Lihat lagi penjelasanku di atas, sudah aku berikan juga ayat2nya yg mendasari menjaga persekutuan dengan roh2 orang kudus.
Sampai sekarang pertanyaan saya belum terjawab mengenai dasar dasar Alkitabnya merenungkan bersama arwah orang mati.
Berdoa dan merenungpun sama sekali berbeda maknanya menurut kaidah bahasa Indonesia.
Merenungkan biasanya tidak mengeluarkan kata kata mirip mantera.
Quote from: solideogloria on June 23, 2013, 10:04:19 PM
Sudah saya jelaskan sebelumnya bahwa cara berdoa yang menyalahi prinsip Alkitab tidak akan mempunyai kuasa apapun bagi kebaikan orang percaya.
Doa prinsip Alkitab itu seperti apa?
Hanya ditujukan kepada Allah? Itu juga yg kami lakukan ketika berdoa dgn perantaraan (with intercession, NOT through) para kudus.
Dilarang berhubungan dgn roh2 orang kudus yg telah meninggal? Sudah aku berikan juga dasar iman kami dari Alkitab bahwa mereka ini tetap hidup dan kami diamanatkan utk terus memelihara persekutuan dgn mereka.
Berdoa secara salah adalah dengan anggapan bahwa kalau berdoa kepada Maria pasti akan sukses hasilnya menurut tradisi gereja.
The prayers of our Lady, being the prayers of a Mother, have in them something of a command; so it is impossible for her not to be heard. ( St. Antonine)
http://www.catholictradition.org/Mary/glories6.htmLitani Jiwa MariaJiwa Maria, sucikanlah aku.
Hati Maria, nyalakanlah aku.
Tangan Maria, sanggahlah aku.
Kaki Maria, pimpinlah aku.
Bibir Maria, berkatalah padaku.
Duka cita Maria, kuatkanlah aku.
O Maria yang manis, dengarkanlah aku.
Janganlah mengizinkan aku terpisah darimu.
Terhadap musuh-musuhku, belalah aku.
Tuntunlah aku kepada Yesus yang manis. Semoga bersama dikau, aku dapat mencintai dan mengasihi sesamaku, dan memujimu untuk selama-lamanya. Amin
http://www.ekaristi.org/doa/dokumen.php?subaction=showfull&id=1150465575&archive=&start_from=&ucat=1&Kembali Maria diposisikan sebagai “mediator agung”, sehingga jiwa Maria bisa menyucikan? Sehingga hati Maria, bisa menyalakan? Sehingga Tangan Maria bisa menopang? Sehingga kaki Maria bisa memimpin? Sehinga dukacita Maria bisa menguatkan? Dan begitu perlu untuk Maria mendengarkan kita manusia?
Lalu apa peran dan karya Roh Kudus? Bukankah semuanya itu fungsi dan karya Roh Kudus?
Jadi Maria yang mengantikan Roh Kudus?
Apa bisa sesama manusia menyucikan?
Quote from: solideogloria on June 23, 2013, 10:04:19 PM
Tujuan tidak bisa menghalalkan segala macam cara kalau itu bertentangan dengan kebenaran.
Apa itu kebenaran?
Dilarang berhubungan dengan arwah orang mati (owb)???
Study hermeneutic menunjukkan bahwa yg dilarang adalah berhubungan dengan familiar spirit / roh jahat (owb).
Ul. 18:11 seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati.
Yesaya 8:19 Dan apabila orang berkata kepada kamu: "Mintalah petunjuk kepada arwah dan roh-roh peramal yang berbisik-bisik dan komat-kamit," maka jawablah: "Bukankah suatu bangsa patut meminta petunjuk kepada allahnya? Atau haruskah mereka meminta petunjuk kepada orang-orang mati bagiorang-orang hidup?"Apakah itu bukan larangan berhubungan dengan orang mati ?
Atau anda kurang memahami kaidah bahasa Indonesia ?
Ingat peristiwa Yesus berbincang2 dgn Musa dan Elia di gunung Tabor? Apakah Yesus melanggar larangan utk berbincang2 dgn roh (owb)-nya Musa???
Peristiwa transfigurasi adalah inisiatif Allah untuk meneguhkan ketuhanan Yesus,bukan pengajaran agar manusia boleh berhubungan dengan orang mati,itupun kejadian yang tidak berulang lagi.
Yang bercakap-cakap dengan Musa dan Elia juga Yesus didalam penampakan kemuliaan-Nya sebagai Allah.
Menggunakan ayat itu agar manusia boleh meminta kepada arwah orang mati berarti sudah kebablasan.
Tidak ada peristiwa atau ajaran berdoa kepada arwah didalam ayat itu.
Quote from: solideogloria on June 23, 2013, 10:04:19 PM
Makanya mengkaitkan janji janji melalui doa rosario dengan keselamatan adalah kekeliruan.
Kalo seorang Pendeta menjanjikan bahwa jika seseorang akan selamat dengan setia berdoa dan membaca serta merenungkan Alkitab, apakah Pendeta itu telah bersalah memberikan janji demikian???
Yang menjadi persoalan adalah tradisi gereja yang mengajarkan bahwa keselamatan itu melalui Maria :
“O Virgin most holy, none abounds in the knowledge of God except through thee; none, O Mother of God, obtains salvation except through thee, none receives a gift from the throne of mercy except through thee.” (Leo XIII: Encycl., Adiutricem populi, September 5, 1895.) — [p. 12, no. 13]Kalau bukan sudah kebablasan saya sudah tidak tau lagi harus menyebut apa ajaran yang seperti demikian.
Bersambung