Damai bagimu, Bud.
Saya setuju dng jalan pikir bro Husada di atas!
IMO, pembaca Alkitab memiliki otoritas yg lebih tinggi daripada Alkitab. Pembaca lah yg menentukan makna Alkitab. Alkitab sendiri hanya sebuah teks, sebuah medium dalam sebuah event komunikasi (di mana Allah dan umatNYa sebagai partisipan).
Namun, pembacaan Alkitab adalah sebuah pembacaan yang unik. Berbeda dng pembacaan teks pada umumnya, dalam pembacaan Alkitab, memiliki otoritas yg lebih tinggi malah berarti memiliki faktor "ketidakpastian makna" (indeterminacy of meaning) yg lebih tinggi. Oleh sebab itu, dalam pembacaan Alkitab, bukan teksnya yg sedang 'dibedah' pembaca, melainkan pembaca lah yg sedang 'dibedah' teks. Dalam pembacaan Alkitab, yg 'diungkap' bukan alkitabnya, melainkan pembacanya.
Just my two cents....
SAlam
Bud, yang saya garis bawahi di
posting-anmu itu, bukan identik seperti itu yang saya maksudkan.
Jika dikatakan seperti itu, bahwa
pembaca Alkitab memiliki otoritas yg lebih tinggi daripada Alkitab, itu adalah untuk pembaca kelompok, ato organisasi tertentu, ato kumpulan yang memegang otoritas. Bila pembacanya adalah perorangan bersendirian, menurut pemahaman saya, individu itu tidak memiliki otoritas apa-apa untuk menafsirkan suatu ayat tertentu dan menyebarkannya kepada orang lain dengan menggunakan
"Tafsir dari ayat ini, harus begini ...". Artinya, tiap individu pembaca
Scriptura bebas mengartikan bagaimana ayat-ayat yang dibacanya, untuk dirinya sendiri, dan tidak untuk disebarkan kepada orang lain. Bila pengertian yang ditariknya berbeda dari pengertian yang ditarik oleh individu lain, maka yang menjadi acuan adalah
pengertian yang diartikan oleh pemegang otoritas, yaitu mereka yang menerima tongkat estafet
hak mengajar.
Yang saya maksudkan ialah: Antara
Scriptura dengan
pihak yang menetapkan Scriptura itu sebagai Scrptura yang berterima umum, yang lebih tinggi adalah pihak yang menentukan
Scriptura sebagai landasan resmi dan utama. Bukan
Scriptura itu sendiri. Dengan demikian, bila ada orang yang mengartikan bahwa
Scriptura adalah pemegang otoritas atau stadar tertinggi dalam hidup dan kehidupan pengikut Kristus, menurut pemahaman saya, itu
TIDAK TEPAT, sebab, masih ada pihak yang memegang otoritas atau standar yang lebih tinggi, yaitu
pihak yang menentukan Scriptura itu sebagai landasan resmi dan utama.Damai, damai, damai.