Saya lihat kasus biru, hijau, dan orange adalah kasus yg sifatnya beda-beda (beda jenis). Yg biru adl ttg keselamatan manusia (masuk surga/neraka), yg hijau adl ttg kehidupan di dunia, yg orange adl ttg misi Tuhan Yesus di dunia. Lalu, timbul pertanyaan di benak saya:
1. Apakah predestinasi Allah terjadi untuk ketiga jenis kasus tsb?
2. Apakah wacana predestinasi Allah yang muncul di Alkitab mencakup ketiga jenis kasus tsb?
Saya bukan penganut calvinist, tp kl spengetahuan saya dalam calvinism itu kedaulatan Allah adalah 100%, jd semuanya ada dalam penetapan Tuhan.
Lalu, saya tertarik dng yang biru dan timbul pertanyaan:
3. Karena orang tetep bisa memilih untuk menolak, sejauh apa sebenarnya "keseriusan" atau "kesungguhan" atau bahkan mungkin "kesaktian" dari inspirasi, tegoran dan kekuatan yg Tuhan berikan kepada orang tsb?
4. Ketika orang tetap bisa memilih untuk menolak berarti Allah membiarkan orang tsb untuk menggunakan freewill-nya. Apakah ini menunjukan adanya suatu hierarki nilai dalam diri Allah, di mana freewill manusia lebih berharga/bernilai ketimbang keselamatan jiwa manusia?
Sederhananya: Allah tahu bahwa manusia bisa memilih kebinasaan. Kalo memang manusia memilih itu, Allah pun akan tetap membiarkannya (atau bahasa halusnya: menghargainya) . Dengan demikian, di mata Allah, pilihan manusia (freewill) adalah sesuatu yang sangat berharga, bahkan lebih berharga ketimbang keselamatan si manusia itu sendiri.
5. Kalau benar bahwa will yang free lebih berharga di mata Allah, mengapa Allah menghargainya dengan kebinasaan (juga, selain keselamatan)? Bukankah yang penting adalah unsur free-nya?
Saya jadi bingung sekarang . Bagaimana menurut bro siip?
Salam
Agak sukar mjelaskannya bro...
Ingatkah perkataan Tuhan pd Yehezkiel?
Yeh 3:20
Jikalau seorang yang benar berbalik dari kebenarannya dan ia berbuat curang, dan Aku meletakkan batu sandungan di hadapannya, ia akan mati. Oleh karena engkau tidak memperingatkan dia, ia akan mati dalam dosanya dan perbuatan-perbuatan kebenaran yang dikerjakannya tidak akan diingat-ingat, tetapi Aku akan menuntut pertanggungan jawab atas nyawanya dari padamu.Mgkn kita btanya, lho apakah Tuhan ngga serius mpringatkan si orang yg berdosa itu?
Mngapa harus lewat Yehezkiel, mngapa ngga Tuhan aja yg langsung bertindak? Bukankah orang itu akan lebih mantap pasti btobat kl Tuhan yg turun tangan?
Oh tidak bgitu dlm konteks ayat di atas.
Dlm konteks ayat itu, Tuhan mmandang Yehezkiel sbg rekan kerjaNya.
Jika Yehezkiel gagal, maka ada konsekuensinya, konsekuensi bagi yg berdosa dan konsekuensi bagi Yehezkiel.
Free-will adalah suatu karunia luar biasa yg dbrikan Tuhan kpd manusia yg tidak dbrikan kpd makhluk lain dan free-will adalah bagian dari keunikan gambar dan rupa ilahi.
Tuhan itu pribadi yg konsisten.
Ketika Ia memberi, Ia tidak langsung saja mencabut/mbatalkan/mnarik lagi apa yg sudah Ia berikan.
Ketika Tuhan brikan bumi kpd Adam, Ia tidak tarik lagi disaat Adam jatuh.
Tuhan sangat mhargai apa yg Ia karuniakan kpd manusia.
---------
Susah saya mjelaskannya dalam tulisan, Bro...
Tp ya itu, Tuhan mnetapkan grand-design yg harus berjalan sesuai rencanaNya dari sejak semula dan itu pasti mutlak terjadi.
Di sisi lain, ada juga dimana Tuhan brikan free-will utk memilih dimana
belum tentu kehendakNya yg terjadi.
Misalnya?
Hos 8:4
Mereka telah mengangkat raja, tetapi tanpa persetujuan-Ku; mereka mengangkat pemuka, tetapi dengan tidak setahu-Ku. Dari emas dan peraknya mereka membuat berhala-berhala bagi dirinya sendiri, sehingga mereka dilenyapkan.Apakah ada risikonya?
Ada.
Apakah Tuhan berduka saat khendakNya tidak terwujud?
Iya.
Maka itulah Alkitab yg kita baca mngandung 2 sisi mata pedang, yaitu sisi kedaulatanNya (pd bbrp ayat) dan sisi kerjasamaNya (pd bbrp ayat).