beberapa denominasi gereja memang melarang jenasah di kremasi, dengan alasan manusia dari tanah harus kembali ke tanah..
dulu saya pernah mengikuti acara pelepasan jenasah dgn Kremasi, Almalhum umat Gereja denominasi cabang pentakosta, saya lupa nama gerejanya. si Pendeta hanya melepas jenasah sampai rumah duka.. selanjutnya diserahkan kepada keluarga, di tempat kremasi jadi anak tertua yang memimpin doa dan upacara..
apa benar unsur abu bakaran berbeda dengan abu unsur tanah ..? kalau memang benar parameternya dikremasi atau dikubur bagaimana dgn para martir abad2 awal ? sejarah mencatat, bahwa para martir (pembela iman kristus) mati dengan cara dibakar.. apakah si martir tsb tidak dapat masuk kerajaan Allah krn dibakar ..? kasian juga si martir sudah jadi pembela iman - mati dibakar - tidak masuk surga..
Salam