Damai sejahtera bagi FIKers sekalian.
Mat_3:16 Sesudah dibaptis, Yesus segera keluar dari air dan pada waktu itu juga langit terbuka dan Ia melihat Roh Allah seperti burung merpati turun ke atas-Nya,
Yoh_1:51 Lalu kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Kis_7:56 Lalu katanya: "Sungguh, aku melihat langit terbuka dan Anak Manusia berdiri di sebelah kanan Allah."
Kis_10:11 Tampak olehnya langit terbuka dan turunlah suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya, yang diturunkan ke tanah.
Pernah terpikir gak, langit yang terbuka itu visualisasinya seperti apa? Apakah harafiah, atmosfer terbuka sehingga orang bisa memandang sampai ke luar angkasa? Apakah harafiah penampakan sorga? Atau semua itu cuma simbolisasi?
Di benak saya, pemaknaan
langit terbuka itu tidak fisik tetapi fisik. Nah lo. Bingung, kan? Saya sendiri juga bingung. Tetapi pengertian saya begini.
Dikatakan
langit terbuka, bukan seperti terkoyaknya suatu lembaran sehingga benda-benda di belakang lembaran itu menjadi terlihat.
Langit terbuka menurut pemahaman saya sebenarnya tidak pernah terjadi. Langit itu hanya batas daya pandang manusia, padahal, dari segi jarak, itu tidak berkesudahan sebagai ciptaan Tuhan. Jadi, kita katakan langit, sebenarnya tidak ada langit, itu adalah ciptaan Tuhan, tidak berbatas. Langit yang kita definisikan itu, hanya menggambarkan batas daya pandang kita.
Jadi,
langit terbuka saya artikan seperti, sekali lagi seperti lembaran yang bocor sangat halus. Bila dikaitkan dengan keempat nats kutipan Shakes di atas, maka dari 'kebocoran yang sangat halus itu' yang saya artikan sebagai titik terjauh yang dapat kita pandang, muncullah "Roh Allah seperti burung merpati turun", "malaikat-malaikat Allah turun naik," "melihat Anak Manusia," dan "Petrus melihat turunnya suatu benda berbentuk kain lebar yang bergantung pada keempat sudutnya", di mana hal yang dilihat seperti benda-benda seperti visualisasi dari garis batas daya pandang manusia, bergerak kepada orang yang melihat, seperti 'turun'. Kecuali peristiwa Stefanus itu. Pada peristiwa Stefanus melihat Anak Manusia itu, di benak saya seperti memandang layar monitor yang ada di langit, dan Stefanus melihat Anak Manusia duduk di sebelah Kanan Allah, padahal Jesus sudah pernah mengatakan "Aku dan Bapa adalah satu".
Jadi, bagi saya, visualisasi
langit terbuka itu adalah sesuatu yang maya, yang ditujukan untuk mengajar manusia 'menyadari'
(lebih tepatnya, mengimani), bahwa Tuhan itu sungguh ADA.
Itu dari saya, silahkan teman-teman lain.
Damai, damai, damai.