O begitu.
Apakah ada semacam buku kumpulan interpretasi2 resmi tsb? Dan, untuk yang Tradisi lisan, apakah ada wacana untuk menuliskannya ke dalam suatu teks atau dokumen? (karena sekarang sudah jaman digital, dokumentasi bisa saja dalam bentuk data digital.)
Salam
mas budi,
ikutan ya...
kalao dalam pendapat saya...
Kitab Suci sebagai PANDUAN HIDUP harus ditempatkan secara PROPORSIONAL dan TIDAK SAMA dengan Undang-Undang yg mengatur warga negara.
sehingga kalau semua-nya mau dibuat tertulis, dengan tujuan agar memastikan bahwa yang boleh itu hanya yg tertulis (baik Kitab Suci maupun tulisan lainnya),
sehingga bisa dipastikan juga bhw yang tidak tertulis itu PASTI TIDAK BOLEH...
maka, imho...
kita telah MENGKHIANATI dan MEMBUANG MENTAH-MENTAH KARUNIA Tuhan yg ISTIMEWA yg hanya diberikan kepada Homo Sapiens --> yaitu AKAL BUDI..
sehingga dengan hanya bermodal-kan Algoritma sederhana:
IF tertulis THEN true, ELSE false
maka Manusia telah MERENDAHKAN DIRI-nya menjadi sebuah KOMPUTER / ROBOT yang telah terprogram dengan IF THEN itu tadi...
yang arti-nya men-deaktiifasi salah satu karunia utama yg membedakan kita dgn hewan (yaitu Akal Budi itu tadi)
dengan telah di-Shut Down nya akal budi
--> maka bukankah semakin mendekat-kan kita kepada HEWAN yang seharus-nya menjadi tanggung-jawab Manusia untuk memelihara-nya (dan untuk melaksanakan tugas itu, Tuhan telah mengkaruniakan akal budi itu tadi?)
demikian pendapat saya mas..
Sehingga memang amat sulit untuk bisa menerapkan Filsafat Sola Scriptura secara Konsisten..
karena, memang hasil-nya akan terjadi proses Pe-Robot-an atau Peng-Hewan-an manusia mas...
Dan Akhirnya, spt pernah saya tulis dulu, imho, Sola Scriptura was Acceptable dan Understandable sebagai suatu Konsep yang mendasari Gerakan Revolusi Sosial / Perlawanan atas Korupsi dan Kesewenang-wenangan banyak oknum gereja pada 500 tahun YANG LALU itu..
Yg artinya pula.. 500 tahun KEMUDIAN --> bila ingin diterapkan --> maka jelas PERLU ada RE-DEFINISI dan AJDUSTMENT atas Filsafat tersebut, karena landscape geopolitik dan kultural-nya sudah amat berbeda.
Misalnya:
- bbrp pendapat dari sebagian rekan protestantism, yang sudah memperluas definisi Sola Scriptura, tidak hanya sekedar IF-THEN tsb, tapi sudah mencakup ke Hal-Hal NON-SCRIPTED yang AS LONG AS masih bisa nyambung ke SCRIPT-nya..
- imho, kita perlu meng-apresiasi, bahwa itu adalah suatu bentuk adjsutment dan pembaharuan yang mengikuti tuntutan jaman dan kondisi masyarakat yg sudah berbeda..
demikian Imho mas...