Author Topic: SOLA FIDE Lagi  (Read 9865 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: SOLA FIDE Lagi
« Reply #90 on: July 11, 2013, 05:51:06 PM »
onde,

sori .... saya blakangan baru ngeh bhw ttg faith n work itu yang onde maksudkan adalah tidak dalam kondisi tertentu .... :)

"problem" ada di saya, karena saya kalo ngobrol begini cenderung nyangkutpautin ke segala kemungkinan yang ada (termasuk kasus spesial) :D.

Disini saya cuma mau mengungkapkan pendapat bhw SOLA FIDE itu masih bisa keterima oleh saya dan saya tidak bisa mempunyai alasan utk tidak sependapat dgn SOLA FIDE :).
« Last Edit: July 11, 2013, 06:00:05 PM by odading »

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: SOLA FIDE Lagi
« Reply #91 on: July 11, 2013, 06:07:27 PM »
 
Yakobus  2
2:20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
maksudnya Tong kosong nyaring bunyinya kalo cuma gembar gembor saja tanpa perbuatan

Tuhan Yesus memberkati


Han

Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: SOLA FIDE Lagi
« Reply #92 on: July 11, 2013, 09:02:13 PM »
pertama mungkin saya perlu juga jelaskan pada kata "working" yang saya gunakan. Kata "working" disitu saya maksudkan adalah keterlibatan sosial antara manusia dengan manusia - dimana justifikasi "fruitful" bisa di canangkan oleh manusia through his works :).
 Pernah onde terbayang sso yang sakit dan baru saja bertobat namun sudah tidak mampu berbuat apa apa lagi (berkata saja sudah terbatabata) selama bertahun2 (so he's not keep working) --- namun he still keep his faith ? Dari situ (imo) Keep Faith doesn't necessarily mean MUST or automatically keep working :).
 Lain sisi cara ngeliatnya saya ....
jadi mas oda.. berbeda kondisi, tentu beda juga nilai nya.. kalau orang dengan kondisi tersebut.. sakit lumpuh, dan orang yang mati disamping Yesus hanya Tuhan yang tau kemurnian imannya..
kedua orang dengan kondisi lumpuh dan yang disalib bersama Yesus itu bukan orang yang TIDAK berbuat, namun orang yang tidak bisa berbuat.. itu beda nilainya kan.. jadi tidak relevan juga tidak cocok jika kondisi mereka kita jadikan acuan bagi kita yang tidak berhalangan ini. betul ga? :)

Apabila Keep faith PASTI sertamerta otomatis fruitful, maka Alkitab gak perlu tebel2 .... karena tidak perlu dikatakan Iman yang mati apabila Keep faith itu sertamerta otomatis fruitful :).
justru itu bro.. di Alkitab banyak sekali perintah2 yang harus kita lakukan...
lalu apa yang akan bro katakan jika ada orang hanya membaca firman, mengetahui dan tidak pernah melakukan perintah itu.. apakah orang ini beriman dengan benar??? justru di Alkitab jenis beriman begini nyatanya banyak dikritik.. kalau hanya iman saja tanpa perbuatan ok, maka bener, bahwa Alkitab tidak perlu tebal2 berisi perintah2 ataupun larangan-larangan.

BE FRUITFUL (imo) spesifik utk dinyatakan kepada sso yang SUDAH berIMAN, justified by God. 5 tahun yang lalu sso dgn sepenuh hati berIMAN kepada Allah, bertobat - and he keeps his faith until now. Dan meskipun ybs keeps his faith until now - BE FRUITFUL masih terus terkena pada diri dia. Apabila ybs setelah 5 tahun keep his faith otomatis fruitful --- maka dia boleh mengabaikan ayat2 Alkitab yang mengandung ajaran BE FRUITFUL :D.
analoginya begni saja..

orang yang menguasai dan memahami soal kalkulus pasti bisa mengerjakan soal kalkulus dengan nilai yang baik. kalau mengaku menguasai kalkulus tapi ternyata ga bisa mengerjakan soal kalkulus berarti itu hanya pengakuan palsu saja.

Jadi maksud saya begini onde,
setelah sso dgn sepenuh hati berIMAN kepada Allah, bertobat dimana pada pov Allah dia di justified by his faith dan lalu keep his faith ... apakah tanpa mengerti ajaran2 Alkitab yg mengandung "be fruitful" dia otomatis akan sertamerta fruitful ?
orang beriman pasti berbuah.. sama seperti pohon yang subur pasti berbuah... kalau mengatakan pohon apel saya sangat subur dan sehat, tapi nyatanya ga pernah berbuah itu artinya pengakuan palsu.

a man di justified by his faith.. tepat sekali..! faith yang bagaimana? yang murni atau cuma faith tanpa perbuatan alias faith mati. faith mati sama saja no faith.

Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri

Apakah sso yang keep his faith otomatis selalu menghasilkan buah2 roh diatas ? Bukankah manusia itu bisa khilaf sekalipun he keeps his faith ? Apabila keep faith otomatis fruitful, bukankah ini artinya dia tidak akan pernah bisa khilaf lagi ?
iman itu bukan konstanta yang tetap dan statis.. iman itu bisa tumbuh, menyusut, hilang, atau muncul..
maka dari itu ada nasihat dari Rasul Petrus yang memperingatkan agar kita yang sudah percaya jangan sampai jatuh ke dalam dosa seperti pada waktu belum percaya, sebab akibatnya malah akan lebih parah:

    “Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya, maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula. Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka. Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: “Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya.” (2 Pet 2:20-22)

rasul Paulus yang juga jelas orang yang faithfull pun mengajarkan demikian:

Rasul Paulus kemudian mengajarkan demikian:

    “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.” (1 Kor 9:27)

Ilustrasi :
sso pelayan Tuhan, pelayan Gereja - full timer Hamba Tuhan ... disuatu ketika kedapatan berbuat yg tidak layak... dan lalu keburu mati, dimana tidak ada seorangpun yang tahu apa kata hati-nya menjelang dia mati. Apakah orang lain BISA/BOLEH dengan mudah menyatakan ybs berIMAN palsu ? tidak pernah berIMAN ? tidak keep his faith ? Padahal sementara itu, bukankah cuma Tuhan yg justify/tidak justify his faith ? Nggak kaan ? :D.
betul.. tidak serta merta demikian.. seperti yang saya katakan, bahwa iman itu variable.. iman punya nilai.. besar, kecil, sedang, dan juga fluktuatif.. tumbuh, menyusut, tetep.. dsb..

jadi, semakin full timer yang beriman itu tidak melakukan kebaikan perintah Tuhan, maka artinya semakin kecilah nilai imannya.. dan lebih parah jika yang terjadi demikian.. si full timer semakin kuat dan lantang bicara iman, orang ini semakin menggebu2 dalam pengakuan dan emosional, namun ironis, kelakuan orang ini justru semakin menjauh dari perintah Tuhan. maka jelas ia adalah berlaku seperti farisi dan ahli taurat.. jenis iman seperti ini adalah jenis iman palsu.


Tapi yah mungkin disini cuma karena kita beda cara pandang kali yah ... hehehe :D.

pengertian odading : BE FRUITFUL justru ajaran bagi sso yang sudah berIMAN, keep his faith dari pengajaran "cara2" bertumbuh s/d taraf "sempurna" fruitful.

pengertian onde : sso yg keep his faith otomatis fruitful, maka ybs tidak perlu lagi mengetahui "cara2" bertumbuh seperti yang ada di Alkitab ... karena ya otomatis dia akan bertumbuh sendiri s/d fruitful. Please CMIIW disini :).

:D
salam.
pengertian ond32lumut: be fruit adalah cara berimannya orang kristen.

be fruit adalah perjuangan menggapai iman sejati atau sempurna.
jadi justru orang kristen itu dituntut untuk be fruit.. bukan hanya meyakin2kan diri terhadap aspek kebesaran Yesus saja.. meyakin2kan diri itu hanyalah kristen beginer, yang memang belum percaya kebesaran Yesus... yang sudah dewasa, menginjak ke level iman berikutnya.. yaitu iman yang hidup! :)
« Last Edit: July 11, 2013, 09:05:44 PM by ond32lumut »
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: SOLA FIDE Lagi
« Reply #93 on: July 11, 2013, 09:07:00 PM »
onde,

sori .... saya blakangan baru ngeh bhw ttg faith n work itu yang onde maksudkan adalah tidak dalam kondisi tertentu .... :)

"problem" ada di saya, karena saya kalo ngobrol begini cenderung nyangkutpautin ke segala kemungkinan yang ada (termasuk kasus spesial) :D.

Disini saya cuma mau mengungkapkan pendapat bhw SOLA FIDE itu masih bisa keterima oleh saya dan saya tidak bisa mempunyai alasan utk tidak sependapat dgn SOLA FIDE :).
wah saya juga terlanjur replay, tapi ga papa lah ya.. siapa tau bisa memperjelas..
btw, saya juga setuju dengan solafide... tapi masalahnya fide yang bagaimana?? itu saja.. :D
« Last Edit: July 11, 2013, 09:37:30 PM by ond32lumut »
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: SOLA FIDE Lagi
« Reply #94 on: July 11, 2013, 09:29:46 PM »

Yakobus  2
2:20 Hai manusia yang bebal, maukah engkau mengakui sekarang, bahwa iman tanpa perbuatan adalah iman yang kosong?
maksudnya Tong kosong nyaring bunyinya kalo cuma gembar gembor saja tanpa perbuatan

Tuhan Yesus memberkati


Han


Uuups. si om main tong kosong lagi.
Nanti ada yang gak suka lho om, karena tong kosong itu adalah kata yang sakral.

 :rofl:

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: SOLA FIDE Lagi
« Reply #95 on: July 11, 2013, 11:23:31 PM »
maksudnya gini lo bro siip.

orang beriman masih bsa berdosa kan bro??? saya yakin jawabnya bisa ya?
nah... dosa ini dperhitungkan tidak?

kalau dosa ini tidak diperhitungkan berarti logikanya orang ini selamat... karena dosanya sudah dibenarkan.
kedua.

jika dosa orang ini tetep ada, oleh karenanya orang beriman yang hidup masih punya kewajiban untuk terus bertobat dan memperbaiki diri, menjaga kekudusan.. maka, jika orang ini meninggal sebelum sempat bertobat, kira-kira bagaimana yang terjadi menurut "clue" dari Alkitab?

kemungkinannya ada beberapa:

1. orang ini dibenarkan... sehingga dosanya bersih dan masuk surga
2. orang ini adalah orang berdosa, maka dia harus membayar dosanya
3. lain...lain... :)

gimana menurut bro siip dengan dasar2 theologis yang kita punya...?

salam...

Maaf bro onde dan bro siip, saya pengen nyelip. Saya tertarik dng pertanyaan bro onde dan saya ingin memberikan jawaban versi saya (anggota kaum berteologi nggak jelas.. :swt:) dan ingin tahu juga respon dari rekan-rekan.

MEskipun saya ini kristen "ilegal" (karena nggak mau terlibat dalam gereja institutional), apa yg dibahas bro onde di atas tetep mengulik hati saya sebagai orang yang mau mengikut Kristus.

Menurut saya (sejauh ini), manusia yg telah dianugerahi keselamatan oleh Allah teteplah manusia yg bisa berdosa selama nafas masih dikandung badannya. Namun, karena telah diselamatkan, dosa-dosanya itu tidak mempengaruhi ketetapan Allah atas orang tsb (selamat).

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman pribadi, saya menyimpulkan bahwa ketika Allah menyelamatkan seseorang, Allah juga mengubahnya: bukan dari orang berdosa menjadi orang suci, tapi dari orang berdosa yg tegar tengkuk menjadi orang berdosa yg sedih dan mau bertobat. Kehidupan orang berdosa yg sedih dan mau bertobat ini merupakan kehidupan yg dinamis (baca: jatuh-bangun). Selama masih bernyawa, dirinya akan menjadi semacam "medan perang" antara dosa dan tobat.

Berdosa dan bertobat bukan seperti tombol "on-off" di mana ada satu momen untuk 'on' dan satu momen untuk 'off' dan nggak mungkin ada momen yg untuk 'on' sekaligus 'off'. Kalau diasumsikan seperti tombol 'on-off' begitu, maka wajarlah bila ada pertanyaan semacam "bagaimana bila pada saat seseorang sedang melakukan dosa terus mati dan belum sempet bertobat? Apakah dosanya yg terakhir itu tidak diperhitungkan?"  Dalam asumsi ini, berdosa dan bertobat dilihat sebagai proses material/behavioral (ini merupakan istilah yg saya catut dari dunia linguistik).

Saya pribadi tidak memegang asumsi tsb (sehingga saya pun nggak bisa menjawab pertanyaan tsb). Menurut saya, berdosa dan bertobat adalah proses mental/eksistential (istilah ini juga saya catut dari dunia linguistik yg sama). Nah, dalam diri orang yg sudah diselamatkan dua proses yg bertolak belakang ini terjadi dalam medan ruang dan waktu yg sama. Sementara, dalam diri orang yg tidak diselamatkan hanya salah satunya saja yg terjadi. Jadi, tidak ada 'perhitungan' di sini. Lebih tepatnya, 'perhitungan' itu telah diselesaikan (yakni oleh Yesus Kristus).

Apakah ini berarti bahwa saya tidak percaya konsekuensi dosa berlaku bagi orang yg telah diselamatkan? Tentu saja konsekuensi dosa itu tetep berlaku bagi orang yg telah dielamatkan, baik di bumi maupun, mungkin, di akhirat. Tapi, untuk orang yg telah diselamatkan, konsekuensi dosa itu  bukan 'perhitungan' lagi karena 'perhitungan'nya telah diselesaikan.


Salam


Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: SOLA FIDE Lagi
« Reply #96 on: July 11, 2013, 11:42:28 PM »
Maaf bro onde dan bro siip, saya pengen nyelip. Saya tertarik dng pertanyaan bro onde dan saya ingin memberikan jawaban versi saya (anggota kaum berteologi nggak jelas.. :swt:) dan ingin tahu juga respon dari rekan-rekan.

MEskipun saya ini kristen "ilegal" (karena nggak mau terlibat dalam gereja institutional), apa yg dibahas bro onde di atas tetep mengulik hati saya sebagai orang yang mau mengikut Kristus.

Menurut saya (sejauh ini), manusia yg telah dianugerahi keselamatan oleh Allah teteplah manusia yg bisa berdosa selama nafas masih dikandung badannya. Namun, karena telah diselamatkan, dosa-dosanya itu tidak mempengaruhi ketetapan Allah atas orang tsb (selamat).

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman pribadi, saya menyimpulkan bahwa ketika Allah menyelamatkan seseorang, Allah juga mengubahnya: bukan dari orang berdosa menjadi orang suci, tapi dari orang berdosa yg tegar tengkuk menjadi orang berdosa yg sedih dan mau bertobat. Kehidupan orang berdosa yg sedih dan mau bertobat ini merupakan kehidupan yg dinamis (baca: jatuh-bangun). Selama masih bernyawa, dirinya akan menjadi semacam "medan perang" antara dosa dan tobat.

Berdosa dan bertobat bukan seperti tombol "on-off" di mana ada satu momen untuk 'on' dan satu momen untuk 'off' dan nggak mungkin ada momen yg untuk 'on' sekaligus 'off'. Kalau diasumsikan seperti tombol 'on-off' begitu, maka wajarlah bila ada pertanyaan semacam "bagaimana bila pada saat seseorang sedang melakukan dosa terus mati dan belum sempet bertobat? Apakah dosanya yg terakhir itu tidak diperhitungkan?"  Dalam asumsi ini, berdosa dan bertobat dilihat sebagai proses material/behavioral (ini merupakan istilah yg saya catut dari dunia linguistik).

Saya pribadi tidak memegang asumsi tsb (sehingga saya pun nggak bisa menjawab pertanyaan tsb). Menurut saya, berdosa dan bertobat adalah proses mental/eksistential (istilah ini juga saya catut dari dunia linguistik yg sama). Nah, dalam diri orang yg sudah diselamatkan dua proses yg bertolak belakang ini terjadi dalam medan ruang dan waktu yg sama. Sementara, dalam diri orang yg tidak diselamatkan hanya salah satunya saja yg terjadi. Jadi, tidak ada 'perhitungan' di sini. Lebih tepatnya, 'perhitungan' itu telah diselesaikan (yakni oleh Yesus Kristus).

Apakah ini berarti bahwa saya tidak percaya konsekuensi dosa berlaku bagi orang yg telah diselamatkan? Tentu saja konsekuensi dosa itu tetep berlaku bagi orang yg telah dielamatkan, baik di bumi maupun, mungkin, di akhirat. Tapi, untuk orang yg telah diselamatkan, konsekuensi dosa itu  bukan 'perhitungan' lagi karena 'perhitungan'nya telah diselesaikan.


Salam
salam bro budi...

imho: apapun itu apakah dengan mekanisme on-off yang mekanismenya secara bergantian, ataukah on off.. dengan mekanisme yang bersama-sama.. sedang berdosa dan sedang bertobat.. yang jelas kita masih dalam ruang dan waktu.. kita bertobat memerlukan kesadaran akan kesalahan terlebih dahulu... bagaimana bertobat jika belum mengakui kesalahan? dalam proses pengakuan ini, realnya manusia akan mengalami yang populer disebut "pergumulan" ada pembenaran, ada kejujuran, ada ketakutan, ada tanggungjawab, ada bersembunyi, ada kebohongan, ada untung rugi dan lain-lain.. semuanya berkecamuk dalam pribadi manusia untuk kemudian sedemikian hingga manusia berkesimpulan bahwa ia telah salah/atau tidak salah.. kerumitan dan bobot pergumulannya sesuai dengan/berbanding lurus dengan bobot permasalahannya.

yang mau saya sampaikan adalah, bahwa dalam proses kehidupan ini.. dalam pergumulan kita sehari-har.. sungguhlah sulit mendapati diri kita dalam keadaan kudus sempurna. maka saya berkeyakinan bahwa hamir pasti diantara kita kelak akan meninggal dengan keadaan tidak suci sempurna. sementara disisi lain kita haruslah bersih sempurna untuk berada bersama sang maha suci Allah. saya setuju bahwa penyelamatan Yesus tidak membuat serta merta orang menjadi suci dan kudus sempurna. maka bertolak dari pemikiran tersebut, bahwa orang selamat haruslah disucikan terlebih dahulu sebelum bertemu dengan Allah disurga.

pembersihan atau pensucian bukanlah hukuman, karena Allah sudah mengampuni.. penyucian atau pembersihan adalah sebuah konsekwensi logis darii sebuah kondisi yang seharusnya bersih, namun masih dijumpai kotoran-kotoran melekat padanya.
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: SOLA FIDE Lagi
« Reply #97 on: July 12, 2013, 06:22:29 AM »
Saya pernah berdiskusi dengan teman penganut Sola Fide.
Dibenarkan hanya oleh Iman.
Dan bila seseorang beriman yang benar maka secara otomatis perbuatannya akan mengikuti apa yang diimaninya.
Bila buah nya tidak baik, maka ia beriman yang palsu

Hal ini tentunya tidak main2 atau kelihatannya mudah tapi mempunyai konsekuensi yang berat.
Karena bila seseorang yang mempercayai "Sola Fide" tetapi imannya tidak tercermin dalam buah2 perbuatannya, akan mudah dijustifikasi sebagai beriman yang palsu.

 :think:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: SOLA FIDE Lagi
« Reply #98 on: July 12, 2013, 08:58:32 AM »
Saya pernah berdiskusi dengan teman penganut Sola Fide.
Dibenarkan hanya oleh Iman.
Dan bila seseorang beriman yang benar maka secara otomatis perbuatannya akan mengikuti apa yang diimaninya.
Bila buah nya tidak baik, maka ia beriman yang palsu

Hal ini tentunya tidak main2 atau kelihatannya mudah tapi mempunyai konsekuensi yang berat.
Karena bila seseorang yang mempercayai "Sola Fide" tetapi imannya tidak tercermin dalam buah2 perbuatannya, akan mudah dijustifikasi sebagai beriman yang palsu.

 :think:

Tetapi mereka bingung sendiri ketika ditanya, tunjukan orang yang beriman ASLI.
Mau nunjuk dirinya gak berani, mau nunjuk pendetanya gak enak.

 :whistle: :D

Offline Djo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1503
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kharismatik
Re: SOLA FIDE Lagi
« Reply #99 on: July 12, 2013, 10:31:25 AM »
Saya pernah berdiskusi dengan teman penganut Sola Fide.
Dibenarkan hanya oleh Iman.
Dan bila seseorang beriman yang benar maka secara otomatis perbuatannya akan mengikuti apa yang diimaninya.
Bila buah nya tidak baik, maka ia beriman yang palsu

Hal ini tentunya tidak main2 atau kelihatannya mudah tapi mempunyai konsekuensi yang berat.
Karena bila seseorang yang mempercayai "Sola Fide" tetapi imannya tidak tercermin dalam buah2 perbuatannya, akan mudah dijustifikasi sebagai beriman yang palsu.

 :think:
Saya setuju dgn ini.
Trust and Obey....!  Miracle is on the way !!

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: SOLA FIDE Lagi
« Reply #100 on: July 12, 2013, 11:43:43 AM »

Uuups. si om main tong kosong lagi.
Nanti ada yang gak suka lho om, karena tong kosong itu adalah kata yang sakral.

 :rofl:

Bukannya nip Snip yang hobbynya spt itu (oom ngga nyebut lagi kata kata yang di sakralkan  ya)

asal  TST  = tahu sama tahu aja. ya !
tapi ingat satu hal  ; Oom engga suka Tahu urat ya !!

Tuhan Yesus memberkati

Han


NB: langsung aja ke kamus di

http://forumimankristen.com/index.php/topic,1518.0.html
   
Tuhan Yesus memberkati

Han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: SOLA FIDE Lagi
« Reply #101 on: July 12, 2013, 12:13:52 PM »
Bukannya nip Snip yang hobbynya spt itu (oom ngga nyebut lagi kata kata yang di sakralkan  ya)

asal  TST  = tahu sama tahu aja. ya !
tapi ingat satu hal  ; Oom engga suka Tahu urat ya !!

Tuhan Yesus memberkati

Han


NB: langsung aja ke kamus di

http://forumimankristen.com/index.php/topic,1518.0.html
   
Tuhan Yesus memberkati

Han

wah... masih siang ya...

nunggu maghrib ah.... biasanya kenTONGan di kampung saya bunyinya kenceng, menandakan waktu membatalkan puasa....

ngabuburit dulu ah... hehe..

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: SOLA FIDE Lagi
« Reply #102 on: July 12, 2013, 02:22:17 PM »
jadi mas oda.. berbeda kondisi, tentu beda juga nilai nya.. kalau orang dengan kondisi tersebut.. sakit lumpuh, dan orang yang mati disamping Yesus hanya Tuhan yang tau kemurnian imannya..
Sependapat :)

Bold buat saya ---setidaknya bagi saya--- semacem prinsip :).
Sehingga di benak saya, semisal saya mengetahui sso dan terlihat berbuah, terlihat nggak berbuah, terlihat nggak melakukan perbuatan baik, terlihat melakukan perbuatan baik - sejauh jauh yang bisa saya nilai ya cuma melalui his works tsb - sementara iman ybs itu sendiri ya cuma Tuhan yang tau :D.

Quote
kedua orang dengan kondisi lumpuh dan yang disalib bersama Yesus itu bukan orang yang TIDAK berbuat, namun orang yang tidak bisa berbuat..
betul ... dan dari situ kita mempunyai unsur lain lagi ... yaitu : mau ? ato kagak ? Ini nanti saya paparkan pengertian saya dibawah :).

Quote
itu beda nilainya kan.. jadi tidak relevan juga tidak cocok jika kondisi mereka kita jadikan acuan bagi kita yang tidak berhalangan ini. betul ga? :)
Ada pertanyaan... hehehe :D.

Begimana cara kita menentukan standard "tidak berhalangan" ?

IMO, semua orang mempunyai halangannya sendiri2 - onde.
Bagi kita, tidak mempunyai halangan - namun kita nggak bisa mematok diri kita yg tidak berhalangan ini dipakai ke orang lain, dengan asumsi mereka tentu juga pasti tidak mempunyai halangan.

Ya, saya mengerti - apabila hanya sebuah statement :
Bagi yang tidak berhalangan, keep faith PASTI otomatis keep working dan otomatis nanti berbuah ---> statement ini oke oke saja kok buat saya :).

Namun in a real world - (imo) kenyataannya nggak begitu.
Dan yang saya hati2 adalah, berdasarkan statement ungu itulah yg biasanya kita gunakan utk nge-judge orang ttg Iman-nya melalui perbuatan2nya.

Saya tulis :
NOT keep working belon tentu= NOT keep faith, yang buat onde tidak sependapat.

Saya coba menjelaskannya :
Dari mana saya bisa tiba2 nge-judge sso itu NOT keep working ?
Jelas, tentu berdasarkan hanya dari apa yang saya ketahui ttg orang tsb, baik dari cara hidupnya ataupun perbuatan2nya kan ? selanjutnya saya berdasarkan quote sbb :

Quote
di Alkitab banyak sekali perintah2 yang harus kita lakukan...
lalu apa yang akan bro katakan jika ada orang hanya membaca firman, mengetahui dan tidak pernah melakukan perintah itu.. apakah orang ini beriman dengan benar???
Yang merah apabila sekedar sebuah statement saja, YA saya sependapat .... sso yang TIDAK PERNAH satu kalipun melakukan setidaknya salah satu perintah diayat ... tidak bisa saya yakini orang tsb berIMAN, apalagi justified by God :).

Namun sekali lagi saya berhati-hati dgn statement merah tsb - sama dengan ungu, statement merah ini-lah yg sering kita patok utk nge-judge Iman sso melalui ada/tidaknya perbuatan2 dr ybs.

Quote
justru di Alkitab jenis beriman begini nyatanya banyak dikritik.. kalau hanya iman saja tanpa perbuatan ok, maka bener, bahwa Alkitab tidak perlu tebal2 berisi perintah2 ataupun larangan-larangan.
saya agak kesulitan utk mengungkapkan pengertian saya ... karena kita berdua, dari "bahan" yang sama --- namun bisa beda pengertian/pendapat ... hehehe :D.

versi onde kalo saya liat2 mirip versi osas - versi statement. (please CMIIW) ---> yakni, kalo sso berIMAN benar (justified by God) dan ybs ini keeps his faith maka in a real world otomatis ybs keep working (melakukan perbuatan2 baik dgn cara hidup yang benar) dan akhirnya otomatis menghasilkan buah2 roh.

versi odading, in a real world tidak begitu kenyataannya.
Kalo memang begitu kenyataannya, maka Alkitab nggak perlu tebal2 :D.

Quote
analoginya begni saja..

orang yang menguasai dan memahami soal kalkulus pasti bisa mengerjakan soal kalkulus dengan nilai yang baik. kalau mengaku menguasai kalkulus tapi ternyata ga bisa mengerjakan soal kalkulus berarti itu hanya pengakuan palsu saja.
nanti ya ttg analogi ini ... :)

bersambung :D

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: SOLA FIDE Lagi
« Reply #103 on: July 12, 2013, 02:22:43 PM »
Quote
orang beriman pasti berbuah.. sama seperti pohon yang subur pasti berbuah... kalau mengatakan pohon apel saya sangat subur dan sehat, tapi nyatanya ga pernah berbuah itu artinya pengakuan palsu.
Lalu apakah ayat yg bilang : "kalo cabangnya nggak berbuah maka akan dipotong" - apakah maksudnya ngerujuk sso yang tidak mempunyai Iman sejak semulanya ataupun beriman palsu ?

Quote
a man di justified by his faith.. tepat sekali..! faith yang bagaimana? yang murni atau cuma faith tanpa perbuatan alias faith mati. faith mati sama saja no faith.
hihihi... bingung juga nih saya ... gimana cara menjelaskan pengertian saya yaa ? :D

Kok kenapa kalo bagi odading, Faith yg mati tidak= No Faith ya ? :).

Quote
iman itu bukan konstanta yang tetap dan statis.. iman itu bisa tumbuh, menyusut, hilang, atau muncul..
Justru karena bold itulah ... bagaimana standard kita utk menetapkan sso tidak berIMAN ? apakah dikarenakan kita nggak melihat perbuatan2nya yg menunjukan Faith yang hidup ? Dan dikala kita nggak melihat perbuatan2nya yg menunjukan Faith yang hidup ---> ini = Faith yg mati ---> dengan begitu No Faith ?

Saya mengertikannya : Faith yang mati = Faith yg useless - namun tidak sertamerta artinya = No Faith.

IMO, No Faith = murtad ---> hengkang dari Allah.

Sebagai ilustrasi, mr.X kaya raya - berIMAN kepada Allah Yesus - setidaknya dia tau apa itu ajaran Kasih ... dia tau dan percaya itu benar --- namun dikala ada pengemis minta sedekah dia SELALU tolak ... maka kita sebagai orang luar, sebagai penilai, menyatakan Faith mr.X itu useless dari setiap kali kita melihat mr.X menolak pengemis - namun kita tidak bisa sertamerta menyatakan mr.X has no Faith ataupun Faith palsu.

Apakah Allah akan justified Iman mr.X karena selalu menolak pengemis dari seperti apa yg kita ketahui tsb ?
odading Nggak Tau :D ... mungkin aja Allah masih justified, mungkin juga Allah tidak justified. Cuma Allah yang paling tau individu si mr.X tsb.
Apakah onde tau ? :).

Quote
“Sebab jika mereka, oleh pengenalan mereka akan Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus, telah melepaskan diri dari kecemaran-kecemaran dunia, tetapi terlibat lagi di dalamnya maka akhirnya keadaan mereka lebih buruk dari pada yang semula. Karena itu bagi mereka adalah lebih baik, jika mereka tidak pernah mengenal Jalan Kebenaran dari pada mengenalnya, tetapi kemudian berbalik dari perintah kudus yang disampaikan kepada mereka. Bagi mereka cocok apa yang dikatakan peribahasa yang benar ini: “Anjing kembali lagi ke muntahnya, dan babi yang mandi kembali lagi ke kubangannya.” (2 Pet 2:20-22)
Nggak tau juga yah... kenapa yah sekalipun sudah saya baca berkalikali ayat diatas ... benak saya nggak bisa jadi berpendapat bhw "mereka" di ayat tsb = has no Faith, ya ? :D.

Dari yang saya merahin, saya mengertikannya kira2 sbb :
"mendingan orang2 yg gak punya faith, ketimbang kamu yg punya faith namun terus berkubang didalam kecemaran".

Quote
rasul Paulus yang juga jelas orang yang faithfull pun mengajarkan demikian:
  “Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain, jangan aku sendiri ditolak.” (1 Kor 9:27)
Kayaknya saya nyerah onde... :D.

Saya masih belon juga ngeliat bhw sso yang berIMAN otomatis perbuatan2nya beres ... :).

Dari ayat diatas saya mengertikannya :
sekalipun sso berIMAN dgn benar (justified by God) --- masih tetep terbuka kemungkinannya dia tidak melatih atopun tidak bisa melatih tubuhnya dan menguasainya ---- oleh karena itu Paulus ngajarin demikian.

Quote
jadi, semakin full timer yang beriman itu tidak melakukan kebaikan perintah Tuhan, maka artinya semakin kecilah nilai imannya.. dan lebih parah jika yang terjadi demikian.. si full timer semakin kuat dan lantang bicara iman, orang ini semakin menggebu2 dalam pengakuan dan emosional, namun ironis, kelakuan orang ini justru semakin menjauh dari perintah Tuhan. maka jelas ia adalah berlaku seperti farisi dan ahli taurat.. jenis iman seperti ini adalah jenis iman palsu
semua kalimat pada quote onde - kecuali yang di bold dan yang saya coret - saya sependapat :).

Tapi sungguh loh... benak/hati saya kok masih nggak bisabisa juga mempunyai pendapat bold yah ? Paling jauh saya cuma bisa berpendapat Iman yg useless :D.

Karena (imo yaaa....) diketika statement coklat diatas sudah= iman palsu ---> lalu apakah meng-"kotbah"-in orang ini sertamerta jadi stop ?

Di benak odading, kalo saya sudah berpendapat "hmmm ... ni orang berIman palsu" dan ceritanya saya juga seorang Kristen yg berteman dgn dia - maka sudah tidak perlu lagi saya mengingati dia ataupun menasehati dia atopun "berkotbah" dengan mengajukan ayat2 :D.

Suppose onde berteman dgn org tsb (katakanlah mr. Z) dan onde juga sudah  berpendapat "temen gue ni si mr.Z berIman palsu" --- apakah onde masih memberi nasehat2 atopun "kotbah" ke mr.Z ?

Kalo jawabannya YA masih memberi nasehat2 --- maka saya ambil 2 kesimpulan :
A. onde sendiri tidak yakin apakah mr.Z sebenar-benarnya beriman palsu
B. onde sedang "ngumpulin pahala" buat dirsen ... melakukan pekerjaan yang onde sendiri sadarin adalah siasia ... namun karena disuruh ayat, onde melakukannya.
C. Please CMIIW apabila point A dan B nihil - dan onde mempunyai alasan lain :).

Kalo jawabannya TIDAK, onde tidak lagi perlu menasehati mr.Z ---> saya akui, onde konsisten ... hehehe :D.

Quote
pengertian ond32lumut: be fruit adalah cara berimannya orang kristen.

be fruit adalah perjuangan menggapai iman sejati atau sempurna.
jadi justru orang kristen itu dituntut untuk be fruit.. bukan hanya meyakin2kan diri terhadap aspek kebesaran Yesus saja.. meyakin2kan diri itu hanyalah kristen beginer, yang memang belum percaya kebesaran Yesus... yang sudah dewasa, menginjak ke level iman berikutnya.. yaitu iman yang hidup! :)
sependapat :).

:)
salam.

Offline OSAS

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 412
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Kristen
Re: SOLA FIDE Lagi
« Reply #104 on: July 12, 2013, 08:08:49 PM »
Damai bagimu OSAS.

Anda posting begini,Ada yang ingin saya klarifikasi tentang apa yang saya tangkap dari posting tersebut.

Anda, selaku seorang yang mengetahui Alkitab, apakah mengartikan bahwa bila suatu kitab dalam Alkitab ditujukan kepada suatu kalangan tertentu, maka isi dari kitab tersebut hanya berlaku bagi siapa yang ditujukan? Surat kepada Jemaat di Roma, hanya untuk orang Roma. Surat kepada Jemaat di Korintus, hanya untuk orang Korintus. Surat kepada Teofilus, hanya untuk Teofilus. Surat kepada 12 suku Yahudi Perantauan, hanya untuk Yahudi Perantauan. Demikiankah?

Menurut yang saya sadari selama ini, meski suatu kitab di Alkitab ditujukan kepada jemaat tertentu misalnya Jemaat Efesus, itu berlaku juga bagi seluruh Pengikut Kristus. Bersediakah OSAS menyampaikan pandangan atas hal tersebut?

Damai bagimu.

Anda kelihatannya menyederhanakan persoalan semau gue !

Tidak ada yang bilang Firman Tuhan tidak berguna bagi semua orang tetapi yang fokus dong menafsirkannya bahwa konteks yg dibicarakan itu adalah secara halus menegor kaum Israel agar  memahami bahwa keselamatan adalah karena iman dan itu menjadi pelajaran juga bagi semua orang percaya.

Pelajari lagi baik baik masa transisi kekristenan diabad awal dimana banyak orang Isreal masih bingung apakah masih harus melaukan Hukum Taurat ditambah Injil atau Injil saja sudah cukup.

Pelajari lagi semua Rasul berkumpul pertama kali di Yerusalem menyelesaikan kebingungan bangsa Israel yang sudah bertobat tsb mengenai status Hukum Taurat.

Kalau Paulus menegor segala macam praktek bahasa lidah yang tidak benar di Korintus tidak berarti bahwa orang percaya yg bukan dari Korintus bisa seenaknya berbahasa lidah.

Makanya belajar Alkitab yang lebih baik lagi.