Maksud saya begini bro..., jika mereka ini "sekedar" penerus suksesi, mengapa bro menganggap ini ajaran mereka ? Padahal kan yg ngajarin Yesus... kenapa kemudian dianggap ajaran tertullian, St. Cyril, dsb ? Harusnya dianggap ajaran Yesus dong sbg pencipta ajaran tsb ?
Saya tahu dan diajarkan teori relativitas dari guru saya. Tapi kalo ditanya relativitas itu ajaran siapa ? pasti sy bilang Albert einstein sbg pencipta ajaran, meskipun sy tahunya dari guru saya sbg penerus ajaran. Betul gak ? hak ciptanya tentu ada di Albert E.
Tapi ini kasusnya beda..., jika ditanya siapa yg mengajarkan derma bisa membantu org yg sudah meninggal , maka anda akan jawab ajaran St. Agustinus..., padahal dia hanya meneruskan ajaran saja (seperti halnya guru saya)...., bukan pencipta ajaran.
Atau kemungkinan lain, jangan2 bro menganggap ini semua ajaran mereka, karena memang mereka lah pencipta ajaran tsb.
Nangkep maksud saya gak bro ?
kurang nagkep sih..
tapi gini ya masbro...
mereka ini memang mendefinisikan sebuah konsep.. tentu saja konsepsi atau tulisan mereka ini didasarkan pada iman kristen yang sudah ada sejak saat itu..
kalau apa yang mereka tulis itu bertentangan dengan iman kristen dan ajaran rasul waktu itu, maka pasti akan terjadi reaksi.
Jika memang para Rasul melarang keras praktek mendoakan orang mati.. Maka---- yang terjadi, bapak2 ini, macam tertulian dan st ciryl dan agustinus ga akan mendapat tempat dalam jemaah.. apalagi jadi uskup, apalagi sekarang jadi bapa Gereja yang tulisannya di jadikan acuan. begitu ya?
kalau saya sih simple.. misalnya ada suatu kejadian.. katakanlah kecelakaan... kira2 lebih mengerti ceritanya orang yang ada saat kejadian, atau setidaknya 50 taun setelah kejadian, atau orang yang kemudian ribuan taun setelah kejadian? nah, pelarangan mendoakan arwah itu muncul tiba2 setelah pada abad 15 mas bro.. 1500 tahun berlalu..
Kan bro bilang, Tertullian apostolik..., jadi justru harus diterima semuanya dong...
kan Justru gereja berpegang pada ajaran Tertulian yg penerus itu. kenapa malah melarang ?
yg jelas begini bro...., tidak ada satupun dari mereka yg tidak bisa salah.
Saya bisa mengimani satu ajaran Martin Luther, bukan berarti ajaran ML yg lain pasti bener. Bukan berarti seluruh ajaran para reformator saya telan bulat2.
yang nelan bulat2 itu siapa masbro??? hehehe.. ini yang selalu dijadikan "tembang" orang protestan.. seolah2 mereka itu diajari kalau orang katolik itu bodho2 yang hanya bisa nurut2 saja... seperti kerbau di cocok hidungnya.. jangan gitu lah.. kami bisa mikir.. apalagi paus2 kami mas broo..
FYI: walaupun tertulian mempunyai pandangan dan tulisan yang sangat berharga dalam dunia kekristenan, yaitu mendefinisikan TRITUNGGAL.. (jangan lupa, anda mengikuti ajaran tertulian ini) namun akhirnya tertulian di keluarkan dari GK, beliau mengikuti aliran monastik. dan tertulian tidak pernah dapat gelar santo. itu bukti gereja kami memanglah berfikir sejak jaman dulu.. terlalu berfikir malah.. bicara selektif, komprehensif dan hati2.. saya rasa gereja katolik lah yang punya.. GK itu "ahlinya" kanon, anda tau kanon kan? mungkin anda perlu mengenalnya lebih jauh..
trus masbro.. FYI ya: yang anda sebut2 itu adalah para bapa Gereja.. mereka tidak pernah dikatakan infallible.. Gereja menseleksi tulisan2 mereka. jadi jangan salah masbro...
Kenapa lalu sesuatu yg bukan DOGMA menjadi sesuatu yg WAJIB ?? Apa yg Magisterium pikirkan saat itu ? Sesuatu yg gak penting, tapi mesti, kudu, wajib !!!
saya minta refrensinya kalau itu wajib...
,
namun sambil mencari saya ingin mengatakan pada anda.. banyak hal wajib di dunia ini yang bukan DOGMA.. sebelum komuni umat wajib berdoa.. tapi itu bukan DOGMA.. dalam ibadah umat wajib memakai pakaian bersih.. atau imam wajib memakai jubah dalam misa.. itu semua bukan DOGMA. ada kewajiban, ada hukum gereja, ada DOGMA. kami terlalu rapi dalam organisasi masbro.. percayalah itu...
Itu pertanyaannya....
Artinya sebuah tradisi (gereja) yg berubah menjadi Tradisi Suci (yg apostolik) ???
ngga ada itu.. apa masbro bisa tunjukan ke saya kalau baptis selam itu tradisi suci? mungkin itu tradisi solascriptura..
Lebih baik salah 7 daripada salah 12.
Celakanya, harusnya bener 5, tapi gara2 dikasih bocoran jawaban yg ngaco dari guru, malah jadi salah semua.
Salam damai bro.
hahaha..... kalau cuma banyak2 kan angka dan hanya ber andai2 ya ngga ada habisnya..
tapi gini masbro.. Gereja saya memberi jaminan bahwa ajaran2 Gereja adalah infallible.. Gereja memberi kepastian wahyu Tuhan (bukan mungkin benar).
nah, seandainya ujung2nya nanti di akhirat gereja tu salah.. maka, Magisterium Gereja akan menanggungnya.. karena mereka berani menjamin.
saya lebih takut ikut ajaran yang ga berani menjamin kebenarannya.. hanya mungkin yang dibalut semangat?
.
sayangnya hanya Gereja katolik yang apostoliklah yang berani mengatakan itu... klaim yang tidak pernah bisa ditiru... seram..
oya, saya baca komentar mas cadang diatas cukup menarik..
gini mas bro.. mari belajar terbuka dan realistis..
anggaplah saya ini penganut agustinus, st ciryl dan tertulian dalam perkara mendoakan orang mati.. dan masbro secara konsep penganut martin luther.
kalau kita hitung2ngan secara realistis, itung kapasitas dari berbagai aspek ... maka saya jelas lebih prefer sama pendapat St Agustinus,Tertulian dan St Ciryl dari pada pendapat luther..
namun kemudian masbro djo mengatakan.. saya ikuti Alkitab.. hehehe...lha emangnya saya, agustinus, st.ciryl itu ga ngikut Alkitab yah?
st. agustinus, st.ciryl, tertulian, dan luther itu statusnya sama sebagai interpreter.
kalau ngadu yang sama, jangan seenaknya menghadapkan interpretasi yang berbeda dengan Alkitab.. belajar fair yuks...
salam damai dan nyantai mas bro djo...