Author Topic: sexual desire VS sexual pleasure ?  (Read 16414 times)

0 Members and 16 Guests are viewing this topic.

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #30 on: April 01, 2013, 04:43:10 PM »


 :think:


Saya mengasumsikan sexual pleasure = sexual desire.


 :nod:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #31 on: April 01, 2013, 04:43:52 PM »
Bila setelah menikah dan telah mempunyai anak, kemudian salah satu mengalami kemandulan, yang terpenting tidak menggunakan penghalang .... dan ini merupakan "prokreasi".
Selain bold, sepertinya "warning" lainnya adalah gak boleh tumpah diluar bagi yang laki2, phooey ... please CMIIW.

Jadi berdasarkan jawaban phooey, saya menyimpulkan bahwa jawaban dari pertanyaan saya yang buat John adalah yang point A

"open to the procreation of children"
A. Point/Fokus-nya adalah terjadinya event penetrasi.
Tidaklah mutlak intensi dari pasangan itu HARUS apa.
Terserah, entah itu HANYA sexual-desire utk mencapai sexual pleasure
entah itu keinginan HANYA ber-prokreasi (utk dapet anak)
entah pula keduanya (mencapai sexual pleasure + prokreasi).

Please di konfirmasi, phooey.

:)
salam.

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #32 on: April 01, 2013, 04:47:38 PM »
Selain bold, sepertinya "warning" lainnya adalah gak boleh tumpah diluar bagi yang laki2, phooey ... please CMIIW.

Jadi berdasarkan jawaban phooey, saya menyimpulkan bahwa jawaban dari pertanyaan saya yang buat John adalah yang point A

"open to the procreation of children"
A. Point/Fokus-nya adalah terjadinya event penetrasi.
Tidaklah mutlak intensi dari pasangan itu HARUS apa.
Terserah, entah itu HANYA sexual-desire utk mencapai sexual pleasure
entah itu keinginan HANYA ber-prokreasi (utk dapet anak)
entah pula keduanya (mencapai sexual pleasure + prokreasi).

Please di konfirmasi, phooey.

:)
salam.


Saya masih kurang pas terhadap alternatif diatas.
Semisal hanya pada prokreasi tanpa adanya sexual pleasure ..... kan sama saja berarti "pemerkosaan"

 :think:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #33 on: April 01, 2013, 04:51:23 PM »
Saya mengasumsikan sexual pleasure = sexual desire.
imo, SP (sexual pleasure) dgn SD (sexual desire) berbeda, phooey.

SD lebih ke intentsi tanpa perlu adanya perwujudan event real-nya agar tercapai SP.
Sedangkan SP adalah suatu event real dikala tercapainya rasa oenak tsb :).


Saya maksudkan "sexual pleasure" adalah persembahan total diri seseorang terhadap pasangannya.
Dan hal ini merangkum semua kegiatan sex dimana salah satunya adalah event penetrasi.
sepertinya di Katolik tidak boleh "salah satunya", phooey.

Kegiatan sex - apapun itu bentuk dan variasinya, maka dikala terjadinya klimaks (terwujudnya SP) itu HARUS terjadi disaat event penetrasi .... begitu yang saya tangkep dari warning keKatolikan, phooey. Please CMIIW.

salam.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #34 on: April 01, 2013, 04:55:15 PM »

Saya masih kurang pas terhadap alternatif diatas.
Semisal hanya pada prokreasi tanpa adanya sexual pleasure ..... kan sama saja berarti "pemerkosaan
oleh karena itu saya sempet tanya dulu ke phooey, apa definisi dari SP ?
Sekedar maen2 xxx, mandi kucing, oral, dimana kegiatan tsb tidak mencapai klimaks maka itu sudah bisa/boleh dikatakan SP ?

ataukah belon bisa dikatakan SP karena tidak ada terjadinya klimaks/ejakulasi ?

:)
salam.

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #35 on: April 01, 2013, 04:56:36 PM »
imo, SP (sexual pleasure) dgn SD (sexual desire) berbeda, phooey.

SD lebih ke intentsi tanpa perlu adanya perwujudan event real-nya agar tercapai SP.
Sedangkan SP adalah suatu event real dikala tercapainya rasa oenak tsb :).



Ok .... saya baru pahami definisi diatas.  :nod:


Quote
sepertinya di Katolik tidak boleh "salah satunya", phooey.

Kegiatan sex - apapun itu bentuk dan variasinya, maka dikala terjadinya klimaks (terwujudnya SP) itu HARUS terjadi disaat event penetrasi .... begitu yang saya tangkep dari warning keKatolikan, phooey. Please CMIIW.

salam.

Betul, karena itu saya sampaikan bahwa harus dilakukan di tempat semestinya.

Mohon maaf Bro Oda ...... mau melanjutkan tetapi sudah terkena jadwal "Teengg Goo"
Kalo enggak siap2 ntar saya terkunci didalam kantor  :swt:


Saya turun dulu ya......
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #36 on: April 01, 2013, 04:59:14 PM »
Ok .... saya baru pahami definisi diatas.  :nod:


Betul, karena itu saya sampaikan bahwa harus dilakukan di tempat semestinya.

Mohon maaf Bro Oda ...... mau melanjutkan tetapi sudah terkena jadwal "Teengg Goo"
Kalo enggak siap2 ntar saya terkunci didalam kantor  :swt:


Saya turun dulu ya......
hehehe.... oke oke phooey...
Makasih atas diskusinya dan ttdj.

:)
salam

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #37 on: April 01, 2013, 05:06:51 PM »
Betul, karena itu saya sampaikan bahwa harus dilakukan di tempat semestinya.
Dengan kata lain, jadi adalah bener kan kalo saya simpulkan bhw jawabannya ada di point A :

terserah itu intensi/keinginan/tujuannya apa :
HANYA bertujuan utk mencapai SP (dgn terjadinya klimaks), boleh
HANYA bertujuan utk mendapatkan keturunan, boleh
bertujuan keduanya, juga bisa/boleh

Asaaal,
pokok terjadinya SP (klimaks/ejakulasi) tsb di event penetrasi.

Please di konfirmasi phooey :).

salam.

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #38 on: April 01, 2013, 10:07:09 PM »
sayangnya, saya kurang banyak tau kisah2 tentang kedua orang tsb, Oom.
Jadi saya nggak gitu nangkep : kenapa si jupe, kenapa pula mantan Paus ... :)

salam.

JUPE -- main iklan di kondom (sutra)
dan Jiangkat jadi duta Kondom.

Paus BENEDIKTUS setuju pemakaian kondom

Tuhan Yesus memberkati

Han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #39 on: April 01, 2013, 10:11:32 PM »



Kekristenan sungguh sederhana
kasih
apa yang mengasihi itu baik
prokreasi tanpa prorekreasi tidak menodai siapapun
tidak melukai apapun
dan tidak mejahati pihak manapun

 :deal: :deal:
Setuju.
Selama dilakukan oleh PASUTRI.

Tuhan Yesuys memberkati

Han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #40 on: April 01, 2013, 10:25:32 PM »
Oom Han....
sebenernya disini bukan maksud saya tentang ada yang salah atopun nggak ada yang salah.

Seperti post yang buat sword :
anggap saja ada pasutri yang sungguh2 ingin sesuai dengan keKristenan (keKatolikan) --- nah berangkat dari situ, pada sikon2 tertentu ... ini akan bisa menimbulkan "dilema" bagi mereka (karena mereka ingin sungguh2 sesuai dgn keKristenan).

Begitu Oom maksud saya :).

salam.
Makanya kristen yang mana???
Kristen PL atau kristen PB??

kalau Kristen PB maka aturan aturan Torat dan kitab PL Sudah habis masa berlaknya (Lukas 16:16)
karena aturan aturan di PL simpang siur semau gue.(tokoh) dan apa apa meng atas namakan Tuhan.
(contoh soal JANGANH MEMBUNUH dan JANGAN Membuat PATUNG)

kalau soal sex juga aturannya juga kuno.
contoh :
 jangan berzinah tapi malah disuruh menikah dengan Pelacur.
 Pelayan Boleh dimakan tuannya

Than Yesus memberkati

Han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #41 on: April 02, 2013, 08:17:26 AM »
Dengan kata lain, jadi adalah bener kan kalo saya simpulkan bhw jawabannya ada di point A :

terserah itu intensi/keinginan/tujuannya apa :
HANYA bertujuan utk mencapai SP (dgn terjadinya klimaks), boleh
HANYA bertujuan utk mendapatkan keturunan, boleh
bertujuan keduanya, juga bisa/boleh

Asaaal,
pokok terjadinya SP (klimaks/ejakulasi) tsb di event penetrasi.

Please di konfirmasi phooey :).

salam.

Saya lebih cenderung menggunakan frase kalimat sebagai berikut :

Pada saat berbuat, entah direncanakan ataupun tidak direncanakan pokok terjadinya SP (klimaks/ejakulasi) tsb di event penetrasi.


 :swt:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #42 on: April 02, 2013, 11:35:43 AM »
iyah mungkin juga, John --- tapi secara makna secara tepat, itulah yang saya masih kurang nangkep.

Ijinkan saya ngajuin "kemungkinan" yah .... :)

"open to the procreation of children"

A. Point/Fokus-nya adalah terjadinya event penetrasi.
Tidaklah mutlak intensi dari pasangan itu HARUS apa.
Terserah, entah itu HANYA sexual-desire utk mencapai sexual pleasure
entah itu keinginan HANYA ber-prokreasi (utk dapet anak)
entah pula keduanya (mencapai sexual pleasure + prokreasi).

B. Point/Fokus-nya adalah intensi.
Kegiatan xxx HARUS berdasarkan intensi prokreasi TOK, otomatis kegiatan xxx tsb tentu berupa terjadinya event penetrasi.
 Dari yang di bold, maka saya simpulkan point B tidaklah mutlak (intensi) ... melainkan point A yang menjadi fokus / kemutlakan-nya (terjadi penetrasi).
 Dengan menggunakan kata "tujuan" ---> maka saya jadi "lari" lagi ke pendapat bhw ungu itu maksudnya ada di point B (intensi ... bertujuan) :)
 Taruhlah pasutri sudah punya anak setengah losin, lalu dikarenakan suatu hal - salah satu dari pasangan ini mandul permanen.

Pertanyaannya : (dgn asumsi kalimat ungu ada di point B - fokusnya di intensi)
Apakah kemandulan permanen itu memang diharuskan ajaran untuk tidak bisa/boleh diterima oleh pasangan ini sebagai kenyataan ? Sehingga mereke kekeuh setiap kali sebelum kegiatan xxx intensi mereka adalah prokreasi ?

Mohon maaf kalo saya menggunakan ilustrasi agak "kasar" sbb :
Tidakkah hal ini ibarat seorang yang buta tidak mempunyai biji mata - namun kekeuh memasang gundu sebagai gantinya sebagai perwujudan intensinya utk melihat ?

Karena saya sendiri merasa "konyol" dgn ilustrasi tsb... maka mao gak mao, saya kembali lagi ke point A ---> kalimat ungu fokusnya adalah terjadinya event penetrasi (namun jadinya kejedot lagi dgn kalimat John : "TUJUAN bersetubuh".... hehehe :)).

Bisa mohon pencerahan dari John ? ataupun temen2 lain mungkin ? :).

salam.

bro Odading,

sepertinya bro Odading bisa melihat contoh Abraham dan Sara dimana Sara sudah divonis mandul secara umur, akan tetapi mereka berdua tetap terbuka terhadap prokreasi dan Allah akhirnya mengabulkan doa mereka berdua...

salam  :)
In Omnibus Caritas

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #43 on: April 02, 2013, 01:56:04 PM »
JUPE -- main iklan di kondom (sutra)
dan Jiangkat jadi duta Kondom.

Paus BENEDIKTUS setuju pemakaian kondom

Tuhan Yesus memberkati

Han
oh... oke Oom... makasi atas penjelasannya :)

Makanya kristen yang mana???
Kristen PL atau kristen PB??
Saya nggak tau juga Kristen yang mana Oom...
Pokok maksud saya "peraturan" yang ada dari keKristenan or keKatolikan sejak lahirnya Yesus ... :)

salam.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #44 on: April 02, 2013, 02:22:10 PM »
Pada saat berbuat, entah direncanakan ataupun tidak direncanakan pokok terjadinya SP (klimaks/ejakulasi) tsb di event penetrasi.
ya begitu maksud saya phooey... yang bold itu kan bisa disimpulkan :

"open to the procreation of children"
tidak berfokus pada intensi/tujuan/rencana dlsb ... pokok SP (klimaks/orgasme/ejakulasi) terjadi di event penetrasi :).

Nah sekarang saya bisa maju sedikit.... :).

Pertanyaan selanjutnya :
SP-nya siapa ? pihak laki2 saja ? pihak perempuan saja ? tentu keduanya, kaan :).

Phooey tentu tau juga kaan... bhw klimaks pada wanita terbuka kemungkinan-nya tidak terjadi di saat event penetrasi dikala lelakinya "kelar" duluan ? (misal, kecepetan atopun yang mengalami ejakulasi dini).

DAN,
tetep terbuka kemungkinan pula,
sang istri telah mencapai SP - namun sang suami gak "kelar2" juga :).

Nah, apakah problema xxx tsb, BOLEH/BISA di "pecahkan" secara kompromi ?
Misal, setelah event penetrasi finish (terminasi), dilanjutkan dgn teknik/variasi lain agar salah satu pasangan yang belon "kelar" tsb akhirnya juga mencapai SP ?

Yang saya tau, NggakBoleh di "pecahkan" secara kompromi.

Ibarat si malakama bagi pasutri yang taat pada "aturan" ini :
Karena "sifat dasar" dari penetrasi adalah DUA yg gak terpisahkan : prokreasi DAN prorekreasi, ---dgn adanya problema xxx tsb--- maka kemungkinan cuma terpenuhi oleh salah satu dari pasangan tsb.

Kalo dilanjutin secara kompromi (agar keduanya memenuhi syarat prokreasi DAN prorekreasi) --- maka artinya mereka melanggar larangan "kelar" (mencapai SP/klimaks/orgasme) diluar penetrasi.

Bagaimana "pemecahan" dari kasus ini, phooey ?

:)
salam.