Ehhhm, gak sonbong yah?
Bayangkan segolongan anak anak kaya karena ortunya kaya, kemudian diantara mereka sendiri bilang, kita orang kaya. Itu sombong gak? Diucapkan diantara orang kaya lho.
IMO, selama obrolan ttg "keberadaan" mereka
(yg kaya itu) tidak mengandung "mengecilkan/mengenye" orang lain pada tiap individu yg lagi ngobrol itu - nggak sombong, salt
.
Terus terang, saya disini sebenernya melibatkan faktor "menilai".
Sebagai ilustrasi :
Ada 3 kelompok orang dalam 1 ruangan.
Kelompok A : para "the haves", kelompok B : para "the haveNots" dan kelompok C : para "nggak jelas"
.
Kelompok B dan C secara gak langsung mendengar
pembicaraan yg cuma bisa "beredar" diantara kelompok A.
Dari situ bisa dua kemungkinan dari kelompok B :
1. Ada yang menilai/menganggap ungu tsb = para klompok A tsb sombong / menyombongkan diri
2. Bisa juga ada yang tidak menilai apa2 ... ungu hal wajar.
Dari kelompok C, ternyata bbrp orang disitu juga para the haves - tidak terlibat pembicaraan kelompok A - namun justru dari bbrp orang yg the haves dari kelompok ini, ada yang
dibenaknya "mengecilkan" kelompok B dengan "ngenye" sense di hatinya
.
Pada asumsi bhw obrolan para klompok A tsb memang sama sekali tidak mengandung "mengenye" orang lain, maka kesimpulan saya :
1. Penilaian yg dilakukan kelompok B pada point no-1 diatas = not true.
2. Ucapan/obrolan ungu tidak sertamerta bisa dijadikan dasar utk menilai ttg kesombongan.
3. Hanya apabila tertangkap/terdengar kalimat yg bernada seperti point-C buat phooey - maka kesombongan bisa di nilai.
4. Namun penilaian kesombongan itu sendiri tidak hanya mlulu berdasarkan point-3 diatas (literal/audible/tindaktanduk) - karena bisa juga "diem2" ada orang yang seperti di kelompok-C pada ilustrasi diatas.
IMO,
sampe bisa disebut suatu kesombongan / mr.X sombong - maka "prasyarat"nya adalah : adanya pihak lain yang "dikecilkan" / "dinihilkan" oleh mr.X ---> terlepas apakah itu diketahui melalui ucapan mr.X ataupun tidak diketahui karena ada di benak mr.X
segolongan anak anak kaya karena ortunya kaya, kemudian diantara mereka sendiri bilang, kita orang kaya. Itu sombong gak?
Selama saya memang tidak mendengar adanya "pengecilan" (in negative sense) pihak lain dari pembicaraan anak2 tsb - odading
tidak menilai itu sombong / kesombongan mereka
.
Kalo ditanya per-individu dari tiap2 itu anak2, meneketehe ... hehehe
Yang menarik dan menjadi pertanyaan adalah point no-1 dari dua kemungkinan pada kelompok B : Bagaimana "ceritanya" sehingga sso ampe menilai/menganggap ungu tsb = para klompok A tsb sombong / menyombongkan diri ?
salam.