Perintah itu “ khusus” dan insidentil bagi Adam sebagaimana juga kepada Abraham mengenai pengorbanan anaknya bukan kepada semua manusia secara umum,makanya itu hanyalah ujian dari Allah karena Allah sendiri mewahyukan sbb :
1 Tesalonika 2:4 Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita.
Pertama,
tidak ada ayat yang menyatakan bhw Firman "jangan makan buah" diberikan ke Adam itu = menguji Adam utk mengetahui apakah dia taat ato kagak.
Kedua,
Ayat tesalonika yang soli lampirkan menyangkut ke kata "kami" yakni para yang layak dipercayakan Injil oleh Allah.
Ketiga,
kata "menguji" di ayat atas pengertiannya merujuk ke "menempa" para "kami" tsb. Dari pov individu ybs (para "kami") mereka dipilih Allah. "Ujian" BUKAN untuk Allah kepingin tau apakah mereka taat ato tidak, melainkan utk menggembleng mereka.
Dari ketiga point tsb, "ujian" hanya bisa dicanangkan oleh per individu (pov individu) dan tidak bisa diaplikasikan "menguji hati KITA" secara ke semua manusia termasuk Adam ---> jadi tetep terbuka kemungkinan buat pengertian saya, bahwa Firman "jangan makan buah" diberikan kepada Adam BUKAN sebagai ujian
.
Yak. 1:13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun.
Bisakah kamu bantah ayat diatas bahwa Allah menguji bukan mencobai ?
Soli mengajukan ayat yang sama berulang-ulang, namun sepertinya kamu sendiri tidak mengerti ayat tsb deh ...
.
Kok tidak pernah ditanggapi ayat yang sangat tegas dan jelas tsb ???
Sudah saya post : Allah menguji = iblis mencobai.
Kamu yang tidak menanggapi ilustrasi saya ttg seorang yang saleh diajak teman-nya ber-narkoba ria. JELAS di ilustrasi tsb : Allah menguji = iblis mencobai.
Apabila si saleh menang, tidak terbujuk ke narkoba ---> maka saleh lulus dari ujian Allah = saleh tidak tergoda cobaan dari iblis.
Apabila si saleh kalah, dia terbujuk ke narkoba ---> maka saleh tidak lulus dari ujian Allah = saleh tergoda dan terjatuh dari cobaan iblis.
Dan sekali lagi, Allah tidak menguji dengan FirmanNYA.
Jadi kelemahan argumentasimu adalah tidak bisa membedakan mana perintah yang berlaku khusus secara insidentil dan mana yang berlaku umum kepada semua manusia.
Demikian juga pengajuan soli pada ayat Tesalonika diatas. Itu insidentil ke para "kami" bukan umum kepada sesama manusia (termasuk Adam).
Dan kamu menyamakan apa yang tidak sama antara menguji dan mencobai seperti replay # 222 :
Solideo : Ujian berbeda motivasi dengan pencobaan
Odading : Sama aja-lah. Toh hasilnya cuma Yes/No
Sudah kelihatan kan kekeliruanmu !
Silahkan soli tanggapi ilustrasi si saleh tsb. Dan jelaskan ke saya dimana perbedaannya
.
Kata dasar Ibrani yang dipakai didalam Kej.22:1 adalah “nasah” yang berarti “to test,try”
1. Terjemahan ini kurang tepat, dan ini bertentangan dengan Yak 1:13, yang mengatakan bahwa Allah tidak mencobai siapapun.
Terjemahan RSV/NIV/NASB, yaitu ‘test’ (= menguji), lebih tepat.
Tidak. Ibrani 11:17 menggunakan kata "peirazo" :
By faith Abraham, when he was tried, offered up IsaacSeperti yg saya katakan pada post sebelumnya :
Peirazo bisa mempunyai konotasi positif, bisa juga negatif.
Ayat Yakobus 1:13 sedang bermaksud ngerujuk ke "peirazo" yang berkonotasi negatif ... namun kata "peirazo" itu sendiri tidak bisa disertamertakan artinya TIDAK BOLEH di aplikasikan ke subjek Allah. Sementara itu, kata "nissah" itu sendiri juga bersifat seperti "peirazo", bisa negatif bisa positif (netral) - dimana bahasa aslinya tidak mempunyai kosakata utk "dokimazo".
2. Pencobaan diberikan oleh setan dengan maksud menjatuhkan manusia. Ujian diberikan oleh Allah, dengan maksud mengangkat / menguatkan kita.
Sependapat. Dengan demikian, Firman "jangan makan buah" ke Adam BUKAN sebagai ujian.
Ujian ini betul-betul datang dari Allah (ay 1-2).
Ada orang yang menganggap bahwa tidak mungkin Allah menyuruh Abraham membunuh anaknya. Ini hanyalah sesuatu yang timbul dalam pikiran Abraham. Ia mengira bahwa Allah menghendakinya untuk membunuh anaknya. Tetapi anggapan seperti itu jelas merupakan anggapan yang salah, karena ay 1-2 ini jelas menunjukkan bahwa ujian itu datang dari Allah, karena Allah berfirman kepada Abraham, dan menyuruhnya untuk mengorbankan anaknya.
Saya tidak sedang "cerewet" ataupun berpendapat bhw "bunuh anak" tsb datang dari Allah ato kagak loh
.
Yang ingin saya sampaikan adalah, kata "mencobai" (peirazo) itu masih bisa dirujuk ke subjek Allah (Ibrani 11:17) --- dan ini dalam konotasi positif. Sedangkan yg di ayat Yakobus, kata "mencobai" (peirazo) disitu ngerujuk konotasi negatif.
Sudah tentulah kalau berdoa itu ditujukan kepada Allah dong masak kepada si Iblis ???
Mana akal sehatnya ???
Kamu masih tidak mengerti.
"janganlah membawa kami kedalam pencobaan" TIDAK BERARTI bhw itu sebuah permintaan ke Allah utk tidak mencobai ! Jelas ??!!
Kalau kamu menganggap Allah yang membawa pencobaan sudah pasti keliru total karena tidak mungkin Allah yang mencobai dan Dia pula yang melepaskan dari cobaan ???
alamaaaaaakkk ..... tulaliit... tulaliit..tulaliiit
.
Kenapa mesti perlu berulang-ulang saya katakan yah ?
Allah tidak mencobaiii !!! kok masih tetep berpendapat seperti ungu sih soliiiiiiiiiiiii ???????????????? ---> BOLD orange adalah "milik" saya... pendapat saya DULUAN. Tidak lewat baca ayat, cukup lewat logik. Jadi
jangan kamu ikut2an berpendapat = pendapat bold orange saya yg nonK dan tidak berakal sehat yah ...
.
Sekarang soli katakan kepada saya, apa pengertianmu yang
BUKAN bold orange dan milikmu sendiri secara keKristenan berdasarkan ayat Alkitab dan menurut pengertianmu yang berakal sehat. Inga... inga... IJO, yah
.
salam.