Siapakah nama pencipta alam semesta ?

[Ignas]

berangkat dari diskusi di dunia maya (fesbook) selain di FIK, disana banyak yang mempertentangkan nama yang maha kuasa.. dan ini yang saya mau jadikan topik utk kita diskusikan.. 

• Allah
  sebagian kecil org kristen menolak menyebut yang maha kuasa dgn Allah karena kata Allah tidak tercatat dalam Alkitab Ibrani atau Yunani, kata ini tercatat dalam Alquran..
  
  
• God
  sebagian kecil org kristen menolak menyebut yang maha kuasa dgn 'God', karena nama ini sudah digunakan oleh dewa dewi sebelum kekristenan ada
  
  
• DEBATA
  ada yang menolak terjemahan yang maha kuasa kedalam Alkitab bahasa batak dgn kata DEBATA, karena DEBATA sudah dipakai utk pemujaan dewa dewi kafir agama masyarakat batak kuno
  
  
• dll..

dari contoh diatas apakah memang yang sudah dipakai oleh kepercayaan Pagan harus tidak dipakai oleh org Kristen ?
umumnya mereka berbeda pandangan ttg nama "DEBATA" kalangan yang menentang beranggapan bahwa sebelum missionaris nomensen datang ke tanah batak nama debata sudah dipakai oleh agama purba utk menyembah dewa dewi dgn sebutan 'DEBATA'..
Kemudian

[Husada]

Menarik.

Saya belum pernah mencermati mengapa di Bahasa Batak digunakan DEBATA untuk Tuhan, dan bagaimana asal muasalnya. Namun, kalau tidak salah, dalam penggunaan kata untuk mengartikan pencipta alam semesta, Bahsa Batak menggunakan DEBATA MULA JADI NA BOLON. Jadi, kalau hanya menyebit DEBATA, itu diartikan sebagai Tuhan.

Mohon koreksi oleh yang lebih memahami.

Damai, damai, damai.

[donalbebek]

Menarik.

Saya belum pernah mencermati mengapa di Bahasa Batak digunakan DEBATA untuk Tuhan, dan bagaimana asal muasalnya. Namun, kalau tidak salah, dalam penggunaan kata untuk mengartikan pencipta alam semesta, Bahsa Batak menggunakan DEBATA MULA JADI NA BOLON. Jadi, kalau hanya menyebit DEBATA, itu diartikan sebagai Tuhan.

Mohon koreksi oleh yang lebih memahami.

Damai, damai, damai.

Apanya yang menarik?

Saya kira ini pertanyaan Konyol dalam Kekristenan?

Mengapa?

[Husada]

Apanya yang menarik?
Saya kira ini pertanyaan Konyol dalam Kekristenan?
Mengapa?

Damai sertamu kari.

"Konyol" kata kari? Kenapa? Apakah menurut kari bukan merupakan hal yang menarik, kalau ada kesamaan di sana-sini antara kekristenan dengan kebatakan? Dan saya kira, menarik untuk seseorang bukan harus menarik untuk kari.

Dan lagi, posting saya minta dikoreksi, mengapa kari meng-quote-nya dengan mengatakan konyol? Apakah kekristenan yang kari terima mengajarkan demikian? Saran saya, introspeksi batin kari.

Damai, damai, damai.

[Ignas]

Menarik.
Saya belum pernah mencermati mengapa di Bahasa Batak digunakan DEBATA untuk Tuhan, dan bagaimana asal muasalnya. Namun, kalau tidak salah, dalam penggunaan kata untuk mengartikan pencipta alam semesta, Bahsa Batak menggunakan DEBATA MULA JADI NA BOLON. Jadi, kalau hanya menyebit DEBATA, itu diartikan sebagai Tuhan.

Mohon koreksi oleh yang lebih memahami.
Damai, damai, damai.

ada sebagian orang yang keberatan nama Sang Pencipta memakai nama "DEBATA" karena konon missionaris 'Nomensen' kesulitan menterjemahkan Kurios, Theos YHWH kedalam bahasa batak sehingga beliau mengunakan kata "DEBATA" yang sudah dipakai oleh agama leluhur utk menyebut dewa dewi sebelum kekristenan masuk..

Padahal nama GOD sendiri juga sudah digunakan oleh agama leluhur sebelum Alkitab diterjemahkan kedalam bahasa inggris..
atau dalam Alkitab bahasa china juga sebutan utk Tuhan pasti sudah digunakan sebelum kekristenan masuk, atau bahasa2 lainnya..

[sniperX]

ada sebagian orang yang keberatan nama Sang Pencipta memakai nama "DEBATA" karena konon missionaris 'Nomensen' kesulitan menterjemahkan Kurios, Theos YHWH kedalam bahasa batak sehingga beliau mengunakan kata "DEBATA" yang sudah dipakai oleh agama leluhur utk menyebut dewa dewi sebelum kekristenan masuk..

Padahal nama GOD sendiri juga sudah digunakan oleh agama leluhur sebelum Alkitab diterjemahkan kedalam bahasa inggris..
atau dalam Alkitab bahasa china juga sebutan utk Tuhan pasti sudah digunakan sebelum kekristenan masuk, atau bahasa2 lainnya..

Sudah pasti memang seperti itu, om mod.

Di tanah Jawa, saat kaum misionaris mengajarkan tentang Tuhan, maka enggunakan sebutan Gusti, apa salah? Tentu tidak, karena itu adalah padanan kata saja, agar pendengar mengerti.

Dan begitu juga di China, penggunaan nama Thian sebagai pengganti untuk menyebut Tuhan, tentu bisa diterima.

Bahkan penggunaan kata Lord untuk Tuhan, dalam bahasa Inggris tentulah wajar wajar saja.

Naaaaah, yang aneh dan ngga wajar adalah kalau kemudian hari, setelah ribuan tahun berlalu, ada orang yang mengatakan Allah, Debata, Thian, Gusti, bukan sebutan untuk Tuhan. Ini pasti ada yang sok tahu dan kebablasan dalam ajarannya.

Salam

[donalbebek]

Damai sertamu kari.

"Konyol" kata kari? Kenapa? Apakah menurut kari bukan merupakan hal yang menarik, kalau ada kesamaan di sana-sini antara kekristenan dengan kebatakan? Dan saya kira, menarik untuk seseorang bukan harus menarik untuk kari.

Ini lebih konyol lagi.

1Jn 1:5 Dan inilah janji yang telah kami dengarkan dari Dia dan kami beritakan kepadamu, bahwa Tuhan adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.

2Co 6:14 Janganlah kamu menjadi pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya. Sebab kemitraan apa yang ada antara kebenaran dan kedurhakaan? Dan persekutuan apakah yang terjadi antara terang dengan gelap?


Kita bersungguh mau mencari Nama Tuhan secara benar saja tidak terlepas dari kesalahan.
Apakah Nama-Nya sungguh memang demikian atau ada sedikit kesalahan.

Apalagi ini menyamakan Nama Tuhan dengan konsep budaya manusia.

Dan lagi, posting saya minta dikoreksi, mengapa kari meng-quote-nya dengan mengatakan konyol? Apakah kekristenan yang kari terima mengajarkan demikian? Saran saya, introspeksi batin kari.

Damai, damai, damai.

Eph 3:9 Dan untuk mencerahi setiap orang, apakah itu persekutuan rahasia yang telah tersembunyi dari zaman ke zaman di dalam Tuhan yang telah menciptakan segala sesuatu melalui Yesus Kristus.


Col 1:15 Dialah gambar Tuhan yang tidak kelihatan, yang sulung dari segala ciptaan,
Col 1:16 sebab oleh Dia segala sesuatu telah diciptakan, yang ada di dalam surga dan yang ada di atas bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik takhta-takhta atau para pemegang kekuasaan, atau penguasa-penguasa atau otoritas-otoritas; segala sesuatu telah diciptakan melalui Dia dan bagi Dia.
Col 1:17 Dan Dia sendiri ada sebelum segala sesuatu, dan segala sesuatu telah terkandung di dalam Dia.

Apakah ayat di atas tidak cukup jelas:
Tuhan yang telah menciptakan segala sesuatu melalui Yesus Kristus.

Deu 6:4 Dengarkanlah hai Israel, YAHWEH, Tuhan kita, YAHWEH itu Esa.

[Husada]

Damai bagimu kari.

Ini lebih konyol lagi.

1Jn 1:5 Dan inilah janji yang telah kami dengarkan dari Dia dan kami beritakan kepadamu, bahwa Tuhan adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.

2Co 6:14 Janganlah kamu menjadi pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tidak percaya. Sebab kemitraan apa yang ada antara kebenaran dan kedurhakaan? Dan persekutuan apakah yang terjadi antara terang dengan gelap?


Kita bersungguh mau mencari Nama Tuhan secara benar saja tidak terlepas dari kesalahan.
Apakah Nama-Nya sungguh memang demikian atau ada sedikit kesalahan.

Apalagi ini menyamakan Nama Tuhan dengan konsep budaya manusia.

Eph 3:9 Dan untuk mencerahi setiap orang, apakah itu persekutuan rahasia yang telah tersembunyi dari zaman ke zaman di dalam Tuhan yang telah menciptakan segala sesuatu melalui Yesus Kristus.


Col 1:15 Dialah gambar Tuhan yang tidak kelihatan, yang sulung dari segala ciptaan,
Col 1:16 sebab oleh Dia segala sesuatu telah diciptakan, yang ada di dalam surga dan yang ada di atas bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik takhta-takhta atau para pemegang kekuasaan, atau penguasa-penguasa atau otoritas-otoritas; segala sesuatu telah diciptakan melalui Dia dan bagi Dia.
Col 1:17 Dan Dia sendiri ada sebelum segala sesuatu, dan segala sesuatu telah terkandung di dalam Dia.

Apakah ayat di atas tidak cukup jelas:
Tuhan yang telah menciptakan segala sesuatu melalui Yesus Kristus.

Deu 6:4 Dengarkanlah hai Israel, YAHWEH, Tuhan kita, YAHWEH itu Esa.

Lebih konyol lagi?  Periksa lagi pemaknaanmu kari.

Apakah maksud kari, di asal muasalnya, kata "Tuhan" terdapat di Kitab Suci paling mula-mula? Jika hasil terjemahan digunakan kata "Tuhan" kari terima, mengapa pula jika diterjemahkan ke DEBATA tidak berterima di pemahaman kari? Nats-nats yang kari kutipkan itu, berasal dari Kitab Terjemahan yang tidak dipakai oleh kebanyakan orang Indonesia, karena orang Indonesia lebih memakai Kitab Suci terjemahan Lembaga Alkitab Indonesia. Mengapa pula harus mengikuti pemahamanmu?

Saran saya masih tetap, periksa kebatinan, pemaknaan, dan pemahamanmu.

Damai bagimu.

[donalbebek]

berangkat dari diskusi di dunia maya (fesbook) selain di FIK, disana banyak yang mempertentangkan nama yang maha kuasa.. dan ini yang saya mau jadikan topik utk kita diskusikan.. 

• Allah
  sebagian kecil org kristen menolak menyebut yang maha kuasa dgn Allah karena kata Allah tidak tercatat dalam Alkitab Ibrani atau Yunani, kata ini tercatat dalam Alquran..
  
  
• God
  sebagian kecil org kristen menolak menyebut yang maha kuasa dgn 'God', karena nama ini sudah digunakan oleh dewa dewi sebelum kekristenan ada
  
  
• DEBATA
  ada yang menolak terjemahan yang maha kuasa kedalam Alkitab bahasa batak dgn kata DEBATA, karena DEBATA sudah dipakai utk pemujaan dewa dewi kafir agama masyarakat batak kuno
  
  
• dll..

dari contoh diatas apakah memang yang sudah dipakai oleh kepercayaan Pagan harus tidak dipakai oleh org Kristen ?
umumnya mereka berbeda pandangan ttg nama "DEBATA" kalangan yang menentang beranggapan bahwa sebelum missionaris nomensen datang ke tanah batak nama debata sudah dipakai oleh agama purba utk menyembah dewa dewi dgn sebutan 'DEBATA'..
Kemudian

Poin:
1. Nama Tuhan non kristen. (sesuai judul trid)
2. Sebutan untuk Tuhan dalam bahasa Indonesia. (tidak sesuai judul trid)
3. Belum jelas?
    http://artikel.sabda.org/siapakah_debata_dewata_itu

    Tidak di temukan dalam kamus:
    http://kamus.komunitas-batak.com/index.php?do=cari

[roderick]

Apalagi ini menyamakan Nama Tuhan dengan konsep budaya manusia.

Jadi apa gunanya Allah menyatakan diri kepada manusia kalau kenyataannya bahkan Nama-Nya pun tidak bisa dijangkau dengan konsep budaya manusia?

[natvanlee]

Pencipta alam semesta yah sang Firman yang bernama Yesus Kristus, kok pada bingungg ??

[donalbebek]

Jadi apa gunanya Allah Tuhan menyatakan diri kepada manusia kalau kenyataannya bahkan Nama-Nya pun tidak bisa dijangkau dengan konsep budaya manusia?

Bukankah Tuhan sudah menyatakan Nama-Nya YAHWEH,

APA LAGI YANG MESTI DIJANGKAU??

[donalbebek]

Pencipta alam semesta yah sang Firman yang bernama Yesus Kristus, kok pada bingungg ??

BETUL, dan Nama Bapa-Nya adalah YAHWEH.

Gitu aja repot...,,

[Shakespeare]

Para penulis Perjanjian Baru sendiri tidak mempertahankan nama YHWH, mereka menggantinya dengan THEOS (yang jelas berasal dari konsep dewa Yunani) dan KYRIOS.   

Bandingkan dengan penggunaan kata Elohim dalam Perjanjian Lama (bahasa Ibrani).

Dalam Alkitab Terjemahan Baru (1974) yang digunakan secara luas di tanah air, baik oleh umat Katolik maupun Protestan, kata “Allah” merupakan padanan ’ELOHIM, ’ELOAH  dan ’EL dalam Alkitab Ibrani:

Kej 1:1 “Pada mulanya Allah (’ELOHIM) menciptakan langit dan bumi”.
Ul 32:17 “Mereka mempersembahkan kurban kepada roh-roh jahat yang bukan Allah (’ELOAH).
Mzm 22:2 “Allahku (EL), Allahku, mengapa Engkau meninggalkan aku?”
Dari segi bahasa, tidak dapat dipungkiri, kata ’ELOHIM, ’ELOAH  dan ’EL berkaitan dengan akar kata ’L, dewa yang disembah dalam dunia Semit kuno. EL, ILU atau ILAH adalah bentuk-bentuk serumpun  yang umum digunakan untuk dewa tertinggi. Umat Israel kuno ternyata memakai istilah yang digunakan oleh bangsa-bangsa sekitarnya. Apakah hal itu berarti bahwa mereka penganut politeisme? Tentu saja, tidak! Umat Israel kuno memahami kata-kata itu secara baru. Yang mereka sembah adalah satu-satunya Pencipta langit dan bumi. Proses seperti inilah yang masih terus bergulir ketika firman Tuhan mencapai berbagai bangsa dan budaya di seluruh dunia.

[sniperX]

Para penulis Perjanjian Baru sendiri tidak mempertahankan nama YHWH, mereka menggantinya dengan THEOS (yang jelas berasal dari konsep dewa Yunani) dan KYRIOS.   

Bandingkan dengan penggunaan kata Elohim dalam Perjanjian Lama (bahasa Ibrani).

Banyak yang tidak tahu kalau naskah asli Perjanjian Baru ditulis dalam bahasa Yunani, opa Mod.
Dikiranya karena para rasul itu Yahudi, naskah aslinya ditulis dalam bahasa Ibrani.
Beda dengan naskah Perjanjian Lama yang memang ditulis dalam bahasa Ibrani.

Begitulah opa.