Ul.18:10 Di antaramu janganlah didapati seorang pun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir,
18:11 seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati
Jelas sekali bahwa Tuhan melarang meminta petunjuk kepada orang mati dan itu tentunya masih berlaku hingga sekarang.
Jadi peristiwa "penampakan" tidak boleh dipergunakan sebagai pintu masuk kepada ajaran yang melawan perintah Tuhan.
Tidak ada satupun contohnya saling mendoakan dimana doa ditujukan kepada orang mati melainkan orang yang masih hiduplah yang saling mendoakan,dan mereka berdoa langsung ditujukan kepada Allah bukan minta didoakan kepada orang mati
Itu tidak melanggar perintah Allah.
ayat ulangan tidak ada hubungannya dengan minta didoakan tetapi dengan praktek meramal.....
sedangkan berhubungan dengan arwah orang kudus sudah dijelaskan dengan gamblang dengan penampakkan arwah Musa yang disaksikan oleh 3 murid Tuhan : Petrus, Yakobus dan Yohanes.
Jika 3 orang itu beranggapan berhubungan dengan arwah orang mati itu dilarang maka mereka tentu sudah memprotes hal tersebut...
cukup ...tidak juga
malah di kitab Wahyu ada juga ayat yang mempergunakan perantaraan para kudus.
Wahyu 8:4
Maka naiklah asap kemenyan bersama-sama
dengan doa orang-orang kudus itu dari tangan malaikat itu ke hadapan Allah.
Jika Allah saja tidak ribut dan protes malahan menerima doa orang2 kudus kenapa anda yang protes bilang tidak boleh...
padahal tidak ada ayat larangan minta di doakan oleh orang2 kudus yang sudah meninggal