Damai sejahtera Tuhan Jesus menyertaimu Lukas_i3.
kayaknya perbedaan 2 kelompok yang dibilang mas husada ga saya maksudkan dengan kategori jangka waktu.. emang sih yang bisa nilai iman seseorang menurut saya Tuhan saja. manusia kebanyakan cuma liat luarnya doang...
yang saya simpulkan dari yang saya baca, petobat baru perlu bimbingan dari orang yang sudah bertobat. namun dalam pertumbuhan seorang petobat baru tersebut, dia dapat memohon ampun atas dosa2 yang terkadang dia lakukan dalam masa "hidup baru"nya itu pada Tuhan secara langsung... gmana bro Husada??
Oo begitu.
Saya mencoba mengartikan bahwa Lukas_i3 mengelompokkan kekuatan dan kelemahan iman seseorang berbanding lurus dengan jangka waktu orang tersebut menjadi pengikut Kristus adalah dari sini,
jadi buat orang2/umat yang imannya sudah kuat, dapat langsung memohon pengampunan dosa kepada Tuhan, sedangkan yang masih baru dan mau menuju pada pertobatan itu sepertinya lebih baik lewat Pendeta/pastor...
Lebih tepatnya, saya menyiumpulkan begitu, ya dari yang bergaris bawah itu. Namun kalau simpulan saya salah, mohon maaf, dan silahkan koreksi.
jadi makna rohani dan praktis bagi bilik pengakuan dosa yang terdapat dalam gereja katolik itu gmana ya.. mohon pencerahan, karena saya ga tau apa maksud yang sebenarnya yang ingin disampaikan gereja katolik... makasih
Untuk jawaban pastinya, semoga kawan-kawan lain yang mendalaminya bisa memberikan jawaban. Atau, kalau Lukas_i3 bersedia, konsultasi ke pastor di seberang sekolah Lukas_i3 yang di Batu itu saja.
Sekedar berdasar renungan pribadi, makna rohani dari pengakuan dosa dalam bilik pengakuan dosa ialah, bahwa pada saat pengakuan dosa itu, umat menghadap Jesus Kristus. Kepada Jesus Kristus yang diwakili oleh imam (pastor), umat membeberkan segala kesalahan dan dosanya, dan mohon pengampunan. Setelah mendengar pengakuan itu, si imam (pastor) menggunakan kewenangannya mengampuni atau tidak mengampuni kesalahan dan dosa umat yang datang dan mengaku dosa di dalam bilik pengakuan dosa itu.
Kewenangan imam (pastor) mengampuni atau tidak mengampuni kesalahan dan dosa orang itu didasarkan pada Yih 20:22,23
Dan sesudah berkata demikian, Ia mengembusi mereka dan berkata: "Terimalah Roh Kudus. Jikalau kamu mengampuni dosa orang, dosanya diampuni, dan jikalau kamu menyatakan dosa orang tetap ada, dosanya tetap ada."Sekian dari saya. Teman lain, silahkan.
Damai, damai, damai.