi, mudah2an gak ditimpukin ya....