Skrg ptanyaan saya,
Apakah Koresh percaya kpd Allah Israel (YHVH)?
Ngga.
Pertanyaan dan jawaban siip, odading masih bingung
.
ITu maksudnya pertanyaannya apakah kira-kira begini ? :
Apakah Koresh adalah sudah sebagai orang percaya kepada Allah Israel - sso yang sudah kenal Allah Israel, sebelum/ketika Allah mengurapi dan memimpin si Koresh ?Dari ayat ... YA, jawabannya adalah Nggak.
Apakah Koresh orang percaya?
Ngga.
Dan kalo pertanyaannya adalah :
Apakah Koresh menjadi mengenal dan percaya Allah setelah di urapi ?Nah saya nggak tau,
dari mana ya siip bisa mendapat jawaban "Nggak" ?
.
Kl di jaman PB, konteksnya adalah Pribadi Roh Kudus yg diam dalam hati manusia.
Nah yg ini sifatnya permanen, kecuali kl orang itu (yg tadinya sudah didiami) mmutuskan utk menolak Roh.
Sungguh, saya masih belon "nangkep" RK di jaman PB diasumsikan permanen - selama muncul kata "kecuali", loh siip ...
.
Soalnya ini gak ada bedanya ama Saul.
Apabila Saul menurutin perintah Allah ---- apakah artinya Saul itu tetep sebagai orang tidak percaya ?
Kondisikan begini saja --- di jaman PL ... RK itu permanen.
Saul mendapatkan RK permanen, KECUALI dia memutuskan utk menolak Roh tsb.
IMO, kalo yang namanya permanen ... yah nggak ada kata "kecuali" ... Mau ybs
tereret jungkir-balikpun, ya RK-nya tetep aja ngendon didalam dirinya hehehe
.
Lagipula, dari ayat 15 ... ada suatu hubungan Causal.
Jadi ya artinya RK tidak permanen ... akan permanen selama ayat 15 dipenuhi ybs sepanjang hidupnya. Bukankah begitu ?
salam.