Waduuh... Sebelumnya saya minta maaf ya Oda, sy lupa reply thread ini. Tempo hari waktu mau reply pas sibuk kerjaan, ntar sok ntar sok, plus jarang main ke FIK eeh malah lupa blas. Untung disundul om Han & Kung Pho. Malam ini lembur deh bayar hutang berikut bunga, plus denda
Kalo gitu kita impas aja deh ya...
kan saya juga sudah berbuat salah... salah mengira orang : MNIA saya sebut Lily di thread Yakobus....
(btw kembangnya yg tak kasih di thread sana - di balikin yaaaaa.... kan impasnya disini ... hahahaha )Jawaban2 Lily semua saya sependapat
Kitab Ayub ditulis oleh seorang penyair yg mendapat inspirasi yg melihat kekeliruan pandangan kuno yg mengatakan bahwa "Allah akan memberkati kita jika kita berkelakuan cukup baik, dan segala penderitaan yg menimpa kita merupakan hukuman yg datang dari Allah krn kita tidak hidup cukup baik"; kira2 kitab ini ditulis sekitar masa pembuangan Babel.
Mantep info-nya. Sependapat dan thanks Lil.
1. Kenapa Ayub tertimpa bencana ?
Sy rasa untuk memberi pelajaran kpd Ayub, yaitu orang yg sangat kaya yg hidupnya tanpa cela di hadapan Allah.
Sependapat.
Ayub tertimpa bencana karena hukum SebabAkibat. Hukum SebabAkibat adalah "mataPelajaran" dari Tuhan ---> Tuhan
"memberi pelajaran" bagi semua umat manusia - Hukum SebabAkibat itu sendiri tidak bersifat individu - namun individu ybs selain ngeliat secara general tapi mesti juga ngeliatnya secara personal dan belajar dari mataPelajaran tsb ... nggak mampu belajar, Minta/Mohon pencerahan kepadaNYA
.
Ketika setan menantang Allah untuk mencobai Ayub (kehilangan kekayaan, keluarga dan kesehatan), Ayub memang tetap sabar menanggung penderitaan.
yang coklat :
TENG! --- maap, sepertinya benak lily masih belon kosong dari kisah "tawar-menawar" antara Allah dengan setan tsb .... hehehe
.
Ketika ketiga sahabatnya mengatakan bahwa Ayub menderita krn kesalahan Ayub, yaitu berdosa kepada Allah; Ayub tetap menganggap dirinya tak bersalah dan malah mohon penjelasan Allah atas penderitaannya (31:35-37).
Ya... dari kisah Ayub, kita bisa menyimpulkan ungu.
Sekarang,
(1) Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.Pertanyaannya :
Apakah kesimpulan kita yang ungu "sejalan" dengan kalimat merah ?
2. Makna apa yang bisa diambil dari kisah Ayub ?
A. Jangan sombong krn di hadapan Tuhan, manusia tidak ada apa2nya, hanya debu dan abu
Terus terang saya tidak/belum menemukan kalimat yg bisa menuntun saya bhw kalimat2 Ayub mengandung kesombongan. Yang saya temukan, kalimat2 Ayub isi-nya meratap-ratap
.
Ayub nggak belajar dari peristiwa yang menimpa dia.
Ayub nggak datang dgn kerendahan dan memohon "pencerahan" pada Tuhan akan peristiwa2 yg dialaminya.
Dalam manifestasi di kehidupannya, Ayub tidak bercela tapi dia kayak robot
Either Ayub belum beriman dengan benar OR Ayub belum mengenal Allah dengan sebaikbaiknya
(saya sendiri ngerasa aneh kenapa saya bisa jadi berpengertian kayak diatas... hehehe.... )B. Penderitaan membawa manusia makin dekat kepada Tuhan dalam doa. Ketika akal sudah tidak bisa mencerna dan merasa tidak akan ada yg membantu, maka perjumpaan dengan Tuhanlah (yg dialami Ayub mungkin near death experience) yg membawa kita pada kedamaian batin, setidaknya kita bisa menerima penderitaan dengan lebih sabar.
yang bold, agak berbeda dengan pengertian odading ..
.
IMO, kalau orang selalu belajar pada "mataPelajaran" dari Tuhan tsb (
syarat ) ... baik menderita ataupun nggak menderita - baik senang maupun sedih ---> ini semua membawa manusia makin dekat dengan Tuhan.
3. Pembelajaran apa yg bisa diambil dari kisah Ayub ?
Menurut saya, kitab Ayub mengajak kita untuk berani mencari Tuhan dalam doa. Untuk membantu kita menyadari bahwa sulit untuk memberi penjelasan atas persoalan penderitaan, tetapi pasti ada jawabannya. Segala penderitaan adalah demi pengalaman Iman bahwa Allah begitu dekat dan sebaiknya kita pasrah pada penyelenggaraan Allah.
Sampai kita bisa berdoa seperti Ayub : "aku mengeluh karena aku tidak tahu, tetapi kini aku telah melihat Engkau" (42;2-6)
sependapat
.
Versi lily adalah versi panjang reply odading buat phooey atas pertanyaan no.3
Di sini kita sedang berdiskusi, yg saya tangkap seperti yg saya tulis di atas, mohon koreksinya
Saya sependapat kok ama semua jawaban lily
.... kalimat yg saya coret dikarenakan saya disini kan nggak sedang bermaksud koreksi-mengoreksi, melainkan belajar Lil ...
. Justru saya lagi
ngarepin pertanyaan/masukan apabila Lily atopun temen2 laen
mengernyitkan dahi ngeliat pengertian2 saya diatas ... hehehe
.
Makasih atas masukan2 Lily.
salam.