Author Topic: Sola Scriptura lagi  (Read 91456 times)

0 Members and 5 Guests are viewing this topic.

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1125 on: August 11, 2013, 08:45:20 PM »
Ikutan lagi ya, bro.

Saya koq cenderung melihat sejarah tidak semudah itu untuk dibuat sesuai keinginan kita, bro.
Betul ada yang berkata bahwa 'sejarah ditulis oleh pemenang'. Kita memuji 'penakluk' sebagai 'pemersatu' sementara tentu akan berbeda kalau kalah. Sebutlah Nazi, Jepang, Majapahit, Romawi, Gengish Kahn. Dan lain lain, kita bisa banyak melihat contohnya.

Tetapi fakta bahwa suatu daerah di Nusantara ini dipersatukan ataupun dikuasai, tetaplah tidak berubah, dan tercatat dalam sejarah.

Kembali kepada sejarah Kristen, siapapun yang menulisnya, fakta sejarah bahwa sebelum Jesus tidak ada Kekristenan seharusnya adalah benar, bukankah begitu?
Fakta selanjutnya, bahwa penerus Jesus, yang adalah para rasul adalah pihak yang mengajarkan Kekristenan, apakah ada yang membantah?

Bahwa Alkitab disusun dan ditulis manusia, seharusnya juga merupakan fakta sejarah, bukankah begitu, bro?

Dan seterusnya....

Tentu saja masa lalu itu ada. Ada pula hal-hal yg terjadi di masa lalu. Ada pula artefak-artefak peninggalan masa lalu yg kemudian diperlakukan sebagai suatu teks ttg suatu event di masa lalu.

Tapi, masalahnya adalah kita selalu ingin menkonstruksi semacam narasi atau eksposisi ttg hal-hal yg terjadi di masa lalu itu. Hasil dari konstruksi ini kemudian kita sebut sejarah. Nah, konstruksi itulah yg IMO tidak bersifat "obyektif".

IMO, mendasarkan keyakinan pada sesuatu yg memang sifatnya tidak mendasar (tidak obyektif) bisa menghasilkan dampak-dampak negatif. Contohnya seperti yg saya sebut di atas: passion untuk menjadi serupa dng jemaat mula-mula.

Salam

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1126 on: August 11, 2013, 09:00:11 PM »
Quote
Tentu saja masa lalu itu ada. Ada pula hal-hal yg terjadi di masa lalu. Ada pula artefak-artefak peninggalan masa lalu yg kemudian diperlakukan sebagai suatu teks ttg suatu event di masa lalu.

Nah inilah yang saya katakan adalah bukti sejarah.

Quote
Tapi, masalahnya adalah kita selalu ingin menkonstruksi semacam narasi atau eksposisi ttg hal-hal yg terjadi di masa lalu itu. Hasil dari konstruksi ini kemudian kita sebut sejarah. Nah, konstruksi itulah yg IMO tidak bersifat "obyektif".

Contoh kasus. Kita semua percaya bahwa Jesus disalibkan di bukit Calvary atau Golgotha. Kemudian dimakamkan di kubur milik Yusuf Arimatea. Nah dimanakah kubur itu berada? Apakah di tempat dimana Gereja Holy Sepulchre berada seperti yang sudah berabad abad dipercaya?
Ataukah di lokasi yang baru ditemukan di abad 19 di Garden Tomb?
Itulah penafsiran sejarah.

Quote
IMO, mendasarkan keyakinan pada sesuatu yg memang sifatnya tidak mendasar (tidak obyektif) bisa menghasilkan dampak-dampak negatif. Contohnya seperti yg saya sebut di atas: passion untuk menjadi serupa dng jemaat mula-mula.

Itulah yang saya katakan, bahwa bukti sejarah nyata ada, tetapi bisa ditafsirkan sesuai kepentingan masing masing. Yang benar yang mana? Tergantung, tetapi semakin dekat waktu terjadinya suatu peristiwa, seharusnya semakin tepat, terlebih lagi jika saat itu tidak ada kepentingan untuk melakukan suatu claim tertentu.

Syalom

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1127 on: August 11, 2013, 09:21:40 PM »
mas budi.. jangan merasa "dokroyok" ya.. kita semua bertukar pikiran dan diskusi..
wibawa gereja yang dimaksudkan dalam kontek ini adalah... bahwa yang menyatakan tulisan a, b, c dan d sebagai Firman Tuhan adalah Gereja.. otoritas Gereja.. mekanisme teknisnya dengan cara kanonisasi... Gereja dengan segala rahmat dan daya upayanya memilah dan menyatakan kitab tertentu sebagai Sabda Allah dan kitab lainnya sebagai bukan sabda Allah. hasil kanon itu ditetapkan dengan otoritas.. dan kita hanya bisa menerima.. kita, saya dan anda.. sama sekali tidak punya kompetensi mengkanon atau menyatakan seperti apa yang dilakukan Gereja sekitar abad 4 yang lalu.. jika anda meyakini bahwa KS kita jatuh dari langit seperti saudara kita.. itu lain soal.. anda tidak perlu lagi wibawa gereja.. :)

Oh begitu maksudnya. Hehehe... soalnya saya nggak biasa memahami kata "wibawa" dalam artian seperti itu. :swt:

Saya jadi menyelidiki bagaimana saya memandang Alkitab. Dan begini hasilnya:

Orang Islam mengakui bahwa Alquran adalah firman Allah, dan saya tidak mengakuinya. Orang Kristen mengakui bahwa Alkitab PL dan PB adalah firman Allah, dan orang Islam tidak mengakuinya. Jadi, IMO, yg berwibawa adalah yg mengakui, yaitu si individu pembaca. Bagi si pembaca, fakta bahwa Gereja mengkanonkan Alkitab hanya sebagai referensi/catatan kaki saja, yg mungkin dianggap penting, mungkin dianggap tidak penting (terserah si pembaca). Ketika Alkitab itu di publish ke masyarakat, maka ia menjadi "bukan milik siapa-siapa" atau "milik siapapun juga". Ia menjadi teks.

Bagi saya, Alkitab menjadi teks fiman Allah. Bagi orang lain, Alkitab menjadi teks, misalnya, sastra. Dan lain lagi bagi orang yg lain dst dst.

Demikian pemahaman pribadi saya atas status Alkitab.

Quote
Allah itu memang besar.. maksudnya tidak terselami... bagaimanakah kita bsa yakin hanya dengan tulisan maksud Allah telah sempurna kita terima dan pahami?

Roma 11:33   O, alangkah dalamnya kekayaan, hikmat dan pengetahuan Allah! Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami jalan-jalan-Nya!

saya ambil contoh sederhana saja... ilmu kedokteran misalnya.. dapatkah ia menjelaskan hanya dengan tulisan saja? dapatkah seseorang menjadi ahli bedah hanya dengan membaca buku bedah?

ada banyak hal didunia ini yang tidak bisa diungkapkan dengan kata2.. keterbatasan kalimat dan kata mempunyai ruang untuk miss interpretasi. oleh karenanya perlu tools yang lain, yaitu penjelas dan saksi-saksi.. untuk memastikan ke otentikan cerita dan maksud yang ingin disampaikan.

jika anda anggap kebenaran itu simple, itu tidak salah.. karena memang dari lahir anda sudah menerima hal yang sudah disarikan, anda menerima barang jadinya.. misalnya saja tentang Yesus adalah Tuhan, dan tentang ajarannya yang bertumpu pada kasih.. hal yang simpel itu kita dan semua kristen mungkin sama.. tapi nyatanya, dalam kekristenan ada banyak beda pendapat tentang ajaran2 kristus yang lain.. banyak beda pendapat tentang sabda Allah.. itu bukti bahwa in itidak simple.. atau setidaknya di kalangan kekristenan, sabda Allah itu tidak simple.. satu bukti lagi bahwa untuk jadi Pendeta kita perlu sekolah Alkitab, untuk mempelajari Alkitab kita perlu literatur2 kuno yang rumit..

memang sebagai umat, kita terbiasa terima jadinya.. terima pokok2 iman yang sudah melalui serangkaian pemikiran yang rumit, tersimpulkan, dan disampaikan pada kita.. namun jika kita terbentur pada sebuah perbedaan, dan kita tertarik untuk mengetahui mana yang benar antara pendapat yang berbeda, disitulah kita melakukan sebuah kegiatan yang kita sebut.. pendalaman Kitab Suci. dengan pendalaman Kitab Suci, salah satu efek positifnya adalah, bahwa kita semakin takjub akan kebesaran Tuhan.. sungguh dibalik kata2 simple yang biasa kita dengar di Alkitab menyimpan sebuah nilai kebijaksanaan dan keagungan yang luar biasa. setidaknya itu pengalaman saya.. namun begitu yang lebih penting dari semuanya adalah; menjalankan sabda2 Tuhan.

berbahagialah orang yang mendengarkan sabda Tuhan, dan tekun melaksanakannya.

Amin. :D Saya setuju dng bro onde.

Dan, IMO, semua itu tidak akan pernah terjadi atau tersampaikan tanpa kata-kata. Terus terang, saya tergoda untuk bilang "kata-kata/bahasa adalah elemen Allah."

Allah itu adalah Allah yg berfirman --> language. Saya pernah baca tulisan seorang sastrawan jerman dari abad 19 yg menulis “I fear we are not getting rid of God because we still believe in grammar.” Dan IMO itu tepat sekali. Saya juga pernah baca tulisan seorang Yahudi yg bilang bahwa segala sesuatu diciptakan Allah dng cara berfirman. Ujung-ujungnya, saya berkesimpulan bahwa Kebenaran pasti selalu terungkap oleh bahasa.

Apa yg terjadi di antara pribadi-pribadi Allah Tritunggal, yakni yang membuat mereka tunggal, adalah komunikasi yg kekal dan benar --> bahasa.

Kebenaran itu simple karena ia adalah sebuah bahasa. Tapi, juga nggak simple karena ia adalah sebuah komunikasi.


Salam








Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1128 on: August 11, 2013, 09:32:43 PM »
Itulah yang saya katakan, bahwa bukti sejarah nyata ada, tetapi bisa ditafsirkan sesuai kepentingan masing masing. Yang benar yang mana? Tergantung, tetapi semakin dekat waktu terjadinya suatu peristiwa, seharusnya semakin tepat, terlebih lagi jika saat itu tidak ada kepentingan untuk melakukan suatu claim tertentu.

Syalom

Ya, saya pikir juga begitu, bro. Hanya saja unsur "tidak ada kepentingan", IMO, sulit diwujudkan. Demikian juga unsur "semakin tepat". Sebab kita masih bisa bertanya, "Tepat dng apa?"

Salam

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1129 on: August 12, 2013, 03:15:55 AM »
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian.

Terkait dengan judul trit, saya menilai, semua partisipan sudah sepakat bahwa dinamika kehidupan Gereja tidak mungkin dengan Sola Scriptura yang dialihbahasakan menjadi "Hanya Yang Tertulis" itu. Sebab, adalah fakta bahwa tidak satu kumpulan pengikut Kristuspun yang dinamis berdasarkan kepada "Hanya Yang Tertulis". Selain karena terdapat di "Yang tertulis" (Alkitab), bahwa "Yang Tidak Tertulis"pun berperan mendinamisir kumpulan pengikut Kristus tersebut. Di Alkitab jelas tertulis bahwa Para Rasul mengajar baik secara lisan maupun secara tertulis.

Ada masalah lain. Benak saya bertanya-tanya ketika seorang partisipan mengajukan 1 Yoh 2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia, dan menekankan yang bergaris bawah dan tebal itu sebagai landasannya mengabaikan atau mencueki ajaran para rasul (pemegang [/i]magisterium[/i]=kewenangan mengajar). Dengan frasa yang bergaris bawah dan tebal itu, partisipan itu menyimpulkan bahwa hanya dengan menghafal Alkitab, pasti dibimbing Roh Kudus memahami Scriptura (Yang Tertulis), tidak memerlukan ajaran para rasul.

Sementara itu, pada Mat 28:20, Tuhan Jesus Kristus memerintahkan muridNya dengan bilang, "Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Menurut pemahaman saya, yang bergaris bawah dan tebal itu adalah perintah Tuhan Jesus Kristus kepada muridNya, agar para rasul mengajar.

Masalah yang saya maksudkan itu ialah, pada Scriptura ada perintah Tuhan Jesus Kristus kepada para rasul untuk mengajar, sementara pada Scriptura itu pula ada frasa yang dimaknai sebagai pelarangan menerima ajaran dari orang lain (termasuk para rasul?). Kawan-kawan sekalian, adakah yang berkenan menjembatani kedua pemahaman ini?

Damai, damai, damai.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1130 on: August 12, 2013, 07:59:03 AM »
Oh begitu maksudnya. Hehehe... soalnya saya nggak biasa memahami kata "wibawa" dalam artian seperti itu. :swt:

Saya jadi menyelidiki bagaimana saya memandang Alkitab. Dan begini hasilnya:

Orang Islam mengakui bahwa Alquran adalah firman Allah, dan saya tidak mengakuinya. Orang Kristen mengakui bahwa Alkitab PL dan PB adalah firman Allah, dan orang Islam tidak mengakuinya. Jadi, IMO, yg berwibawa adalah yg mengakui, yaitu si individu pembaca. Bagi si pembaca, fakta bahwa Gereja mengkanonkan Alkitab hanya sebagai referensi/catatan kaki saja, yg mungkin dianggap penting, mungkin dianggap tidak penting (terserah si pembaca). Ketika Alkitab itu di publish ke masyarakat, maka ia menjadi "bukan milik siapa-siapa" atau "milik siapapun juga". Ia menjadi teks.

Bagi saya, Alkitab menjadi teks fiman Allah. Bagi orang lain, Alkitab menjadi teks, misalnya, sastra. Dan lain lagi bagi orang yg lain dst dst.

Demikian pemahaman pribadi saya atas status Alkitab.
OK bro... tapi saya lebih menyebutnya kepada "iman" apakah anda beriman kristen? otomatis jika beriman kristen, kitab anda yg anda yakini sebagai sabda Allah adalah Alkitab.
jika anda beriman bukan kristen, misal beriman islam, maka kitab yang anda percaya sebagai Firman Allah adalah Alquran.

ya, tentu saja maksud yang saya tuju terlepas dari itu... sub nya lagi.. :)
yaitu, jika anda sebagai kristen dan percaya Alkitab pb berisi 27 kitab, maka secara konsepsi anda percaya apa "kata"/"pernyataan" Gereja.. anda percaya hasil konsili.. kenapa konsili itu bisa di percaya banyak orang sampai sekarang? ya, karena konsili itu tentu saja mempunyai wibawa.. artinya dalam sejarah kekristenan, peserta dan pengambil keputusan konsili adalah orang2 yang dipercaya.

jika anda ingin coba grade wibawa anda misalnya, silahkan anda membuat kanonisasi dengan metode anda sendiri, dan seberapa banyak pengikut anda, disitulah seberapa besar wibawa anda. kira2 begitu.. :)


Amin. :D Saya setuju dng bro onde.

Dan, IMO, semua itu tidak akan pernah terjadi atau tersampaikan tanpa kata-kata. Terus terang, saya tergoda untuk bilang "kata-kata/bahasa adalah elemen Allah."

Allah itu adalah Allah yg berfirman --> language. Saya pernah baca tulisan seorang sastrawan jerman dari abad 19 yg menulis “I fear we are not getting rid of God because we still believe in grammar.” Dan IMO itu tepat sekali. Saya juga pernah baca tulisan seorang Yahudi yg bilang bahwa segala sesuatu diciptakan Allah dng cara berfirman. Ujung-ujungnya, saya berkesimpulan bahwa Kebenaran pasti selalu terungkap oleh bahasa.

Apa yg terjadi di antara pribadi-pribadi Allah Tritunggal, yakni yang membuat mereka tunggal, adalah komunikasi yg kekal dan benar --> bahasa.

Kebenaran itu simple karena ia adalah sebuah bahasa. Tapi, juga nggak simple karena ia adalah sebuah komunikasi.


Salam
jawaban yang bagus bro budi...  :afro:
tapi pada kenyataannya Firman Allah itu sebenernya hidup dalam rupa/wujud Yesus Kristus, bukan Alkitab.  :)

Yohanes 1:14   Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran.

bahasa adalah salah satu alat komunikasi.. tapi komunikasi bukan hanya bahasa kan? apalgi tulisan.. :)
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1131 on: August 12, 2013, 10:06:21 AM »
Dan, IMO, semua itu tidak akan pernah terjadi atau tersampaikan tanpa kata-kata. Terus terang, saya tergoda untuk bilang "kata-kata/bahasa adalah elemen Allah."

Allah itu adalah Allah yg berfirman --> language. Saya pernah baca tulisan seorang sastrawan jerman dari abad 19 yg menulis “I fear we are not getting rid of God because we still believe in grammar.” Dan IMO itu tepat sekali. Saya juga pernah baca tulisan seorang Yahudi yg bilang bahwa segala sesuatu diciptakan Allah dng cara berfirman. Ujung-ujungnya, saya berkesimpulan bahwa Kebenaran pasti selalu terungkap oleh bahasa.

Apa yg terjadi di antara pribadi-pribadi Allah Tritunggal, yakni yang membuat mereka tunggal, adalah komunikasi yg kekal dan benar --> bahasa.

Kebenaran itu simple karena ia adalah sebuah bahasa. Tapi, juga nggak simple karena ia adalah sebuah komunikasi.

kalo saya boleh ikutan mas...

kata tulang saya yang pernah belajar komunikasi...

bahwa Bahasa, atau lebih tepatnya bahasa tertulis, ternyata hanyalah SATU ASPEK atau SALAH SATU METODE KOMUNIKASI SAJA..

karena katanya, Komunikasi itu bisa VERBAL dan NON VERBAL
- Verbal bisa berupa (1)Lisan atau (2)Tertulis
- Non-Verbal bisa berupa (3)Gestur atau (4)isyarat atau (5)gambar / grafis atau yang lainnya

dan jangan lupa bahwa INTI dari KOMUNIKASI adalah "MESSAGE to be CONVEYED"
sehingga suatu TEKS/ TULISAN dalam SUATU BAHASA / Language tertentu, imo, adalah suatu INTERFACE untuk men-transfer MESSAGE dari satu pihak ke pihak Lain

dan ketika Komunikasi Antar Sesama Manusia pun, seringkali TIDAK CUKUP hanya menggunakan SALAH SATU INTERFACE itu saja..
melainkan amat sering merupakan gabungan dari berbagai macam Metode / Interface (misal Tulisan + Gambar + Suara + Presentasi/Gestur, dll.) yang bertujuan untuk MEMINIMALKAN Potensi DISTORSI yang mungkin timbul...
atau scr lebih positif: Menyampaikan Message secara lebih Komprehensif..

Sehingga, tentu Bisa kita bayangkan,
Bagaimana mungkin Maksud Tuhan yg Maha Segalanya BISA DIRANGKUM dan DIRINGKAS dan DI-SIMPLIFIKASI dan DI-TRANSLITERASI secara TOTAL dan KOMPREHENSIF yang HANYA dan CUMA HANYA BOLEH ada di sekian ribu lembar TEKS dalam Bahasa Tertentu itu, yang merupakan Hanya SALAH SATU Interface Komunikasi itu..

kira-kira demikian mas, imho..

sehingga, bagi saya..
Alkitab adalah suatu SIMPLIFIKASI firman Tuhan yang di TERJEMAHKAN dalam BAHASA MANUSIA, dan tentu akan BERMAKNA sejauh KEMAMPUAN PEMAKNAAN manusia yang membacanya..

dengan kata lain..
Saya kok TIDAK BERANI mengatakan bahwa FIRMAN Tuhan itu HANYA dan CUMA HANYA dan TIDAK BOLEH TIDAK adalah SEMATA-MATA yang SUDAH TERTULIS itu..

Offline quovadis

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 166
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1132 on: August 12, 2013, 10:32:21 AM »
mungkin kalo boleh sedikit urun rembug..

saya hendak tanya:
apakah mas budi YAKIN bahwa Tuhan SUDAH BERHENTI BERFIRMAN setelah Alkitab selesai dikompilasi?

ataukah amat bisa jadi bisa aja Tuhan masih terus berfirman sampai kapanpun?

Kalau menurut saya Tuhan sudah berhenti memberikan wahyu sejak kitab terakhir yaitu kitab Wahyu karena setahu saya hanya nabi dan rasul yang menerima wahyu,kalau tidak kanonisasi tentu berjalan terus tanpa henti hentinya,tetapi nyatanya tidak.

Siapa lagi yang menjamin bahwa wahyu baru itu memang dari Tuhan ?

Bisakah semua gereja Kristus menerima ada wahyu baru ?


« Last Edit: August 12, 2013, 10:36:25 AM by quovadis »

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1133 on: August 12, 2013, 10:36:53 AM »
Kalau menurut saya Tuhan sudah berhenti memberikan wahyu sejak kitab terakhir yaitu kitab Wahyu karena setahu saya hanya nabi dan rasul yang menerima wahyu,kalau tidak kanonisasi tentu berjalan terus tanpa henti hentinya,tetapi nyatanya tidak.

Siapa lagi yang menjamin bahwa wahyu baru itu memang dari Tuhan ?

Sama seperti cara kita mengetahui bahwa wahyu yang diterima para nabi nabi terdahulu, bro.
Bagaimana kita tahu?


Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1134 on: August 12, 2013, 10:58:07 AM »
Urusan saya dengan Moderator sudah selesai,thank bro,semoga tidak ada kesalahan lagi karena menjadi moderator yang independent menurut saya memang merupakan tugas yang berat karena kita adalah manusia yang sering dikuasai kondisi hati dan kepala yang panas.

Alkitab Adalah Satu-satunya Firman Allah

Sempurna Berarti Lengkap

“Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap. Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna. Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap,” I Korintus 13:8-10.

Saya akan memberi perhatian khusus pada kata “sempurna.” “Sempurna” di dalam ayat tersebut adalah “teleion” berbentuk kata SIFAT, nominative netral,bukan “teleios” yang berbetuk kata adverb atau kata keterangan. Apa perbedaan dari kedua kata ini. Kata SIFAT “teleion” berarti merujuk pada kesempurnaan atau kelengkapan “yang bersifat” misalnya, hukum, peraturan, tata tertib, dll. Sedangkan Kata keterangan/ adverb pada teleios merujuk pada keterangan waktu  dan tempat.

 Banyak kalangan yang menafsirkan yang sempurna adalah kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali. Sehingga mereka melegalkan wahyu-wahyu liar di luar Alkitab dan mengklaim bahwa wahyu tersebut berasal dari Tuhan.

Bahwa kata “sempurna” di dalam ayat tersebut TIDAK berbentuk kata keterangan (adverb)  “teleios” melainkan berbentuk kata SIFAT ‘teleion,sehingga TIDAK BISA diartikan sebagai kedatangan Tuhan Kedua Kali karena hal tersebut merujuk pada kata keterangan. 

Oleh karena bentuk katanya adalah kata SIFAT nominative netral “teleion” maka sempurna yang dimaksud adalah LENGKAP yang merujuk pada “hukum yang lengkap.” Apakah hukum yang sempurna/ lengkap itu? Jawabannya adalah Alkitab.
 Dan setelah yang sempurna/ lengkap/ teleion tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap. Apakah yang tidak sempurna itu? Yang tidak sempurna adalah yang berhubungan dengan pewahyuan /apokalupsis. Karena WAHYU Tuhan sudah sempurna yaitu Alkitab dari Kejadian 1:1 sampai Wahyu 22:21 selesai ditulis maka Tuhan sudah tidak mendatangkan Wahyu tambahan lagi.

Saya percaya tidak ada gereja Kristus yang menganggap Alkitab tidak sempurna dan tidak lengkap atau ada salahnya (innerancy).

Alkitab Tidak Boleh Ditambahi Dengan Wahyu Lain

Alkitab adalah wahyu Tuhan yang sempurna/ lengkap, sehingga Tuhan sudah tidak menurunkan lagi wahyuNya baik TULISAN maupun LISAN.

Apakah Kitab-kitab agama lain Firman Allah? Jawabannya BUKAN Firman Allah, karena di luar Alkitab, tidak ada Firman Allah tertulis.

Demikian juga dengan kasus seseorang yang dapat berbicara langsung dengan Tuhan, Mendapat penglihatan dari Tuhan, Bahasa Roh, Nubuat, dll, Itu semua BUKAN WAHYU  DARI Tuhan. Karena setelah Wahyu 22:21 selesai ditulis Tuhan sudah tidak menurunkan wahyuNya, baik wahyu lisan (spoken word) maupun wahyu tertulis (written word).

Oleh karena itulah Roh Kudus senantiasa bekerja konsisten dengan kebenaran yang ada didalam Alkitab.

Jadi Sola Scriptura yang berarti hanya Alkitab saja sebagai sumber otoritas tertinggi dan dasar iman gereja (orang orang percaya)  tidak mungkin bisa disanggah tanpa menodai apa yang sudah digariskan oleh Allah sendiri.

Shalom

« Last Edit: August 12, 2013, 11:02:42 AM by solideogloria »
BACK TO BIBLE

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1135 on: August 12, 2013, 11:04:50 AM »
Quote
Urusan saya dengan Moderator sudah selesai,thank bro,semoga tidak ada kesalahan lagi karena menjadi moderator yang independent menurut saya memang merupakan tugas yang berat karena kita adalah manusia yang sering dikuasai kondisi hati dan kepala yang panas.

Wkwkwkwkwkwkwk

Makanya biasain kontrol diri, tong.
Abis nulis dibaca lagi, udah bener belon tulisannya.

Quote
Jadi Sola Scriptura yang berarti hanya Alkitab saja sebagai sumber otoritas tertinggi dan dasar iman gereja (orang orang percaya)  tidak mungkin bisa disanggah tanpa menodai apa yang sudah digariskan oleh Allah sendiri.

Udah jelas kalo solascriptura kagak bisa dipertahankan.
Ngotot sampe kiamat juga kagak bakal bisa diterima akal sehat.
Gak tahu juga kalau akalnya udah kagak sehat lagi.

Ha ha ha ha hah a


Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1136 on: August 12, 2013, 11:06:39 AM »
Kalau menurut saya Tuhan sudah berhenti memberikan wahyu sejak kitab terakhir yaitu kitab Wahyu karena setahu saya hanya nabi dan rasul yang menerima wahyu,kalau tidak kanonisasi tentu berjalan terus tanpa henti hentinya,tetapi nyatanya tidak.

Siapa lagi yang menjamin bahwa wahyu baru itu memang dari Tuhan ?

Bisakah semua gereja Kristus menerima ada wahyu baru ?

1. Apakah boleh saya terjemahkan berarti Tuhan TIDAK BOLEH BERFIRMAN lagi setelah itu?

2. Apakah juga boleh saya terjemahkan bahwa Tuhan HANYA BOLEH BERFIRMAN secara TERTULIS SAJA, dan Firman itu HARUS BERHENTI 2000 tahun yang lalu?
dengan kata lain, HARI INI Tuhan TIDAK BOLEH BEFIRMAN yang LAIN-LAIN LAGI?

3. Kalo mas quo MENOLAK SESUATU yang TIDAK TERTULIS karena RAGU-RAGU jangan2 BUKAN DARI Tuhan ---> dan ternyata itu SEBENERNYA justru DARI Tuhan.. artinya mas MALAH MENGABAIKAN PERINTAH Tuhan bukan?
gimana kita bisa Tahu bahwa ITU HARUS DIABAIKAN SEMUA karena PASTI SAMA SEKALI BUKAN DARI Tuhan?

apakah mas quo bisa membantu saya dalam hal ini?

Offline quovadis

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 166
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1137 on: August 12, 2013, 11:14:47 AM »
Sama seperti cara kita mengetahui bahwa wahyu yang diterima para nabi nabi terdahulu, bro.
Bagaimana kita tahu?

Oleh karena itulaha kanonisasi berjalan sudah sejak lama dimana misalnya kanonisasi PL yang dimulai oleh Ezra masih ada Yesus dan para Rasul akan mengoreksinya kalau keliru.

Buktinya Yesus dan para Rasul ratusan kali mengutip ayat ayat PL tsb,berarti secara tidak langsung sudah melalui saringan mereka.

Tidak mungkin Yesus tidak tau kalau ada yg salah dari kitab kitab PL.

Kitab kitab PB juga sudah dimulai proses kanonisasinya oleh murid murid pertama para Rasul yang tentunya masih segar dalam ingatan mereka akan keaslian ajaran para Rasul,dan memang sering dibacakan digereje gereja atau sinagoga sinagoga kristen pada jamannya.

Mereka masih merupakan saksi yang hidup akan ajaran yang asli dari para rasul.






Offline quovadis

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 166
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1138 on: August 12, 2013, 11:16:17 AM »
Wkwkwkwkwkwkwk

Makanya biasain kontrol diri, tong.
Abis nulis dibaca lagi, udah bener belon tulisannya.

Udah jelas kalo solascriptura kagak bisa dipertahankan.
Ngotot sampe kiamat juga kagak bakal bisa diterima akal sehat.
Gak tahu juga kalau akalnya udah kagak sehat lagi.

Ha ha ha ha hah a

Saya memperhatikan anda kok kata katanya sangat kasar seperti bukan yang keluar dari mulut orang kristen ?


Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1139 on: August 12, 2013, 11:19:01 AM »

Demikian juga dengan kasus seseorang yang dapat berbicara langsung dengan Tuhan, Mendapat penglihatan dari Tuhan, Bahasa Roh, Nubuat, dll, Itu semua BUKAN WAHYU  DARI Tuhan. Karena setelah Wahyu 22:21 selesai ditulis Tuhan sudah tidak menurunkan wahyuNya, baik wahyu lisan (spoken word) maupun wahyu tertulis (written word).


maaf mas soli..
yang bold biru itu... kalimat di wahyu 22 nya yg mana ya? kok saya enggak nemu Firman Tuhan yang menyatakan bahwa "Tuhan TIDAK AKAN PERNAH MENURUNKAN WAHYU APAPUN, sehingga JIKA ADA YANG MENGAKU WAHYU maka PASTI PALSU"

yg saya nemu malah wahyu 22:19, yang katanya tidak boleh MENGURANGKAN apa yang sudah tertulis..
tapi setahu saya malah ada beratus-ratus halaman atau beribu-ribu kata-kata Tuhan di Alkitab yang DI-BUANG alias DI_KURANGKAN...

dan juga nemu 22:18, yg katanya TIDAK BOLEH MENAMBAH-NAMBAHI..
tapi kok ada temen saya yg memegang teguh Firman Tuhan TERTULIS, tapi malah MENGARANG SENDIRI dan MENAMBAHI bahwa "Tuhan TIDAK AKAN PERNAH SEKALIPUN BERFIRMAN APA-APA LAGI SETELAH WAHYU 22:21" padahal ENGGAK ADA TULISAANNYA BEGITU...

waduh...
maaf lho mas soli...
kebetulan suasana Idul Fitri, jadi sekalian deh saya Mohon Maaf Lahir dan Bathin atas segala kesalahan saya,
dan semoga di hari yg Fitri ini, Roh Kudus berkenan menjamah mas Soli dan mas Soli sudi membuka hati untuk menerima Yesus dalam hati mas....
amin...