Aku menanyakan pendapat Anda, kalo ada seseorang yg diberi rahmat khusus utk menolak dosa, sehingga semua keputusan yg diambil berdasar kehendak bebasnya tidak mungkin merupakan dosa, yang mana aku samakan bahwa secara tidak langsung orang tersebut telah ditakdirkan utk selamat, contoh nyatanya adalah Theotokos, apakah menurut Anda Allah itu adil dgn ”menakdirkan” dalam kekekalan (bahkan sebelum orang itu dilahirkan) bahwa orang tersebut akan selamat.
Maksud kata adil itu menurut siapa, min?
Maksud anda dengan 'menakdirkan' dalam kekekalan itu harus diperjelas dulu, min, apa yang disebut dengan kekekalan itu.
Ada irisan antara ajaran2 katolik dengan ajaran2 gereja lain (misal orthodox, anglikan, lutheran, calvinist, pentacostal, dsb). Dan biasanya ajaran2 yg beririsan ini sekalipun berbeda masih ada titik temu ketika didiskusikan.
Tapi ada juga ajaran2 yg memang tidak ada titik temunya. Kecuali jika memang hendak diperdebatkan (which is not my intention so far in this thread), maka ketika bertemu dengan member dari denominasi jelas2 tidak beririsan dgn ajaran katolik, maka aku akan memilih utk mundur.
Nah, mengapa anda berkata seperti ini :
'karena Anda tidak mencantumkan denominasi dan tidak mengkonfirmasi bahwa Anda ini seorang katolik, maka akan memudahkan bagiku utk memutuskan tidak melanjutkan diskusi ini dengan Anda.
Aku hanya memiliki referensi ajaran2 bapa2 gereja perdana mengenai Maria diciptakan sejak dalam kandungan dgn rahmat khusus yg melindungi dari segala dosa
Jadi kalo Anda bukan katolik yg bisa menerima ajaran Gereja sebagai ajaran yg setara dgn Kitab Suci, maka aku memilih utk tidak melanjutkan diskusi ini.' ?