Kadang saya sampai geleng2 kepala, koq ada cara berpikir manusia di abad sekarang ini masih sangat minim dalam melihat sejarah. Kasihan sekali mereka itu, bro.
Mudah sekali mereka itu menggolongkan, ini kebiasaan pagan, ini bukan, padahal namanya kebudayaan itu berkembang.
Kasihan.....
kalo menurut intuisi saya pribadi lho bro...
mungkin beberapa organisasi memang SENGAJA MEMELIHARA tingkat "Pemahaman" (alias ke-kacamatakuda-an) yang demikian lho mas...
coba mas bayangkan ADVANTAGE & KEMUDAHAN bagi si Pemimpin organisasi:
1. Tingkat Kepatuhan yg Tinggi --> karena di pasang terus kacamatakuda-nya... (lihat: Korea Utara dll..)
2. Dengan mem-brain-wash secara kontinu dan konstan --> tercipta rasa KETERGANTUNGAN yang mendalam (addiction??)
3. Rasa KETERGANTUNGAN itu SEOLAH-OLAH di-kesan-kan kepada Tuhan & Kitab Suci --> PADAHAL??? --> kepada si pemimpin organisasi itu kan?? ehehe...
4. Tentu: affinitas antar anggota intra organisasi jadi tinggi --> sehingga gampang dalam mengelola organisasi-nya
5. Bila disuruh jualan-pun.. tentu jauh lebih MILITAN, sehingga ekspektasi pencapaian target omzet pun bisa dikontrol dgn lebih mudah..
6. dsb.....
jadi.. yah..
rasanya memang bakal tetap ada terus sih bro..
lha wong dipelihara & merupakan salah satu tools organisasi kok...