Ini aneh lagi.
Ada orang yang mengakui, mengimani bahwa Tuhan yang dikenal di Perjanjian Lama adalah Roh, tetapi dipercaya pula sebagai memiliki tangan yang bersifat fisik untuk menuliskan kalimat. Seharusnya, dengan mencermati bahwa Perjanjian Lama yang belum mengenal ragawi Tuhan Jesus Kristus, tidak pantas ada orang mengaku sebagai pengikut Kristus tetapi lebih memperhatikan Perjanjian Lama daripada Perjanjian Baru. Hanya orang Yahudi saja yang pantas lebih memperhatikan Perjanjian Lama, sebab Perjanjian Lama memang hanya untuk orang Yahudi. Pun kalau ada orang Non Yahudi termasuk didalamnya, itu karena orang itu hidup bersama orang Yahudi.
Sementara Tuhan yang di Perjanjian Baru, jelas dikisahkan makan, tidur, berdarah, menangis, dll, dll, wajar kalau menulis di tanah. Tidak dikisahkan pernah menulis kitab. Rasul yang sempat hidup satu masa dengan Jesus Kristus mengatakan , "Terimalah ajaran kami, baik yang tertulis maupun yang lisan", malah dipandang sudah kadaluwarsa. Heran. Sungguh-sungguh mengherankan.