Beberapa orang berpendapat bahwa penyebutan Yesus untuk dirinya sendiri sebagai "Anak Manusia," membuktikan dia tidak mengklaim sebagai Tuhan.
Namun, teolog J.I. Packer menjelaskan bahwa nama "Anak Manusia" merujuk pada peran Yesus sebagai Raja Penyelamat, memenuhi penggambaran Yesaya tentang Mesias baik sebagai Juruselamat yang menderita ¹ dan Raja datang di mana ia disebut, "The Mighty God," "Bapa yang Kekal , "The Prince of Peace." ²
Selama persidangan hadapan Kayafas, imam besar, Yesus menyebut dirinya sebagai "Anak Manusia" yang diramalkan oleh Nabi Daniel. Kayafas memerintahkan Yesus, "Aku menuntut dalam nama Allah yang hidup-memberitahu kami jika Anda adalah Mesias, Anak Allah."
Yesus menjawab, "Engkau telah mengatakannya. Dan di masa depan Anda akan melihat Anak Manusia duduk di tempat kekuasaan di sebelah kanan Allah dan datang di atas awan di langit. "Lalu Imam Besar merobek pakaiannya untuk menunjukkan ngeri dan berkata," Penghujatan! Mengapa kita perlu saksi lainnya? Anda semua telah mendengar hujat-Nya. "³
Mengapa Yesus dituduh menghujat? Itu karena Kayafas tahu benar apa Kitab Suci mengatakan, bahwa-Anak Manusia akan diberi kuasa atas seluruh manusia dan menerima penyembahan. Lima ratus tahun sebelum Kristus, Nabi Daniel menulis,
"Saya melihat, dan ada sebelum saya adalah seorang seperti anak manusia, datang dengan awan dari langit. Dia mendekati Usianya dan dibawa masuk ke hadirat-Nya. Dia diberi otoritas, kemuliaan dan kekuasaan yang berdaulat, semua orang, bangsa dan laki-laki dari setiap bahasa menyembah Dia "4.
Kayafas menjadi marah ketika Yesus mengatakan bahwa ia adalah Anak Manusia-yang layak disembah. Jadi siapa "Anak Manusia" ini, Daniel mengacu pada dan mengapa ia sedang menyembah ketika Tuhan saja untuk disembah? Itu jelas bagi Kayafas bahwa Yesus mengaku sebagai Tuhan.
powered by: google translate