@Oda,
Tuhan pernah mnampakkan diri kpd Paulus shg mbutakan matanya.
Mujizatkah itu?
Iya.
Apakah Paulus 'mau'?
Ngga.
Jd, Tuhan BISA melakukan mujizat kpd manusia yg tidak percaya.
Sekarang saya jadi bertanya-tanya .... dari yang saya bold itu --- adakah bersangkut-paut dengan kehendakNYA, siip ?Tp dlm konteks NAZARET] itu, ----> saya sengaja bold krn Oda punya tendensi mlebar kmana-mana.
Tuhan TIDAK BISA melakukan mujizat di kota itu.
juga saya jadi bertanya-tanya .... dari yang saya bold pada quote diatas --- adakah bersangkut-paut dengan kehendakNYA, siip ?Mngapa Ia tidak bisa mlakukannya di Nazaret? ------> iya kamu taulah knp saya bold ya
Krn di Nazaret, Ia menetapkan bhw mujizat hanya akan Ia lakukan bagi mreka yg percaya dan meminta kepadaNya. -----> idem
Skali lagi Oda, kl bahas soal Nazaret, ya Nazaret saja.
Saya bertanya-tanya :
entah itu di Nazaret, timbuktu atopun depok ....
bisa/tidak-bisanya Tuhan itu, adakah bersangkutpaut dengan kehendakNYA ? Pada ayat yg lagi di bahas, saya terus terang tidak mau mengambil pengertian yang "aneh/janggal"... dimana secara pengertian logikal kata BISA = able dan kata TidakBISA -= unable.
odading bisa berenang = ya odading kalo nyebur kolamrenang 2 mtr, nggak kelelep.
odading tidakbisa renang = ya odading akan kelelep kalo nyebur kolamrenang 2 meter.
Tapi subjeknya disini adalah Tuhan.
Oleh karena itu, "Tuhan BISA" dan Tuhan "TidakBISA" - kesimpulan/interpretasi-nya saya bedakan dari ilustrasi berenang tsb ... yakni dengan berpengertian bhw itu berdasarkan mao/tidakmaonya Tuhan (kehendakNYA).
Soalnya (IMO) dimanapun, ke orang yang kayak gimanapun, Tuhan tentu pasti BISA.
Nah dikala muncul kalimat "Tuhan TidakBISA" ... yakni pada ayatnya : Tuhan TidakBisa perform miracle di suatu tempat yang orang2nya tidak percaya ---> maka
mungkin siip bisa tolong jelaskan ke saya : KENAPA Tuhan TidakBISA perform miracle di Nazaret yang orang2nya tidak percaya ?saya sudah mempunyai pendapat saya sendiri, yakni ngerujuk ke pengertian bhw hal ini bersangkutpaut dengan kehendakNYA ---> dengan demikian pengertian dari kalimat "Tuhan TidakBISA" itu = Tuhan tetep BISA - tapi Dia tidak mao, Dia tidak berkehendak
.
Dan saya sempet "melebar" ke freewill ... yang (mungkin) memang
Tuhan tidak mao "mengganggu" freewill manusia
(dimana Dia sudah memberitakan Firman/hukumNYA) ... namun apapun itu juga, cikalbakalnya (imo) adalah mao/tidakmao-nya Dia (kehendakNYA).
Tetapi sepertinya pendapat saya itu tidak tepat menurut siip dikarenakan NAZARET.
Nah...
jadi kayak begimana mestinya mengertikan kalimat "Tuhan TidakBISA" di Nazaret yang orang2nya tidak percaya tsb, siip ?Tuhan menjadi "lumpuh"
unable - dari bisa menjadi tidak bisa dikarenakan kejadiannya di Nazaret dan orang2 tidak percaya ? Ibarat odading bisa berenang di kolamrenang lalu menjadi tidakbisa berenang karena di laut ?
atau bagaimana donk ?
.
Tuhan tidak bisa dikotak-kotakkan.
Justru dengan berpendapat "Tuhan TIdakBISA" di Nazaret yg orang2nya tidak percaya - sementara "Tuhan BISA" ditempat lain ... bukankah itu yang malah mengkotak-kotak-kan ?
Sekali lagi,
pengertian saya sih terus terang berpendapat itu bersangkutpaut dgn kehendakNYA
.
Jd disitu ada predestinasi, bukan freewill.
Tp ada jg kasus-kasus freewill, bukan predestinasi.
Mngapa Arminian dan Calvin bbeda pendapat hingga saat ini?
Krn masing-masing brusaha mmutlakkan doktrinnya utk semua kejadian di Alkitab, pdhl tidak harus dmikian.
Ada kasus yg pas utk konteks Calvin, ada kasus yg pas utk konteks Arminian.
iyah, saya minta maaf karena udah "lari" kemana-mana ... ini nanti kalo ada sempet tak bikin threadnya aja deh sendiri ... hehehe
.
Saya nantikan jawaban siip atas pertanyaan ijo
Makasih siip atas masukan2nya.
salam.