Setuju, bro.
Cuma, karena ada pendapat, yang tentunya keliru, jika ada pertanyaan, yang lebih berupa pernyataan (klaim sepihak), tidak ditanggapi, maka seolah klaim itu adalah benar.
Maka, karena ada klaim sepihak, cukup kurang ajar pula, maka klaim itu harus dipatahkan, dengan keras pula.
NAmun, seringnya usaha untuk "mematahkan" malah jadi bagaikan menyiram api dengan bensin sehingga hasilnya malah betraying the purpose. Dan, sepertinya itu yang telah terjadi di sini.
IMO hal tsb dapat dihindari. Katakan saja kepada si penyerang "Anda mengatakan bahwa saya salah dan berusaha meyakinkan saya bahwa saya salah. Tapi, dari semua yg Anda katakan itu, hanya ada satu saja yang saya mengerti: bahwa Anda sedang menyakiti hati saya, Anda sedang menginjak-injak apa yang berharga bagi saya. Kalau sudah begitu, apakah menurut Anda saya musti percaya pada perkataan Anda? Apakah saya masih salah bila saya meninggalkan Anda dan menganggap kosong semua perkataan Anda?"
Seperti kata pepatah "action speaks louder than words". Ya nggak?
Itulah yang terjadi, dan jangan salah, banyak member forum diskusi yang memang mencari cari masalah, agar bisa melontarkan caci maki serta umpatan, mungkin sekedar menjadi katup pelepas rasa rendah dirinya di dunia nyata. Di dunia nyata adalah pribadi yang lemah dan mudah ditekan, maka menampilkan diri seolah sebagai pihak yang berani membusungkan dada 'mengoreksi' ajaran pihak lain. Waraskah ? Jujur saja saya ragukan.
Saya rasa apa yg dikatakan bro salt di atas juga bisa dikatakan bro soli atau bro OSAS.
Saya harap kedua belah pihak merenungkan pertanyaan berikut: Apakah seperti itu hasil dari sebuah "tegoran" yg Kristen? Apakah seperti itu hasil dari sebuah apologetika yang Kristen?
"
Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab (apologia) kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu,
tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, dan dengan hati nurani yang murni, supaya mereka, yang memfitnah kamu
karena hidupmu yang saleh dalam Kristus, menjadi malu karena fitnahan mereka itu.
Mohon maaf bila ini terdengar kasar: saya rasa caci maki dan umpatan bukan cara apologetika yg mengkuduskan Kristus, bukan tanda hati nurani yang murni, dan tidak menunjukan kesalehan dalam Kristus.
Tolong, jangan kesal dulu sama saya. Cara menegor atau berapologetika yg Kristen itu real kok dan bukan sesuatu yang tidak mungkin dilakukan. Menegor dan cara berapologetika yg Kristen dapat dilakukan di mana saja, baik secara online (internet) maupun offline (kehidupan sehari-hari.
Salam