Kalau doa, apakah dimulai dengan, Ya Bapa, Al-Ilah.... ATAU Ya Bapa, Allah...
atau Pengakuan Iman, "Aku percaya kepada Al-Ilah, Bapa Khalik Pencipta langt dan bumi ATAU "Aku percaya kepada Allah, Bapa..."?
Apakah tidak aneh dengan penyebutan "Al-Ilah"? Apakah orang Arab terlepas dia ini Kristen atau Islam melafazkannya dengan menyebut Al-Ilah?
Bukankah kalimat in diperkenalkan oleh kelompok ABA (Asal Bukan Allah) untuk menghindari penyebutan "Allah" yang kununnya ialah tuhannya orang Islam yang adalah dewa bulan?
Bukankah ada alasan teologis dari kelompok ABA untuk menggunakan kata "Al-Ilah"?
Tidak sadarkah kita bahwa kita ini ditipuin sama mereka sehingga mulai menyamakan kata Allah dengan Al-Ilah?
Orang Arab Kristen aja ketawa melihat tingkah laku kita, hahaha...
Mksd saya bgini...
Scr etimologi kata, Allah itu artinya al-ilah alias ilah yang benar.
Nah, org Muslim mnggunakan Allah itu sbg nama sembahannya.
Jd bagi mreka gelar itu menjadi nama dari sembahannya, yaitu Allah (ilah yang benar).
Mreka sebutnya Allah dg lafal arab mjd 'awloh'.
Org Kristen mnggunakan Allah itu sbg nama gelar.
Argumen saya justru mnunjukkan bhw pnggunaan gelar Allah itu sah bagi orang Kristen, krn origin dari kata Allah adalah al-ilah.
Elohim dapat dterjemahkan sbg ilah (jamak), shg Allah dapat diterjemahkan bebas mjd elohim-yang-benar.
Jd ktika kita org Kristen mnyebut Allah, maka kita spt juga mnyebut Elohim-Yang-Benar, dan yang kita sebut adalah gelar, bukan nama.
Nama Allah kita (Bapa, Firman dan Roh) adalah YHVH, yg bagi Israel diwahyukan sbg Eheyeh Asher Eheyeh dan bagi seluruh dunia diwahyukan sbg Yeshua Ha'maschiah.
Makanya adalah miskonsepsi apabila dsebut bhw sebutan Allah itu eksklusif mrujuk pd nama ilahnya org Muslim.
Krn 'Allah' bisa brarti gelar dan bisa brarti nama.