Partai Demokrat, Menjelang Kehancuran?

[Husada]

Partai Demokrat adalah sebuah partai politik Indonesia. Partai ini didirikan pada 9 September 2001 dan disahkan pada 27 Agustus 2003. Pendirian partai ini erat kaitannya dengan niat untuk membawa Susilo Bambang Yudhoyono, yang kala itu menjadi Menteri Koordinator bidang Politik dan Keamanan di bawah Presiden Megawati, menjadi presiden. Karena hal inilah, Partai Demokrat terkait kuat dengan figur Yudhoyono.

Partai ini pertama kali mengikuti pemilihan umum pada tahun 2004 dan meraih suara sebanyak 7,45% (8.455.225) dari total suara dan mendapatkan kursi sebanyak 57 di DPR. Dengan perolehan tersebut, Partai Demokrat meraih peringkat ke 5 Pemilu Legislatif 2004. Menjelang Pemilu 2004, popularitas partai ini cukup terdongkrak dengan naiknya popularitas Yudhoyono waktu itu. Bersama PKS, partai ini menjadi the rising star pada pemilu kedua di Era Reformasi itu. Popularitas partai ini terutama berada di kota-kota besar, dan di wilayah eks-Karesidenan Madiun, tempat Yudhoyono berasal.

Berhubung terlanda oleh berbagai prahara berita-berita tentang korupsi, partai ini menurut berbagai lembaga survey memperoleh elektabilitas yang nyungsep alias melorot. Sampai-sampai Ketua Dewan Pembina-nya tidak khusyuk melakukan umroh. Bahkan waktu yang seharusnya digunakan mengurus negara harus disambikan mengurus partai ini.

Bahasa media pemberitaan beragam menggambarkan "pengebirian" kekuasaan Ketua Umumnya oleh Ketua Dewan Pembina. Nama Ketua Umum yang sering ditulis dan disebut oleh media sebagai pihak yang tersangkut pada kasus Hambalang, menyediakan ruang tembak untuk "mengebiri". Bagaimana akhir partai ini? Benarkah kata mutiara orang dulu yang bilang "Lari cepat tak jauh larinya"?

Manuver apa yang akan dimainkan dengan mundurnya Sekretaris Jenderal Partai Demokrat dari keanggotaan parlemen?

Silahkan urun pikiran, dalam damai tentunya.

[siip]

Tp kl sampe ketua umumnya tidak terbukti bersalah dan terkesan di'dzalimi, maka partai ini akan meroket popularitasnya.

[Husada]

Tp kl sampe ketua umumnya tidak terbukti bersalah dan terkesan di'dzalimi, maka partai ini akan meroket popularitasnya.

Belum tentu juga. Sebab, pada awal partai ini terbentuk, slogan mereka adalah bersih,cerdas, dan santun. Bahkan Ketua Dewan Pembinanya berjanji berada pada garda depan dalam pemberantasan korupsi. Nyatanya? Beberapa kadernya, yang nota bene menduduki posisi penting dalam organisasi, bahkab menjadi anggota DPR pula, sudah nyata oleh keputusan pengadilan yang mempunyai kekuatan tetap, dinyatakan sebagai koruptor. Bagaimana melejitnya kalau pengadilan sudah membuktikan beberapa tokohnya koruptor?

Untuk Anas pribadi, sih... mungkin saja namanya akan melejit kalau sudah terbukti bersih, cerdas, dan santun. Namun, dengan nama partai yang sudah coreng moreng, saya pikir, dia harus menjadi 'kutu loncat'. Jika tetap berada di partai yang sekarang, saya ragu. Yah... semoga saja dia bukan koruptor. Kalau terbukti keruptor, wah... monas akan menjadi gentungan Anas sesuai chalenge yang pernah dikemukakan.

[striker]

SETUJU.

PEMILU DEPAN JANGAN PADA MILIH DEMOKRAT!!!

NASDEM AJA, KAN SETIDAKNYA BELUM PERNAH KORUPSI, JADI KITA KASIH KESEMPATAN MEREKA (UTK KORUPSI..HEHEHEHE)..

[Husada]

SETUJU.

PEMILU DEPAN JANGAN PADA MILIH DEMOKRAT!!!

NASDEM AJA, KAN SETIDAKNYA BELUM PERNAH KORUPSI, JADI KITA KASIH KESEMPATAN MEREKA (UTK KORUPSI..HEHEHEHE)..

Weh... jangan ijinkan korupsi, dong.

[CLAY]

Aku GOLPUT

[RHCP]

seharusnya GOLPUT dibuat partai sendiri dan ada struktur organisasinya.....siapa tau bisa menang pemilu....tp visi dan misi partai GOLPUT apa ya....???

[Husada]

Berita harian daerahku pagi ini sudah memberitakan gejala kekutuloncatan AU. Meskipun Herry Tanoesudibjo tidak mendeklarasikan partai, melainkan hanya ormas, katanya, AU mulai 'melirik' Perindo (Persatuan Indonesia). Ngomong-ngomong, ada yang tahu tentang nama suatu partai peserta pemilu? Bolehkan nama partai peserta pemilu sama dengan bunyi sila Pancasila?

[Leonardo]

Wah Anas tersangka lengkap sudah partai Demokrat ini ...

ketua umum : Anas
Bendahara : Nazarudin
Wasekjen : Angelina Sondakh
Sekertaris dewan pembina : Andi malarangeng...

siap2 anggota kutu loncat partai Demokrat hengkang bila pemilu  depan kursinya bakal berkurang signifikan...

Btw sepertinya Anas akan melawan mantan koleganya di Partai Demokrat terutama para tokoh yang pro SBY...menarik kita tunggu apa halaman berikutnya karena seperti kata Anas ...berita Anas menjadi tersangka barulah halaman pertama 

[Phooey]

Wah Anas tersangka lengkap sudah partai Demokrat ini ...

ketua umum : Anas
Bendahara : Nazarudin
Wasekjen : Angelina Sondakh
Sekertaris dewan pembina : Andi malarangeng...

siap2 anggota kutu loncat partai Demokrat hengkang bila pemilu  depan kursinya bakal berkurang signifikan...

Btw sepertinya Anas akan melawan mantan koleganya di Partai Demokrat terutama para tokoh yang pro SBY...menarik kita tunggu apa halaman berikutnya karena seperti kata Anas ...berita Anas menjadi tersangka barulah halaman pertama 

Phooey : Sebaiknya saudara AU berkonsentrasi diproses hukumnya terlebih dahulu   ..............   

[Djo]

Sebaiknya Anas Urbaningrum, Angelina sondakh, Nazarudin, dan Andi Malarangeng bergabung saja bikin partai baru...... 

Ada yg punya usul nama partainya ?? 

[Leonardo]

Sebaiknya Anas Urbaningrum, Angelina sondakh, Nazarudin, dan Andi Malarangeng bergabung saja bikin partai baru...... 

Ada yg punya usul nama partainya ??

sepertinya masih banyak teman2 partainya yang mau mendaftar ....tinggal isi formulirnya di KPK 

[Djo]

sepertinya masih banyak teman2 partainya yang mau mendaftar ....tinggal isi formulirnya di KPK 

Lho ???  daftar partai kok ke KPK  bukan ke KPU ??

Berarti ini pasti PKI.......  Partai Koruptor Indonesia 

[sniperX]

Lho ???  daftar partai kok ke KPK  bukan ke KPU ??

Berarti ini pasti PKI.......  Partai Koruptor Indonesia 

Karena siap siap, partai calon koruptor.

 

[Husada]

Weleh, weleh, weleh.... gejala kerontokan PD ini mendapat perhatian dari presiden selaku pendirinya. Meski sedang melaksanakan umroh, beliau sempatkan mengirimkan sms yang dipandang dapat mengembalikan popularitas PD. Sikap sebaliknya dilakukan atas 'pertempuran' polisi dan TNI di Palembang. Sudah 3 hari berlalu, belum ketahuan perhatiannya. Eh, siapa tahu media massa tidak memberitakan, ya?

Duh, maafkan saya yang terlalu cepat menarik simpulan. Tapi, apa mungkin dalam membenahi masalah 'pertempuran' TNI dengan polisi di Ogan Komering Ulu dilakukan oleh presiden sebagai 'operasi senyap', tanpa memberi kabar ke media? Ah, kader PD memang aneh-aneh.