Di sinilah makanya Maria mengatakan (dalam bahasa saya): "bagaimana mungkin saya punya anak, lha wong senggol2an sama lelaki saja belum pernah?"
YA... yang di bold, begitulah kira kira maksud saya, shakes
. Tapi.....
Jelas bahwa yang dibicarakan di sini adalah konotasi seksual karena berkaitan dengan kehamilan dan kelahiran bayi.
tapi kok saya nggak nangkep bhw ungu ya ?
Jadi maksud saya begini
(harap maklum, shakes kan kayaknya juga udah tau si odading mikirnye sering komplikasi....hehehe )Ibarat suatu ilustrasi :
Mr.X makan sop.
Mr.X berkata :
sop-nya tawar !Ada yang menjawab :
garam-nya habis pak.IMO, penekanan dari si penjawab adalah : garam-nya habis.
Dengan demikian "otomatis" mr.X segera nangkep komparasi-nya :
Karena garam-nya habis, maka sop tidak dikasih garam - sehingga sop terasa tawar
.
Si penjawab
memang sengaja tidak berkata :
sop-nya tidak saya kasih garam, pak.
Dalam hal ini Alkitab ingin menegaskan bahwa Maria masih suci, belum pernah berinteraksi (seksual) dengan laki-laki lain, termasuk Yusuf tunangannya.
jadi pada statement Bunda Maria ---sesuai di jaman tsb--- (imo), penekanannya tidak sedang bermaksud berkonotasi seksual.
IMO,
Penekanan-nya adalah :
know not a man = garam-nya habis
Penekanannya bukan :
masih suci/perawan or belon pernah berhubungan seksual (union) = tidak dikasih garam.
otomatis "penangkapan" komparasinya :
Karena know not a man, maka tidak mungkin ada union - sehingga mustahil hamil.
Karena garam-nya habis, maka tidak mungkin sop dikasih garam - sehingga mustahil sop terasa asin.
Jadi menurut saya seorang ibu mengatakan hal di atas tidak janggal, karena ingin menekankan bahwa anak gadisnya adalah anak baik-baik, tidak terkontaminasi dengan pergaulan anak muda jaman sekarang.
YA... tidak janggal - apabila sang ibu ungu shakes
.
Yang saya nyatakan janggal adalah :
terasa janggal seorang ibu sedang menekankan ke lawan bicaranya bahwa anaknya (yang jelas2 belon kawin/menikah) tsb belum pernah melakukan hubungan sex dengan laki2 dengan membuat statement "anak saya belon tau laki2"
Apabila sang ibu ingin
menekankan bahwa anak gadisnya masih suci/perawan ataupun belon pernah berhubungan sex ---> janggal
.
Jadi pada case ibu ini, bagi si pendengar - otomatis menangkapnya :
Karena belon tau laki2
(know not a man), maka tidak mungkin anak gadis pernah pacaran apalagi sentuhan, pelukan, ciuman, atau cumbuan --- sehingga adalah mustahil anak gadis tidak perawan lagi
.
Maap... komplikasi ... hehehe
.
salam.