Author Topic: Ratu Surga (Regina Caeli - Gabirah).  (Read 803 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Ignas

  • FIK council
  • FIK - Senior
  • *****
  • Posts: 451
  • Reputation Power:
Ratu Surga (Regina Caeli - Gabirah).
« on: June 29, 2012, 11:31:13 AM »


Ratu Surga/ Regina Caeli adalah gelar yang diberikan kepada Maria sbg konsekuensi dari konsili ekuimenis effesus (i.e. maria sebagai Bunda Allah, Theotokos), Ratu Surga yang melekat pada maria diimani oleh orang Katolik dan Orthodox juga sebagian orang protestan.


Dasar2 kenapa maria disebut sbg Bunda Ratu :
Bangsa Israel adalah bangsa pilihan Allah yang hidup diantara bangsa2 dikawasan timur tengah kuno dan bangsa2 lain disekitarnya pada umumnya menganut sistem yang dipimpin oleh seorang raja/monarki, kemudian bangsa Israel merengek2 kepada Allah melalui Nabi Samuel supaya ada raja diantara mereka [i.e. bangsa Israel] 1 Sam 8:19-20 "Harus ada raja diantara kami supaya kami pun sama dengan bangsa - bangsa lain", Allah mengabulkan permintaan bangsa Israel utk mempunyai raja baginya supaya seperti bangsa2 lain dikawasan Timur Tengah. Tetapi harus demi kemulian-Nya dan seturut penyelenggaraan ilahi, kerajaan Israel HARUS menjadi gambaran Kerajaan Allah.

Di timur tengah kuno yang menganut sistem kerajaan yang di perintah oleh seorang raja, kebanyakan kebudayaan di sana menganut poligami; dengan demikian seorang raja banyak memiliki istri. hal ini menimbulkan masalah seperti siapa [i.e. istri yang mana] yang akan dihormati rakyat sebagai ratu? dan siapa anak dari ratu yang mana yang akan mewarisi tahta kerajaan? untuk menghindari masalah2 tsb maka kebiasaan kebudayaan di timur tengah pada jaman kuno : Perempuan yang dihormati sebagai ratu adalah ibunda raja, bukan Istri pertama atau kedua atau ketiga dari raja atau istri2 raja selanjutnya.

Sistem Kerajaan Israel mengikuti model dari negara-negara tetangga, mereka mendirikan sebuah dinasti, sebuah sistem legal dan penasehat - seorang Bunda Ratu (Gabirah). ini ditemukan dalam dinasti Daud yang anaknya [i.e. salomo] memerintah sebagai raja bersama Batsyeba - ibu kerajaan atau gebirah, hal ini dilanjutkan sampai Nehushta (Ibu raja Yoyakhin).

Gebirah lebih dari sekedar gelar; gebirah adalah suatu jabatan dengan wewenang yang nyata, hal ini dapat dilihat dari 1 Raj 2:19 "Maka, Batsyeba masuk menghadap Raja Salomo untuk bicara kepadanya atas nama Adonia. Lalu bangkitlah raja menyambutnya serta menyembah kepadanya; kemudian duduklah raja diatas tahtanya dan salomo menyuruh meletakan kursi untuk bunda ratu, lalu perempuan itu duduk disebelah kanan raja"

Ibu Kerajaan/Sang Bunda adalah sosok yang unik dalam kerajaan, bahkan raja pun sangat menghormati bunda raja dengan berdiri ketika bunda raja datang dan raja mempersilakan bunda raja duduk disebelah kanan tahta raja. Karena begitu pentingnya sosok bunda ratu maka Adonia pun memohon pengantaraan Batsyeba utk meneruskan permintaannya kepada raja Salomo (Adonia berkata, "Bicarakanlah kiranya dengan raja Solomo, sebab ia tidak akan menolak permintaanmu!" [1 Raj 2:17]), hal  ini adalah keunikan yang dimiliki oleh bunda raja dan hal ini tidak dimiliki oleh yang lain. tetapi apakah peran bunda raja mempengaruhi status raja..? tentu tidak, yang harus di ingat kekuasaan raja dan otoritas raja sama sekali tidak terancam oleh [bunda raja], karena Solomo tetaplah sang raja. Sang bunda duduk di sebelah kanan Solomo, bukan sebaliknya; dan raja menghargai permintaan sang bunda bukan karena kewajiban legal yang mengikat, tapi karena kasih seorang putra kepada bundanya.

Lalu apa kaitannya dengan Maria..?
Allah telah berjanji kepada daud bahwa dari tunasnya-lah Allah akan memulihkan kerajaan Israel yang telah lama terpecah2, Allah akan menyatukan kembali keduabelas suku bangsa israel kedalam kerajaan daud yang telah dipulihkan. Dimana Anak Allah sendiri yang akan menjadi raja atas Israel memerintah dengan gada besi, Allah akan memberikan Kunci kerajaan daud yang telah dipulihkan kepada Tunas dari daud tsb.
Tunas daud yang dijanjikan oleh Allah tidak lain dan tidak bukan adalah Yesus SANG RAJA SURGA, yang lahir dari garis keturunan daud, yang mewarisi kedagingan daud.

hal ini juga diteruskan melalui pengajaran Bapa Gereja :
St. Athanasius (296-373): “Jika Sang Anak adalah Raja, maka ibu yang melahirkan-Nya adalah layak dan sungguh pantas disebut sebagai Ratu dan yang berkuasa.”

St. Andreas dari Krete (abad ke 7)
: “Bunda-Nya yang tetap perawan yang dari rahimnya, Tuhan mengambil rupa manusia, kini dipindahkan oleh-Nya dari tempat tinggalnya di dunia menjadi Ratu umat manusia.”

maka seperti yang sudah saya sebut diatas bahwa Ratu Surga adalah konsekuensi yang harus ditanggung maria, karena maria adalah IBU SANG RAJA SURGA..

Tuhan Sertamu..
 :):)

*) Note : tulisan ini saya kembangkan dari tulisan Scott Hahn, dan sumber lainnya.
« Last Edit: June 29, 2012, 12:04:30 PM by Ignas »
Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa.

bruce

  • Guest
Re: Ratu Surga (Regina Caeli - Gabirah).
« Reply #1 on: June 29, 2012, 11:50:43 AM »
Satu yang selalu menjadi bahan perdebatan antara Katolik dan sebagian Protestan, adalah justru gelar 'Bunda Allah'.

Mereka tidak bisa menerima sebutan Maria sebagai bunda Allah, dengan anggapan bahwa Allah tidak beribu dan tidak dilahirkan.
Anehnya, mereka mengakui bahwa Jesus itu adalah Allah, dan mengakui bahwa Jesus itu dilahirkan oleh Maria.

Begitu juga sebutan Allah Putera mereka sanggah, tetapi Putera Allah mereka terima. Sementara mereka juga mengakui bahwa Jesus itu adalah Allah.


Sebutan Ratu Sorga juga selalu menjadi pertentangan oleh sebagian Protestan.
Dengan anggapan bahwa hanya Jesus sebagai Raja Sorga, maka tidak mungkin ada ratu sorga.
Mungkin mereka 'bisa menerima' kalau gelar ratu diganti menjadi 'ibu suri' ya? He he he he.

Syalom

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Ratu Surga (Regina Caeli - Gabirah).
« Reply #2 on: June 29, 2012, 11:52:46 AM »
Tuhan Sertamu..
 :):)
Dan sertamu juga. :):)

Selamat, dan terima kasih.

Tulisan Ignas sangat mencerahkan. Menambah pengetahuan Mariologi, semoga ikut menambah pemahaman mereka yang belum mudeng, bahwa menghormati Maria bukan mempromosikan Maria sebagai pesaing Tuhan Jesus Kristus.

Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers.
« Last Edit: June 29, 2012, 12:08:15 PM by Husada »
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Ignas

  • FIK council
  • FIK - Senior
  • *****
  • Posts: 451
  • Reputation Power:
Re: Ratu Surga (Regina Caeli - Gabirah).
« Reply #3 on: June 29, 2012, 12:00:39 PM »
Sebutan Ratu Sorga juga selalu menjadi pertentangan oleh sebagian Protestan.
Dengan anggapan bahwa hanya Jesus sebagai Raja Sorga, maka tidak mungkin ada ratu sorga.
Mungkin mereka 'bisa menerima' kalau gelar ratu diganti menjadi 'ibu suri' ya? He he he he.

Syalom

betul apapun istilahnya tetaplah maria adalah Gabirah..

Dan sertamu juga.

Selamat, dan terima kasih.

Tulisan Ignas sangat mencerahkan. Menambah pengetahuan Mariologi, semoga ikut menambah pemahaman mereka yang belum mudeng, bahwa menghormati Maria bukan mempromosikan Maria sebagai pesaing Tuhan Jesus Kristus.

Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers.

menulis itu ternyata memang asik apalagi kalo menjadi berkat utk org yang membacanya, semoga tulisan2 di foru ini menjadi berkat bagi si pembaca dan penulisnya..  :)))
Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa.

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Ratu Surga (Regina Caeli - Gabirah).
« Reply #4 on: June 29, 2012, 12:07:16 PM »
Satu yang selalu menjadi bahan perdebatan antara Katolik dan sebagian Protestan, adalah justru gelar 'Bunda Allah'.

Mereka tidak bisa menerima sebutan Maria sebagai bunda Allah, dengan anggapan bahwa Allah tidak beribu dan tidak dilahirkan.
Anehnya, mereka mengakui bahwa Jesus itu adalah Allah, dan mengakui bahwa Jesus itu dilahirkan oleh Maria.
Ya, memang jadi aneh.

Ketika kawan-kawan yang tergabung dalam kumpulan Pengikut Kristus yang menyatakan Pengakuan Iman Rasuli pada saat disidi (menurut pemahaman saya, sidi ini setara dengan Menyambut Komuni Pertama di Katolik), sungkan mengakui ibu kepada orang yang melahirkan. Di Pengakuan Iman Rasuli dikatakan bahwa Jesus Kristus dilahirkan oleh anak dara Maria, bukan? Nah, jika yang melahirkan itu bukan disebut ibu, atau bunda, lantas disebut apa, ya? Apakah mungkin hanya disebut sebagai yang melahirkan? Disebut yang melahirkan, juga berarti sebagai pelahir, jadi, Maria itu adalah pelahir Kristus.

Yah... memang aneh. Untung saja hanya sebagian. Dan itu menunjukkan bahwa ada pengajaran yang kurang pas dari para pengajarnya. Eh, mungkin juga pengajarnya sudah benar, tetapi penerima ajaran yang salah, ya? Ah, heran.

Damai bagi FIKers.
« Last Edit: June 29, 2012, 12:09:37 PM by Husada »
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA