@Ignas,
Kayaknya Ignas salah nangkep maksud post saya deh... hehehe
.
Yah memang beda, karena saya katolik dan kamu tidak..
saya diskusi dgn referensi batasan2 ajaran katolik, kamu tidak..
Justru karena setelah nyempetin baca bold di link yg Ignas kasih makanya saya mengemukakan pendapat berdasarkan kalimat sbb :
The souls of those who die in the condition of personal grievous sin enter Hell.Yang saya mengertikan dari kalimat biru diatas adalah statement DAN apabila ini memang sebuah statement yang memang
BUKAN utk digunakan manusia yg masih hidup sebagai judgement ke orang yang sudah mati yg hanya berdasarkan pengetahuan seorang manusia (yg cenderung terbatas), misal :
"Sang teroris, mr.X - pelaku bom bunuh diri tsb mati bersama para korban lain-nya" --- saya sependapat.
cenderung terbatas = tidak semua
informasi2 SebabAkibat berkaitan dgn mr.X bisa kita ketahui MENGAPA dia melakukan hal tsb. Apakah mr.X
willingly dan dengan tau betul bhw perbuatan itu salah dan amat jahat NAMUN dia tetep lakukan ? Apakah mr.X dibawah tekanan yg apabila dia tidak melakukan hal tsb anak istrinya dibunuh ? Apakah ketika bom meledak, mr.X tidak langsung mati dan sempet amat sangat menyesali dan minta ampun pada Tuhan ? dll dll dll...
.
Dari respond Ignas, karena sepertinya saya salah mengertikan kalimat biru tsb (berhubung saya nonK) ---> maka saya sekarang baru mengetahui, bhw kalimat biru tsb
MEMANG untuk digunakan sebagai judgement manusia yg masih hidup ke orang2 yang mati berdasarkan pengetahuan manusia bhw orang tsb (mr.X) mati didalam kondisi dosa yg mendatangkan maut (ilustrasi ungu), maka dia (mr.X) PASTI masuk neraka
.
dan Ajaran Katolik mengajarkan Api Penyucian HANYA UNTUK MEMURNIKAN dari hal yang KURANG MURNI..
Api Penyucian tidak dapat membuat YANG TIDAK MURNI MENJADI MURNI.
YA, saya sependapat ... dimana kalimat pada quote diatas saya mengertikan secara statement ---> yg dengan demikian
saya sendiri (sebagai manusia) nggak bisa menentukan yg mana yg kurang murni, yang mana yg tidak murni dan yang akhirnya nge-judge bhw mr.X itu TidakMurni - so, neraka
.
Dan saya sebelumnya tidak tahu bhw di keKristenan - manusia JUGA BISA menentukan mr.X = TidakMurni berdasarkan pengetahuan terbatas (ilustrasi ungu) dimana ujungnya mr.X PASTI neraka - dan sekarang saya baru tau ini
(btw, ini idem dengan thread saya di board nonK - dimana dari masukan2 temen2 Kristen, disitu saya masih tidak habis mengerti KENAPA manusia JUGA BISA nge-justify iman seseorang hehehe... ).afterlife :
bertobat dalam arti yang tidak percaya menjadi percaya = TIDAK.
tetapi Tobat/Repent akan dosa2 ringan = IYA.
Repent after life, lalu baru masuk purgatory ? Ataukah DI Purgatory jiwa ybs repent ?
Soalnya tadinya saya kirain, jiwa ybs
segera setelah mati tidak ada repent Allah yang menentukan masuk purgatory atau tidak. Bagi jiwa yg masuk Purgatory
tadinya saya kirain,
nggak ada repent di Purgatory... melainkan di"suci"kan / di"bersih/murni"kan dari kesalahan2/dosa2(ringan)nya.
Makasih atas masukan2 Ignas.
salam.