Sebenernya, kalo penangkepan saya bener ... mungkin kira kira begini :
Pelarangan penggunaan kondom, hanya berlaku pada inner circle (keKatolikan). Jadi .... sso merasa dirinya Katolik ? ya jangan gunakan kondom. Sso merasa dirinya Katolik ? ya jangan melacur
.
Ada "rule", batasan2nya pada inner circle.
Dimana batasan2 ini tentu tidak akan menjadi dilema, karena masing2 batasan tidak saling bertabrakan.
Semisal saya Katolik - dan saya melacur.
Maka batasan penggunaan kondom tidak bisa di aplikasikan, karena sebenernya saya sudah kebentur oleh batasan jangan melacur
.
Jadi BUKAN
boleh melacur, asal pake kondom .
Sedangkan diluar inner circle tsb, sudah bukan lagi hal2 sakelek tentang penggunaan kondom. Bersifat general, dan bisa menjadi dinamis. Oleh karena itu penggunaan kondom diluar inner circle dibolehkan BUKAN dalam rangka kepentingan inner circle, melainkan secara general - hal2 yg sudah terjadi, masih terjadi, akan terjadi dan sulit terkendali - realitas yg
out of control di outer circle.
Bukankah Katolik juga tidak "ambil pusing" apabila outer circle mao pake kondom ato kagak APAPUN itu tujuannya ?
Please CMIIW.
salam.