Kalo gitu kita impas aja deh ya...
kan saya juga sudah berbuat salah... salah mengira orang : MNIA saya sebut Lily di thread Yakobus....
(btw kembangnya yg tak kasih di thread sana - di balikin yaaaaa.... kan impasnya disini ... hahahaha )
Ehm, kelihatannya Oda ud keliru berkali2 deh, jadi bunga nya nga bs dibalikin krn blom impas
yang coklat : TENG! --- maap, sepertinya benak lily masih belon kosong dari kisah "tawar-menawar" antara Allah dengan setan tsb .... hehehe .
kalo ikutin alur cerita di Kitab Ayub memang demikian Oda, Allah menguji Ayub lewat berbagai cobaan tsb. kalau menurut Oda bagaimana?
Ya... dari kisah Ayub, kita bisa menyimpulkan ungu.
Sekarang,
(1) Ada seorang laki-laki di tanah Us bernama Ayub; orang itu saleh dan jujur; ia takut akan Allah dan menjauhi kejahatan.
Pertanyaannya :
Apakah kesimpulan kita yang ungu "sejalan" dengan kalimat merah ?
sejalan
memang Ayub taat dan saleh, tapi dia terbuai dengan kebaikan diri sendiri dan merasa bisa mengajukan tawar menawar, atau setengah mendikte Tuhan, aku ini orang saleh loh Tuhan, jadi berkatilah aku selalu. merasa diri sendiri sudah suci itu artinya tidak membutuhkan Tuhan lagi atau merasa bisa menyuruh2 Tuhan.
Terus terang saya tidak/belum menemukan kalimat yg bisa menuntun saya bhw kalimat2 Ayub mengandung kesombongan. Yang saya temukan, kalimat2 Ayub isi-nya meratap-ratap .
Ayub nggak belajar dari peristiwa yang menimpa dia.
Ayub nggak datang dgn kerendahan dan memohon "pencerahan" pada Tuhan akan peristiwa2 yg dialaminya.
Dalam manifestasi di kehidupannya, Ayub tidak bercela tapi dia kayak robot Either Ayub belum beriman dengan benar OR Ayub belum mengenal Allah dengan sebaikbaiknya
(saya sendiri ngerasa aneh kenapa saya bisa jadi berpengertian kayak diatas... hehehe.... )
ratapan2 itu menyatakan keluhan2 atau protes yg seharusnya tidak diucapkan Ayub.
bukankah di sana Ayub memuji2 diri sendiri alias menyombongkan diri sendiri?
yang bold, agak berbeda dengan pengertian odading .. .
IMO, kalau orang selalu belajar pada "mataPelajaran" dari Tuhan tsb (syarat ) ... baik menderita ataupun nggak menderita - baik senang maupun sedih ---> ini semua membawa manusia makin dekat dengan Tuhan.
doa adalah sarana manusia berkomunikasi secara spiritual dengan Tuhan.
ibaratnya bila 2 orang dalam 1 ruangan hanya bertatap2an tanpa berbicara sepatah katapun / tersenyum menyapa, maka apakah bisa 2 orang tersebut dikatakan kenal atau dekat?
lalu menurut Oda, cara belajar yg seperti apa yg membawa manusia makin dekat dengan Tuhan?
Versi lily adalah versi panjang reply odading buat phooey atas pertanyaan no.3
Saya sependapat kok ama semua jawaban lily .... kalimat yg saya coret dikarenakan saya disini kan nggak sedang bermaksud koreksi-mengoreksi, melainkan belajar Lil ... . Justru saya lagi ngarepin pertanyaan/masukan apabila Lily atopun temen2 laen mengernyitkan dahi ngeliat pengertian2 saya diatas ... hehehe .
Makasih atas masukan2 Lily.
salam.
hehee... sama2 belajar saja ya Oda, biar sama2 lulus